Pastordepan Media Ministry
Beranda Renungan Arti ‘Penggal Tangan dan Cungkil Mata’ di Matius 18:8-9

Arti ‘Penggal Tangan dan Cungkil Mata’ di Matius 18:8-9

“Jika tanganmu atau kakimu menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung atau timpang dari pada dengan utuh kedua tangan dan kedua kakimu dicampakkan ke dalam api kekal.

Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan bermata satu dari pada dicampakkan ke dalam api neraka dengan bermata dua.” Matius 18:8-9

Saya tidak bisa banyangkan kalau tangan dan mata harus dikorbankan demi menghindari berbuat dosa. Sementara yang memerintahkan mata dan tangan bekerja adalah otak..

Apakah arti perkataan Yesus penggal tangan dan cungkil mata?

Yesus jelas berbicara secara kiasan, karena tidak ada bagian dari tubuh fisik kita yang menyebabkan kita berbuat dosa, dan membuang bagian mana pun darinya tidak akan mencegah kita berbuat dosa.

Intinya adalah apa pun harus kita lakukan, tidak peduli betapa ekstrem dan menyakitkannya, untuk menjaga supaya kita tidak berdosa atau jangan sampai menyebabkan orang lain berbuat dosa.

Di sini Yesus menunjukkan bagaimana cara membebaskan pikiran dari dosa. Nah, jika masalahnya ada di pikiran, apa gunanya mencabut mata atau memotong tangan?

Jika mata kanannya hilang, maka mata kirinya akan terus memandang dengan penuh nafsu, dan jika tangan kanannya dipotong, maka tangan kirinya akan tetap melakukan perbuatan maksiat.

Dalam budaya Yahudi, mata kanan dan tangan kanan melambangkan kemampuan seseorang yang terbaik dan paling berharga.

Mata kanan mewakili penglihatan terbaik seseorang, dan tangan kanan mewakili keterampilan terbaik seseorang.

Maksud Yesus adalah bahwa kita harus rela melepaskan apa pun, bahkan hal-hal paling berharga yang kita miliki, jika itu akan membantu melindungi kita dari kejahatan.

Artinya, tidak ada yang begitu berharga yang harus dipertahankan, bila karena itu kita mengorbankan kebenaran.

Jadi apa yang dikatakan Yesus tidak literal, dimana kelihatannya seperti anjuran memutilasi bagian tubuh. Mutilasi tidak akan membersihkan hati.

Maksud dari kata-kata ini hanyalah untuk menyerukan pemutusan dramatis dari dorongan dosa dalam diri kita yang mendorong kita untuk melakukan tindakan jahat.

Baca Juga

Arti Menyambut dan Menyesatkan Anak Kecil di Matius 18:4-7

Siapa yang Terbesar dalam Kerajaan Sorga?

Arti dan Makna Transfigurasi Yesus di Matius 17:1-9

Ingat kembali, kata menyesatkan artinya adalah menyebabkan jatuh..

Maka, jika ada kebiasaan, situasi, hubungan, atau apa pun yang menyebabkan kita tersandung atau jatuh, itu harus ditinggalkan selamanya.

Kalau kita melihat ada bahaya besar, maka kita harus melakukan tindakan drastis. Termasuk mengorbankan apa yang berharga dalam hidup kita..

Itu jauh lebih baik daripada dilemparkan ke dalam api neraka yang kekal. Ini merupakan nasehat umum yang menyerukan tindakan tegas terhadap dosa.

Orang yang menangani pencobaan dan dosanya sendiri dengan tegas akan berada dalam bahaya paling kecil menyebabkan orang lain berbuat dosa.

Jika dia dengan tulus dan rendah hati peduli bahwa dia sendiri tidak jatuh dalam dosa, dia juga akan siap dan termotivasi untuk membantu orang lain agar tidak jatuh kedalam dosa.

Poinnya, mari kita mengambil tindakan tegas agar tidak tersandung dan jatuh ke dalam dosa. Pikiran harus dijaga sebagai pusat komando seluruh tubuh.

Untuk menjaga pikiran tetap kudus, nasehat Paulus ini dapat menjadi rujukan kita..

Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. Filipi 4:8

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

22 pelajaran Alkitab

Iklan