Arti Mengumpulkan Harta di Sorga Menurut Matius 6:19-21

“Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.

Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.” Matius 6:19-21

Ajaran Yesus selanjutnya adalah bagaimana mengusahakan yang terbaik, Yesus memperingatkan murid-murid-Nya untuk tidak menimbun harta di bumi.

Harta bisa berupa apa saja yang sangat dihargai seseorang. Itu bisa berupa uang, waktu, hubungan, reputasi, prestasi, dll.

Alasan Dia memperingatkan hal ini adalah karena semua harta di bumi suatu hari akan kehilangan nilainya.

Disini Yesus sedang membahas sikap yang benar terhadap harta benda.

Kita perlu ingat bahwa semua harta harus tunduk kepada Tuhan dan digunakan sesuai petunjuk-Nya, karena kekayaan duniawi bisa hilang dan meninggalkan mereka yang memilikinya.

Panggilan Yesus untuk menyimpan harta di Sorga bertujuan untuk membebaskan kita dari kecemasan kepada ketenangan hidup.

Karena, “di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.” (ay. 19).

Pada zaman Yesus Lukas mencatat bahwa orang Farisi adalah “pencinta uang” mereka membangun hidup mereka diatas tumpukan harta yang mereka miliki. (Baca Lukas 16:4-9).

Fokus Yesus dengan nasehat “Jangan mengumpulkan harta di bumi..” adalah berkaitan dengan perkembangan karakter seperti Kristus..

Menyimpan dari kata Yunani ‘thesaurizo dari thesaurós’ = harta benda. Artinya mengumpulkan atau mencadangkan, menyimpan, atau menyimpan barang untuk digunakan di masa mendatang.

Kemudian kata thesaurizo diperluas untuk menunjukkan kamar atau peti tempat menyimpan harta benda.

Di seluruh Timur Tengah kuno, kata itu secara khusus diterapkan pada gudang bait suci, tempat bea bait suci disimpan.

Orang-orang diharuskan untuk memberikan sebagian dari hasil bumi mereka ke bait suci, dan ini disimpan dalam perbendaharaan.

Akhirnya thesaurizo juga berarti kotak uang pribadi, atau kalau saat ini brankas rumah.

Kata menyimpan di Matius 6:19 adalah present imperative (kalimat perintah sekarang) dengan kata negatif (me) adalah perintah untuk menghentikan beberapa tindakan yang sudah dalam proses!

Artinya, jangan memiliki kebiasaan menimbun harta duniawi di bumi! Berhentilah menyimpan harta yang fana dan gampang rusak, yang tidak dapat kita bawa ke surga!

Jangan salah mengerti, Yesus tidak sedang menganjurkan kemiskinan harta atau uang untuk menjadi rohani. Kerinduan-Nya adalah semua umat-Nya hidup Makmur.

Masalah yang Ia maksudkan adalah ketika seseorang mengumpulkan kekayaan untuk dirinya sendiri. Karena pada saat itulah uang yang sebenarnya netral menjadi “tuhan” atau “berhala” seseorang.

Harta dunia itu tidak buruk. Perangai orang yang punya harta itu lah yang buruk. Tidak ada yang salah dengan mendapatkan harta yang banyak.

Sebagai latar belakang untuk membantu memahami kata-kata Yesus (Jangan menyimpan harta dibumi) sebagai berikut:

Pada zaman Yesus orang-orang berinvestasi dalam harta benda seperti pakaian, biji-bijian, emas, dan batu berharga, yang kemudian menjadi sumber keamanan yang mereka gunakan untuk mengurangi kecemasan akan masa depan.

Namun ironisnya, alih-alih meminimalkan kecemasan, kepemilikan itu justru menjadi sumber kecemasan, karena harta itu rentan terhadap pembusukan dan kehilangan!

Betapa benarnya paradoks yang mengatakan, keamanan yang tidak aman!

Arkeolog Palestina sering menemukan tumpukan koin di sisa-sisa rumah kuno. Ini adalah bukti jejak menyimpan tetapi tidak jadi apa-apa.

Petani atau buruh jaman dulu tidak punya banyak kesempatan untuk menggunakan uang dan ketika uang itu sampai ke tangannya, instingnya adalah menguburnya daripada membelanjakannya.

Dia tergerak untuk menyembunyikan uang mereka pada saat kekacauan politik: dan selalu ada bahaya pencuri atau perampok.

