Arti Mengejar Kasih dan Berusaha Memperoleh Karunia Rohani
“Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat.” 1 Korintus 14:1
Karena yang terbesar dari semuanya adalah kasih maka sangat wajar bila Paulus mengatakan untuk mengejar kasih.
Mengejar dari kata dioko dari dío = mengejar, mengadili, artinya mengikuti atau menekan dengan keras, secara harfiah mengejar seperti yang dilakukan terhadap musuh yang melarikan diri.
Dioko berbicara tentang upaya yang mengarah pada pengejaran dengan kesungguhan dan ketekunan untuk mendapatkan.
Mengejar adalah kata yang berarti mengejar sesuatu dengan tekun sampai Anda berhasil menangkapnya.
Seperti singa yang mengejar mangsanya, dia fokus kepada satu dari ratusan mangsa yang berlari dan menangkapnya.
Kita tidak boleh membiarkan kasih lepas dari pandangan kita. Namun, mengejar kasih saja tidak cukup.
Kita perlu memiliki saluran yang melaluinya kasih itu dapat mengalir dan memberi manfaat bagi kehidupan orang lain.
Saluran itu adalah karunia-karunia yang diberikan Allah kepada anak-anak-Nya. Jadi, Paulus menghubungkan mengejar kasih dengan “Usaha memperoleh karunia-karunia rohani.”
Paulus tidak menentang orang-orang yang menginginkan karunia-karunia rohani. Dia mendorong setiap orang memilikinya, namun harus berlandaskan kasih.
Itu sebabnya, kasih adalah dasar dari karunia-karunia rohani. Sebab karunia rohani akan berfungsi dengan baik bila dilakukan atas dasar kasih.
Paulus menyarankan untuk menginginkan karunia yang paling bermanfaat yaitu karunia bernubuat.
Orang yang dikaruniai nubuat adalah orang yang diilhami Allah untuk menyampaikan firman-Nya kepada orang-orang dalam bahasa mereka sendiri untuk membangun jemaat.
Kita harus mengejar kasih dengan penuh semangat setiap hari jika kita ingin menemukannya bekerja dalam kehidupan kita sebagaimana mestinya.
Sebagai sebuah gereja, jika kita menjadikan Kasih sebagai tujuan utama kita, kita akan menemukan bahwa kapasitas kita untuk melayani orang-orang di sekitar kita tumbuh setiap tahunnya.
Jadi poinnya, prioritas utama kita adalah mengejar kasih, selanjutnya mengusahakan untuk mendapatkan karunia-karunia rohani terutama karunia bernubuat.
Karunia bernubuat berasal dari bahasa Yunani prophēteia artinya karunia untuk mengkomunikasikan dan menguatkan kebenaran yang diungkapkan.
Kata ini berasal dari kata Pro yang artinya “Sebelum, Seterusnya” dan kata Phemi yang artinya “Membicarakan” dengan maksud membuat sesuatu diketahui atau mencerahkan pikiran seseorang.
Jadi maksud utama karunia bernubuat adalah memberitahukan.
Karunia ini juga merupakan kemampuan untuk memproklamirkan atau memberitahukan Firman Tuhan dengan kuasa, secara terbuka kepada umum atau secara pribadi..
Sehingga orang-orang yang mendengarkan akan bertobat, terhibur, didorong, ditantang atau diteguhkan imannya (1 Kor 14:3).
Mari kita mengerjar kasih dan berusaha mendapatkan karunia-karunia rohani, khususnya karunia bernubuat.
Renungan: Apa yang dikatakan ayat ini kepada saya tentanga mengejar kasih? Mengapa kasih menjadi landasan utama dari semua karunia rohani?