Arti Kasih Percaya Segala Sesuatu (1 Korintus 13:7b)
“..percaya segala sesuatu,.” 1 Korintus 13:7b
Dalam konteksnya percaya segala sesuatu artinya kasih melihat yang terbaik dalam diri orang lain dan memilih untuk mempercayai yang terbaik tentang mereka bukan yang terburuk!
Paulus tidak mengatakan bahwa kasih itu mudah tertipu dan percaya segala hal dan tidak menunjukkan sifat-sifat seperti hikmat dan kebijaksanaan.
Kasih tidak bodoh. Tidak buta. Kasih itu penuh hikmat dan bijaksana. Kasih tidak dungu sehingga mudah tertipu.
Yang ia katakan adalah bahwa kasih akan percaya kepada orang lain bila ia dapat diyakinkan. Kasih berusaha mengartikan yang terbaik terhadap kata-kata, tindakan, orang lain.
Kasih “percaya segala sesuatu” dan menolak untuk tunduk pada kecurigaan atau bila sesuatu meragukan dia juga selidiki.
Jadi percaya segala sesuatu bukan berarti kita membiarkan diri dibodohi oleh setiap penjahat, atau berpura-pura percaya bahwa putih itu hitam.
Namun dalam hal-hal yang meragukan, ia akan lebih suka bersikap murah hati dalam kesimpulannya daripada mencurigai orang lain secara tidak adil.
Rasul Paulus mengatakan,
“Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian, sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus,” Filipi 1:9-10.
Kasih yang percaya memiliki iman kepada Tuhan, yang akan melaksanakan rencana-rencana ilahi-Nya..
“Mempercayai segala sesuatu” berarti bahwa Kasih percaya pada yang terbaik selama itu dapat dilakukan. Kasih memberikan manfaat dari keraguan.
Kasih menerima orang-orang pada saat terbaik dan tertinggi mereka, bukan pada saat terburuk dan terendah mereka.
Kasih adalah pelabuhan kepercayaan. Ketika kepercayaan itu rusak, reaksi pertama dari cinta adalah menyembuhkan dan memulihkan.
“Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan..” (Gal. 6:1).
Dalam hubungannya dengan Tuhan, kasih mempercayai firman Tuhan, dan dapat menerima setiap janji-Nya.
Dalam hubungannya dengan sesama manusia, kasih selalu percaya yang terbaik tentang orang lain.
Renungan: Apa yang dikatkan ayat ini kepada saya tentang percaya segala sesuatu? Mengapa kasih tidak mengedepankan kecurigaan atau keraguan terhadap orang lain?