Arti ‘Menelan Rumah Janda-Janda, Mengelabui Mata Orang..’

[Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab itu kamu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.] Matius 23:14

Ayat ini diberi tanda kurung artinya bahwa teks ini kemungkinan besar tidak terdapat di manuskrip asli Matius.

Kemungkinan besar ayat tersebut merupakan sisipan dari Markus atau Lukas (baca Markus 12:40; Lukas 20:47).

“..yang menelan rumah janda-janda, sedang mereka mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Mereka ini pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.” Markus 12:40.

Para pemimpin agama bukan saja mengabaikan orang-orang miskin, tetapi mereka memangsa orang-orang lemah.

Salah satu orang lemah itu disebutkan adalah janda-janda. Secara tradisional melambangkan orang-orang yang tidak berdaya dalam Perjanjian Lama, dan pelecehan terhadap mereka sangat dikecam.

Yesaya 10:1-4 memperingatkan bahwa mereka yang merampok para janda akan dibinasakan.

“Celakalah mereka yang menentukan ketetapan-ketetapan yang tidak adil, dan mereka yang mengeluarkan keputusan-keputusan kelaliman,

untuk menghalang-halangi orang-orang lemah mendapat keadilan dan untuk merebut hak orang-orang sengsara di antara umat-Ku, supaya mereka dapat merampas milik janda-janda, dan dapat menjarah anak-anak yatim!”

Janda-janda yang rumahnya ditelah orang para Ahli Taurat dan orang Farisi adalah para janda yang miskin. Mereka menjadi janda kemungkinan karena suami mereka meninggal atau ditinggalkan.

Seorang perempuan yang menjadi janda pada masa itu rentan berada mengalami kesulitan. Mereka tidak punya seseorang yang dapat membela atau menjadi tempat perlindungan mereka.

Sehingga mereka sangat rentan dieksploitasi dan secara ekonomi mereka terpuruk.

Sebenarnya para pemimpin agama lah yang paling depan untuk memperhatikan mereka. Menjaga dan memberi perlindungan, baik secara ekonomi dan keamanan.

Tetapi karena para pemimpin agama hidup dalam kemunafikan, mementingkan diri sendiri, sehingga mereka mengabaikan kewajiban mereka terhadap para janda-janda, bahkan menindas mereka.

Mereka tidak mengindahkan pesan Tuhan sehubungan dengan janda dan anak Yatim di Keluaran 22:22-24..

“Seseorang janda atau anak yatim janganlah kamu tindas. Jika engkau memang menindas mereka ini, tentulah Aku akan mendengarkan seruan mereka, jika mereka berseru-seru kepada-Ku dengan nyaring.“

“Maka murka-Ku akan bangkit dan Aku akan membunuh kamu dengan pedang, sehingga isteri-isterimu menjadi janda dan anak-anakmu menjadi yatim.”

Zakharia 7:9-10

”Beginilah firman TUHAN semesta alam: Laksanakanlah hukum yang benar dan tunjukkanlah kesetiaan dan kasih sayang kepada masing-masing! Janganlah menindas janda dan anak yatim, orang asing dan orang miskin, dan janganlah merancang kejahatan dalam hatimu terhadap masing-masing.”

Sebagai orang percaya kita dapat menjadi penolong bagi janda-janda miskin dan membela hak mereka.

Selain memberikan bantuan, kita juga dapat menjadi suara bagi mereka dan memperjuangkan keadilan bagi mereka.

Allah sangat sensitif terhadap orang-orang miskin yang tertindah, sehingga Dia akan berdiri menghukum mereka yang mengabaikan dan menindas janda-jandan dan anak yatim.

Yakobus 1:27 mengatakan, “Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.”

Paulus mengatakan, “Hormatilah janda-janda yang benar-benar janda..” 1 Tim 5:3

Selain menindas para janda, para pemimpin agama jaman itu juga menipu orang-orang dengan rupa-rupa kesalehan yang tidak asli, yaitu dengan doa-doa yang Panjang-panjang. Bertele-tele..

Motivasi mereka berdoa adalah untuk tujuan pamer kesalehan. Untuk mendapat pujian dari manusia. Karena itu mereka akan berdoa berdiri di sudut jalan agar mereka dapat dilihat orang.

Yesus menerangkan cara mereka berdoa seperti tidak kenal Tuhan..

“Lagipula dalam doa mu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.” Matius 6:7-8

Arti kata bertele-tele adalah bercakap-cakap tidak jelas ujung pangkalnya. Arti lainnya adalah melantur-lantur.

Disini poinnya adalah banyak bicara tapi tanpa isi atau mengulang hal yang sama berulang-ulang.

Doa mereka hafalan, sudah tersistem, terstruktur, seperti sebuah mesin sudah terprogram. Mereka pikir Tuhan itu pelupa sehingga harus terus diulang-ulangi supaya Tuhan ingat.

Doa yang berteletele terlihat dari penggunaan kata yang sangat banyak, panjang dan berputar-putar dan pengulangan.

Yang mana orang yang tidak mengenal Allah menyangka seperti itu lah rumus doa yang manjur. Yesus katakan, bukan seperti itu.

Para ahli taurat dan farisi sangat menyakini konsep tersebut. Gunakan banyak kata-kata dan Panjang-panjang.

Itu sebabnya Yesus katakan, “kamu mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang..”

Dalam berdoa tujuan Yesus bukanlah panjangnya doa. Tetapi motif dalam berdoa. Dia menekankan bahwa doa bukanlah masalah pengulangan tetapi hubungan.

Doa adalah tentang mengubah kita, karakter kita, kehendak kita, dan nilai-nilai kita, bahkan ketika kita mencari jawabanTuhan.

Maka poin utama Yesus adalah kita jangan berdoa seperti orang yang tidak kenal Tuhan. Dimana membuat Tuhan seolah-olah tidak tahu apa yang kita butuhkan.

Karena Tuhan sudah tahu apa yang kita perlukan, bahkan sebelum kita memintanya, maka berdoalah untuk membangun relasi dengan Tuhan. Bahwa Dia adalah Bapa kita dan kita anak-anak-Nya.

Hal inilah yang tidak dimiliki para pemimpin agama saat itu, mereka tidak membangun relasi dengan Tuhan.

Marilah kita membangun relasi dengan Tuhan dalam doa kita, terutama doa pribadi, diruang yang privat antara kita dengan Tuhan.

Bagikan:

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *