Pastordepan Media Ministry
Beranda Renungan Arti Ayat yang Terdahulu akan Menjadi Terakhir

Arti Ayat yang Terdahulu akan Menjadi Terakhir

Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?”

Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.

Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.

Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.” Matius 19:27-30

Pernyataan Yesus yang sangat dramatis tentang kemustahilan penguasa muda yang kaya untuk masuk sorga, telah membuat Petrus merespon..

Sebab dia tahu bahwa fokus Yesus bukan hanya kepda penguasa muda itu, tetapi kepada semua orang.

Dan mereka telah meninggalkan segala sesuatu untuk mengikuti Yesus, mereka bertanya..

“Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?”

Petrus menjadi sangat materialistis dalam mengikut Yesus. Lalu Yesus merespon Petrus..

Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.

Yesus merujuk kepada dunia yang akan datang, hidup kekal yang akan mereka peroleh sebagai upah mereka.

Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali..dari kata Palingenesia, kata ini mengacu pada masa pembaruan di masa depan..

Harapan yang menjadi dasar harapan Yahudi terhadap pemulihan nasional Israel di masa depan.

Kata ini hanya digunakan dua kali dalam Perjanjian Baru, di sini dan dalam Titus 3:5, di mana Paulus menggunakannya untuk merujuk pada kelahiran baru secara pribadi dari orang-orang percaya.

Dalam ayat ini, Yesus menggunakannya untuk melambangkan kelahiran kembali bumi di bawah naungan kekuasaan-Nya yang berdaulat pada saat kedatangan-Nya yang kedua kali.

Yesus juga mengatakan,

“setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.”

Mereka yang meninggalkan harta miliknya dan menjadi miskin demi nama Kristus akan ikut ambil bagian bersama para rasul dalam kemenangan dan pemerintahan-Nya.

Mereka akan menerima seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup kekal.

Ketika seseorang datang kepada Yesus Kristus, dia sering kali harus meninggalkan hubungan-hubungan tertentu, bahkan dengan orang-orang yang sangat disayanginya.

Seringkali Ketika menjadi pengikut Yesus, membuat keluarga dan teman-teman terdekatnya menentangnya..

Dalam beberapa kasus bahkan sampai pada titik meminta pencabutan hak warisnya atau bahkan nyawanya.

Namun barangsiapa menyerahkan segalanya demi Kristus, dia tidak hanya akan mewarisi hidup kekal, tetapi juga memiliki keluarga Allah dalam kehidupan sekarang.

Dia akan memiliki sejumlah ayah dan ibu baru, saudara laki-laki dan perempuan yang dengannya dia akan selamanya bersatu dalam keluarga Allah.

Ke mana pun dia pergi, dia bertemu dengan orang-orang terkasih secara rohani, yang banyak di antaranya belum pernah dia lihat atau dengar sebelumnya.

Di seluruh dunia ia menemukan orang-orang yang mau berbagi kesedihannya, mendorongnya dan membantu memenuhi kebutuhannya, baik materiil maupun spiritual.

Orang-orang percaya yang mengikut Yesus akan menerima berkat-berkat sekarang ini. Berkat dalam kerajaan Sorga selama seribu tahun. Dan berkat didunia baru.

Menjadi miskin karena mengikut Yesus, kita akan menjadi kaya di dunia yang akan datang.

Jadi apakah upah kita mengikut Yesus? hidup kekal di dalam kerajaan Sorga.

Karena itu jangan kuatir, jika karena Yesus kita kehilangan pekerjaan kita. Keluarga meninggalkan kita. Sahabat menjauhi kita..karir kita mandek. Usaha kita mengalami kendala..

Ingatlah, kita akan memperoleh jauh lebih baik dari yang kita miliki sebelumnya..

Baca Juga: Penyebab Orang Kaya Sukar Masuk Sorga, Menurut Matius 19:23-24

Arti yang terdahulu akan menjadi yang terakhir

“Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.” Matius 19:30

Budaya antri adalah siapa yang datang lebih dahulu dia yang pertama, yang datang terakhir dilayani belakangan.