Yesus mengakhiri ajaran-Nya dengan berkata, “Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada” Matius 6:21.

Disini Yesus memperkenalkan formula keberadaan hati. Jika semua yang dihargai seseorang ada di bumi, maka nilai-nilainya juga akan bersifat duniawi.

Tetapi ketika tujuan seseorang ditetapkan pada kehendak Allah yang kekal, nilai-nilainya mencerminkan hal yang sama.

Jangan salah memahami ajaran Yesus karena ini bukan tentang apa yang Tuhan inginkan DARI kita. tetapi tentang apa yang Tuhan inginkan UNTUK kita.

Jika hati mencintai hal-hal materi, dan menempatkan keuntungan duniawi di atas investasi surgawi, maka akibatnya hanya kerugian yang tragis.

Harta dunia dapat digunakan untuk Tuhan. Tetapi jika kita mengumpulkan materi untuk diri kita sendiri, kita akan kehilangannya

Menyimpan harta di surga untuk pekerjaan Tuhan seharusnya menjadi sukacita tertinggi dan sumber pahala terbesar mereka.

John Wesley berkata, “Buat semua yang kamu bisa, simpan semua yang kamu bisa, berikan semua yang kamu bisa”

Berikut sebuah ilsutrasi untuk memahami apa artinya mengumpulkan harta di Sorga:

Seorang bernama John Rascus memasukkan $300 ke dalam pundi-pundi persembahan yang di edarkan..

Ketika dia memasukkan uang persembahannya, dia berkata dengan lembut, “Sampai jumpa di surga.”

Orang-orang yang duduk disebelah John berkata, “John Tua semakin pikun. Dia bilang dia akan melihat $300 itu di surga.“

“Dia mungkin akan bertemu dengan Tuhan di sana, tapi dia pasti tidak akan bertemu dengan uangnya.”

Sekarang, bendahara gereja menggunakan sebagian dari $300 itu untuk membayar tagihan listrik.

Sebagian persembahan itu dialokasikan kepada pengkhotbah untuk transportasi. Sebagian untuk membiayai mahasiswa kependetaan untuk pergi ke ladang misi.

Suatu hari John Rascus meninggal dunia…Sekarang kita kembangkan ceritanya..

Pada waktu kedatangan Yesus kedua kali, John Rascus masuk sorga. Hari pertama di Sorga, dia berjalan menyusuri jalan-jalan emas dan seorang pemuda datang dan berkata, “Terima kasih, saudara John.”

“Saya kedinginan dan kesepian dan itu adalah malam yang gelap. saya melihat lampu gereja. Saya keluar dari kegelapan, saya masuk.”

“Ketika saya ada digereja, kegelapan meninggalkan jiwa saya dan saya menemukan Yesus.”

Yang lain datang kepadanya sambil berkata, “Pengkotbah datang ke pom bensin. Saat saya mengisi tangkinya, dia memberi tahu saya tentang Yesus dan saya memberikan hati saya kepada Tuhan.

Selanjutnya John bertemu dengan banyak orang yang mengatakan, “Saya ingin berterima kasih kepada para mahasiswa pendeta yang telah Anda bantu.

Mereka mengkhotbahkan Injil kepada keluarga saya, dan kami menemukan Tuhan.”

Dia selanjutnya bertemu dengan orang-orang dengan bahasa asing yang mengatakan, “Terima kasih, saudara, karena telah mengirimkan Injil kepada kami melintasi lautan.”

Akhirnya John datang berpaling kepada seorang malaikat, dia berkata, “Aku merasa kasihan pada kalian para malaikat. Anda tidak pernah tahu apa artinya diselamatkan oleh darah Yesus.”

John Rascus merenung sejenak, lalu menambahkan, “Dan Anda tidak tahu apa artinya menyimpan harta di Sorga.“

“Tuan,” jawab malaikat itu, “Yang kami lakukan hanyalah menontonnya dari jalan kemuliaan.”

Melalui ilustrasi diatas, kita dapat menemukan arti dari menyimpan harta di Sorga, yaitu dengan menginvestasikannya selama kita di dunia ini untuk tujuan yang mulia.

Orang yang paling miskin adalah orang yang kekayaannya hanya berupa uang.

“Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.” Amsal 3:9-10.

Bagikan:

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *