Arti ‘Mengarungi Lautan Mempertobatkan Satu Orang’ di Matius 23:15
“Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu mengarungi lautan dan menjelajah daratan, untuk mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kamu menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat dari pada kamu sendiri.” Matius 23:15
Orang-orang Yahudi sangat aktif untuk mencari para pengikut baru agama mereka. Beberapa rabbi bahkan menyatakan bahwa ini adalah tujuan ilahi untuk pengasingan orang-orang Yahudi (lih. b. Pesaḥ. 87b)
Sejarawan Yosefus menunjukkan bahwa sebelum dan sesudah Bait Suci Kedua, banyak orang-orang luar Israel atau proselit yang menjadi pengikut agama Yahudi. Mereka berasal dari masyarakat kelas atas.
Pada masa Perjanjian Baru, mereka melakukan upaya besar-besaran untuk mengubah orang bukan Yahudi menjadi Yudaisme.
Mereka bekerja secara agresif, melakukan perjalanan melalui laut dan darat untuk menjadikan satu orang penganut agama baru.
Kata proselit mempunyai arti dasar seseorang yang telah tiba, dan kata ini umum digunakan untuk orang luar yang dibawa ke suatu agama.
Tetapi usaha mereka untuk menjadikan orang luar penganut Yahudi tidak dengan cara yang benar.
Memang benar bahwa Israel telah dipanggil untuk menjadi saluran Tuhan menjangkau dunia bagi kemuliaan Tuhan..
Dalam perjanjian-Nya dengan Abraham, Tuhan berjanji bahwa melalui dia dan keturunannya “semua kaum di bumi akan diberkati” (Kej. 12:3).
Dalam perjanjian di Sinai, Tuhan menetapkan Israel sebagai “kerajaan imam dan bangsa yang kudus” (Kel. 19:6), dimaksudkan untuk menjadi terang bagi bangsa-bangsa (Yes. 49:6 ).
Tetapi dalam sejarahnya, mereka tidak pernah membawa bangsa -bangsa lain kepada Allah.
Kemudian pada zaman Yesus beberapa orang Yahadi mulai bersemangat untuk memenangkan orang untuk bertobat.
Sebagai hasil dari upaya-upaya tersebut, banyak sinagoga yang memiliki jemaat non-Yahudi yang telah beralih dari penyembahan berhala.
Ada dua jenis proselit (Non yahudi yang bertobat) di sinagoga. Salah satunya disebut “proselit pintu gerbang”, yaitu orang bukan Yahudi yang hanya menghadiri kebaktian.
Orang-orang ini telah menyembah Allah yang benar, namun ia belum sepenuhnya menjadi menganut Yudaisme baik secara ritual dan hukum.
Para penganut agama tersebut disebutkan dalam kitab Kisah Para Rasul sebagai orang yang saleh (10:2, 7; 13:50) sebagai “takut akan Tuhan” (10:2, 22, 35; 17:4, 17), atau sebagai “penyembah Tuhan” (16:14; 18:7).
Jenis yang lain disebut sebagai “seorang proselit kebenaran”, disebut demikian karena ia menjadi orang Yahudi yang taat beragama seperti halnya orang non-Yahudi.
Bedanya, mereka turut berpartisipasi dalam semua upacara, ritual, dan perayaan, seperti ritual pembersihan dan ritual lainnya, baik yang alkitabiah maupun tradisi dan jika laki-laki, mereka turut disunat.
Bahkan mereka diberi nama Yahudi untuk memisahkan mereka dari masa lalu Ketika mereka masih orang kafir.
Karena mereka diajar dan dididik oleh Ahli taurat dan Farisi, maka carai hidup mereka seperti Farisi, merasa benar sendiri.
Dari segi jumlah, proselit pintu gerbang lebih banyak dari proselit kebenaran. Walau proselit kebenaran lebih sedikit, mereka lebih disukai Ahli taurat dan orang Farisi..
Karena mereka secara penuh mempraktekkan legalisme Ahli taurat dan Farisi dan itu dianggap pencapaian besar..
Umumnya mereka yang baru bertobat akan menjadi sangat bersemangat terkadang melebihi dari orang yang mempertobatkan mereka.
Tetapi karena mereka dipertobatkan oleh orang-orang yang fanatik dan legalis, dengan sistim agama yang palsu, penganut agama baru tersebut menjadi dua kali lebih jahat daripada para ahli Taurat dan orang Farisi itu sendiri.
Mereka terkadang melampaui mentor mereka dalam semangat fanatisme, namun karena semangat mereka tidak rohani dan saleh, hal ini justru membawa mereka ke neraka..
Intinya, mereka menarik jiwa dan jiwa jiwa itu mereka bentuk menurut gambar mereka, bukan menurut gambar Allah, itu sebabnya jiwa baru tersebut menjadi dua kali lebih ekstrim dari mereka.
Sebelumnya kita sudah melihat, bagaimana para Ahli taurat dan Farisi menututp pintu sorga bagi para pencari kebenaran..
Maka sudah pasti, para jiwa baru yang mereka tarik hanya menambah daftar para penutup pintu sorga. Dan mereka tidak akan mendapat tempat dalam kerajaan Allah. Tapi di neraka..
Itu sebabnya Yesus mengatakan, “..kamu menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat dari pada kamu sendiri..”
Mari kita menarik jiwa-jiwa bagi Yesus dan menjadikan mereka menurut tabiat Kristus. Tetapi itu harus dimulai dari pribadi kita sebagai penginjil yang benar..
Bila ajaran, pemahaman dan cara hidup kita menyimpang, maka kita hanya menjadikan orang lebih jahat dan membawa mereka kedalam neraka..
Mari kita membukakan pintu kerajaan kepada orang lain. Kita semua memiliki kunci kerajaan Allah, yaitu Injil keselamatan Yesus Kristus (Mat. 16:19)