Tetapi dalam ilmu keselamatan, budaya antri ini tidak berlaku. Sebab bisa saja orang yang sudah lebih dahulu menerima keselamatan, pada akhirnya tidak selamat.

Tetapi apakah arti ayat tersebut? Perkataan Yesus tersebut dianggap sebagai pepatah umum atau kata-kata Mutiara.

Dan kata-kata seperti itu tidak ditemukan dalam literatur mana pun termasuk tulisan para rabi. Sepertinya Dialah yang menciptakan ungkapan itu sendiri.

Penerapan pepatah ini kita dapat baca dalam perumpaan selanjutnya di Matius 20, disini Yesus mengilustrasikan maksud penerapan peribahasa tersebut.

Dia menyatakan dengan jelas bahwa tema perumpamaan ini adalah kerajaan surga, pokok bahasan yang telah Dia bahas sejak penguasa muda yang kaya itu datang kepada-Nya.

Orang tersebut ingin mengetahui bagaimana menerima kehidupan kekal (19:16), yang setiap orang Yahudi tahu bahwa hal itu setara dengan harapan keselamatan dan kewarganegaraan surgawi.

Menindaklanjuti kejadian tersebut, Yesus memperingatkan murid-murid-Nya tentang hambatan besar yang dimiliki oleh kekayaan untuk memasuki kerajaan..

Dan kemudian menyatakan bahwa mustahil untuk masuk Sorga dengan sumber daya manusia sendiri dan untuk menerima hidup kekal itu adalah kemurahan Tuhan (ay.23-29).

Perumpamaan dalam Matius 20, akan menggambarkan bagaimana setiap orang mempunyai kesempatan untuk menerima banyak hal di kerajaan surga, bahkan mereka yang terlambat memulainya.

Pepatah yang digunakan Yesus untuk memperkenalkan perumpamaan yang akan datang adalah bahwa banyak orang yang pertama akan menjadi yang terakhir..

Dan yang terakhir, pertama. Yesus juga mengakhiri perumpamaan pekerja kebun anggur dengan pepatah yang sama (Matius 20:16)

Pepatah ini berarti bahwa banyak orang yang pertama di zaman ini, kaya dan berkuasa di antara kerajaan-kerajaan di bumi ini akan menjadi yang terakhir dalam kelahiran kembali.

Dan banyak orang yang terakhir di zaman sekarang ini, dan miskin atau dianggap tidak penting di antara kerajaan-kerajaan di bumi ini akan diangkat ke takhta kekuasaan dan yang pertama dalam kerajaan akan datang.

Jika dipadukan dengan perumpamaan para pekerja, yang selanjutnya dicatat oleh Matius, hal ini mungkin juga berarti bahwa tidak ada kata terlambat untuk memulai, dan kita tetap mendapatkan pahala yang besar (Matius 20:1-16).

Tuhan lebih fokus dalam melakukan apa yang kita tahu harus dilakukan, dan terkadang kita terlambat menyadari apa yang seharusnya kita lakukan.

Namun tidak ada kata terlambat untuk mulai setia.

Sebagian orang baru menyadari pentingnya hidup baru, pentingnya menerima Yesus, pentingnya kesetiaan saat umur sudah tua.

Ketika masih muda tidak peduli dan tidak sadar akan kebutuhan rohaninnya.

Tetapi kita tidak perlu menunggu sampai tua. Justru selagi masih muda memulai hidup baru dalam Tuhan, dan hidup kita akan lebih banyak, lebih lama memberi dampak rohani bagi orang lain.

Dan kita juga tidak boleh bangga karena telah menjadi yang pertama dari yang lain. Karena ini bukan soal siapa yang pertama, tetapi siapa yang tetap setia dan bertahan sampai akhir.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

22 pelajaran Alkitab

Iklan