Pastordepan Media Ministry
Beranda Renungan Arti Menegor di bawah Empat Mata di Matius 18:15

Arti Menegor di bawah Empat Mata di Matius 18:15

“Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali.” Matius 18:15a

Bukan didepan umum. Tetapi secara pribadi. Tidak perlu mempermalukan seseorang dihadapan orang. Dosa pribadi bukan untuk konsumsi umum.

Ajaran Yesus sangat bijaksana dan penuh hikmat dalam memperlakukan mereka yang berbuat dosa pribadi kepada seseorang.

Saudara yang berbuat dosa ditegor empat mata. Ini berarti jamak. Dan ini merupakan anjuran bahkan petunjuk Yesus.

Disini ditekankan bahwa orang yang bertanggung jawab memulai tegoran adalah setiap orang percaya yang menyadari dosa orang percaya lainnya.

Kata menegur berasal dari kata elench, yang akar katanya memiliki arti membawa ke cahaya atau mengekspos.

Kata kerja dalam bahasa Yunani bentuknya aorist imperative artinya memberikan perintah atau permintaan..

Dimana dosa saudara yang bersalah itu harus diperlihatkan sedemikian rupa sehingga dia tidak bisa mengelak, tetapi mengakuinya apa adanya.,

Pertemuan pertama terhadap saudara yang berdosa harus dilakukan secara pribadi, satu lawan satu.

Jika orang yang berbuat salah itu mengaku dan bertobat, maka tidak diperlukan disiplin lebih lanjut dan tidak perlu ada orang lain yang perlu dilibatkan dalam permasalahan tersebut.

Semakin banyak dosa seseorang diketahui dan didiskusikan oleh orang lain, maka semakin mudah baginya untuk membenci dan semakin sulit untuk pertobatan dan pemulihan.

Namun, bila dia dikoreksi secara pribadi, dan dalam semangat kerendahan hati dan kasih, kemungkinan besar perubahan hati akan terjadi.

Dan jika dia benar-benar bertobat, maka suatu ikatan keintiman yang unik dan menakjubkan terjalin antara dua orang beriman, yang ditunjukkan dengan kalimat, “..engkau telah mendapatnya kembali.”

Maka sangat bertentangan dengan permintaan Yesus, bila seorang saudara berdosa, lalu kita viralkan dosanya, dengan tujuan merusak reputasi orang itu dihadapan orang banyak..

Tindakan seperti itu sangat jahat dan bertentangan dengan ajaran Yesus. itu sebabnya dosa saudara kita yang bersalah, apalagi di era media sosial ini, begitu cepat tersebar..

Setidaknya ada tiga hal yang diperlukan untuk mengambil langkah pertama secara pribadi dalam menegur sesama Kristen tentang dosa.

Pertama, kesediaan untuk pergi dan menegur saudara yang berdosa secara pribadi. Jika dia tidak mendengarkan, kita harus membawa satu atau dua orang percaya lagi bersama kita dan menghadapi dia lagi (ayat.16).

Dan jika dia tetap menolak untuk mendengarkan, kita harus rela melaporkan kepada jemaat (ay.17).

Kedua, menegur sesama orang percaya dengan efektif adalah dengan semangat untuk memurnikan hidup orang percaya..

Kesediaan untuk menghadapi dosa dalam gereja diwujudkan dalam semangat yang benar untuk menjunjung nama dan kekudusan Tuhan..

Ketiga, untuk menegor saudara yang berdosa dengan efektif adalah dengan kekudusan dirinya.

Orang yang tidak menjaga kekudusan dirinya tidak akan peduli dan tidak akan memiliki kemauan atau semangat untuk membantu melindungi kemurnian gereja.

Dia juga tidak dapat digunakan secara efektif oleh Tuhan dalam membantu orang lain mengatasi dosa mereka jika dia tidak bersedia mengatasi dosanya sendiri.

Mungkin dia akan memperhatikan dosa orang lain, namun semangatnya akan menghakimi dan mencela.

Jadi Ketika gereja dengan tulus dan rendah hati bergerak untuk menegakkan kekudusan dan kemurnian dalam gereja, gerekan ini adalah proses penyucian..

Karena orang-orang percaya yang menginginkan kemurnian gereja, pertama-tama akan menghadapi dosa mereka sendiri dan bertekad untuk hidup murni.

Orang-orang Kristen dapat menjadi pelayan kekudusan hanya jika mereka sendiri adalah orang kudus..

Poinnya, dalam menegor saudara yang berbuat dosa, harus dilakukan diruang privat. Bukan didepan umum.

Menegur dengan kasih dan kelemahlembutan, dengan motif untuk memenangkan kembali saudara itu kepada kekudusan Tuhan.

Mari kita menangani dosa-dosa kita lebih dahulu. Mari kita menyucikan diri kita dari dosa dan pelanggaran, supaya tegoran kita efektif bagi saudara kita yang berbuat salah..

Tujuan tegoran empat mata adalah untuk membawa kembali kepada Tuhan.

Baca Juga

Arti Meninggalkan 99 Ekor Domba, Mencari 1 Domba yang Hilang

Arti Memandang Wajah Bapa di Sorga

Arti Ayat Penggal Tangan dan Cungkil Mata

Arti Menyambut dan Menyesatkan Anak Kecil di Matius 18:4-7

Menegor untuk Mendapat Kembali

“Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali.” Matius 18:15b

Saya kira kita semua pernah kehilangan saudara seiman karena perbuatan dosa mereka terhadap kita. Dosa itu membuat kita menjadi jauh dan tidak lagi terhubung..

Tentu itu sangat menyedihkan. Namun sekarang bukan apa dosa saudara terhadap kita, tetapi bagaimana memulihkan..

Bila fokus kita kepada sakit hati dan benci, maka selamanya kita akan jauh dan sulit dikembalikan..bila fokus kita mengembalikan, maka harmonisasi akan kembali..

Tujuan dari menegor atau disiplin adalah pemulihan rohani anggota-anggota yang terjatuh dan sebagai berkatnya memperkuat gereja dan memuliakan Tuhan.

Ketika seorang saudara yang berbuat dosa ditegur dan dia berbalik dari dosanya dan diampuni, dia dimenangkan kembali kepada persekutuan jemaat.

Tujuan tegoran dan disiplin bukanlah untuk mengeluarkan orang dari gereja. Tujuannya adalah untuk membawa kembali saudara kita yang berdosa.

Paulus menasehatkan bagaimana car akita memperlakukan mereka yang berbuat dosa..

“Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan.” Galatia 6:1

Kata mendapatkan kembali..dari kata kerdaino, yang awalnya istilah perdagangan yang mengacu pada keuntungan finansial.

Di sini maksudnya adalah mendapatkan kembali sesuatu yang berharga yang hilang, yaitu saudara kita yang berbuat dosa..

Dan kembalinya mereka dari dosa dan kesalahan mereka membuat sorga bersukacita..

Yesus tidak menghendaki supaya seorang pun dari anak-anak ini hilang. Dia ingin mereka pulang kekandang..

Umat Kristiani juga tidak seharusnya menginginkan salah satu saudara seiman kita binasa. Kerinduan kita semua adalah saudara kita yang berdosa kembali kepada kekudusan Tuhan..

Ketika seorang anggota gereja jatuh ke dalam dosa, kita semua menderita kerugian. Karena kita akan kehilangan satu orang pelayan gereja. Sumber daya gereja akan berkurang..

Mereka sangat berharga, jauh lebih bernilai dari materi. Karena itu segala upaya terbaik, kita akan lakukan untuk mendapatkan kembali harta rohani yang lebih berharga daripada emas dan perak.

Yesus katakan…

“Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali..”

Menegor dosa untuk mendapatkan kembali, itu poinnya..

Namun kita sering tergoda untuk mendiamkan saudara kita yang berdosa..kita sering berkata, itu bukan urusan saya..

Itu hidup dan pilihannya dan keputusannya. Dan itu tanggungjawabnya. Itu urusan pribadinya dengan Tuhan..

Sikap seperti itu sekilas terdengar kasih dan rohani. Tapi itu hanya dipermukaan dan tidak sesuai dengan Alkitab.

Sikap seperti itu mencerminkan ketidakpedulian orang percaya kepada keselamatan saudara yang telah jatuh..

Intinya, ada Kerjasama yang baik antara saudara yang berdosa dengan saudara yang akan bertugas menegor..saudara yang ditegor harus sadar dan bertobat..

Saudara yang menegor harus dengan kasih dan kelemahlembutan, maka akan terjadi pemulihan rohani dari saudara kita yang berdosa..

Itu lah yang diharapkan Yesus dari kita..

Bagaimana kalau saudara itu tidak mau mendengar tegoran kita? Langkah berikutnya akan kita pelajarai di ayat 16.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

22 pelajaran Alkitab

Iklan