Arti Abraham Memanggil Nama Tuhan di Kejadian 12:8

“Kemudian ia pindah dari situ ke pegunungan di sebelah timur Betel. Ia memasang kemahnya dengan Betel di sebelah barat dan Ai di sebelah timur, lalu ia mendirikan di situ mezbah bagi TUHAN dan memanggil nama TUHAN.” Kejadian 12:8
KEHIDUPAN Abram akan ditandai dengan perpindahannya yang terus menerus dari satu tempat ke tempat lain.
Dia tidak akan pernah menetap secara permanen di satu tempat, dan dia akan menghabiskan sisa umurnya dengan tinggal di tenda-tenda, bukan di rumah yang permanen.
Dari Sikhem bergerak terus kearah timur. Kepegununan, timurnya Betel. Abram berkemah di Betel sebelah barat. Dan AI sebelah timur.
Betel dan Ai dkemudian hari menjadi tempat yang terkenal dalam sejarah Israel. Betel artinya rumah Tuhan. Ditempat ini Yakub betemu Tuhan disuatu malam yang sepi (Kej 28).
Di tempat inilah Yerobeam memilih untuk mempraktikkan penyembahan berhala ( 1 Raj 12:28-13:6 ).
Betel menjadi tempat yang penting dalam Perjanjian Lama, karena alasan geografis maupun agama. Mata air ditempat ini melimpah. Tanahnya subur. Hal ini menarik perhatian orang untuk datang dan bermukim di Betel.
Secara agama, Betel berfungsi sebagai tempat suci selama jaman para Bapa, hakim-hakim, dan kerajaan yang terbagi.
Karena itu Betel menjadi tempat yang kedua setelah Yerusalem sebagai pusat keagamaan.
Nama Ai berarti “Kehancuran atau Tumpukan Reruntuhan”. Di sinilah Israel mempelajari pelajaran berharga tentang iman, ketaatan, dan kuasa dosa yang merusak.
Jadi ketika Abram melakukan perjalanan, dia menjauhi Ai “Tempat reruntuhan” mendekat ke Rumah Tuhan – Betel.
Ini melambangkan fakta bahwa Abraham menjauh dari apa yang dulu ia lakukan, menuju apa yang Tuhan inginkan baginya!
Begitulah yang terjadi ketika seseorang berangkat dengan iman untuk berjalan bersama Tuhan!
Ketika kita memutuskan bahwa kita akan berjalan di jalan Tuhan, Dia akan memulai proses mengubah “Tumpukan Reruntuhan” ini menjadi “Rumah Tuhan” untuk kemuliaan-Nya, 1 Kor. 6:19.
Kota itu dihancurkan pada masa kepemimpinan Yosua. Di kota itu Ahkan hancur dan keluarganya (Yosua 7:16-26).
Para nabi kemudian menyebut Ai sebagai simbol kuasa Allah yang memberikan kemenangan bagi umat-Nya yang taat.
Yeremia menggunakan kehancuran Ai sebagai peringatan bagi orang Amon, yang telah menduduki wilayah Israel ( Yeremia 49:3).
Setelah Abram mendirikan tenda di Betel, kembali dia membangun mezbah. Mezbah itu menandainya sebagai warga surga yang menyembah Allah yang benar dan hidup.
Ia memberi kesaksian kepada semua orang bahwa ia terpisah dari dunia ini (kemah) dan mengabdikan diri kepada Tuhan (mezbah).
Abram mendirikan mezbah bagi Tuhan dan memanggil nama Tuhan. Kata Ibrani yang diterjemahkan “memanggil” berarti “berseru” atau “menyatakan”
Kalimat, “Memanggil nama TUHAN.” Banyak digunakan dalam Alkitab. Itu merujuk kepada penyembahan, terutama doa dan pengorbanan.
Martin Luther menerjemahkan ayat ini, “Dan Abram berkhotbah” atas nama TUHAN.
Jadi, Ketika Abram mempersembahkan korban di Mezbah, ia akan berdiri di sana dan menyatakan siapakah TUHAN dan seperti apakah Dia.
Bahwa Allah itu hidup, Ia berbicara, Ia memanggil orang-orang untuk mengikuti-Nya, Ia murah hati dan menawarkan berkat dan kemasyuran.
Ia setia kepada milik-Nya, tetapi Ia akan menghakimi mereka yang menolak berkat ilahi. Dan pesan ini akan bertumbuh semakin lama Abram berjalan bersama Tuhan.
Maka disini, Abram menyembah Allah secara terbuka, menyatakan karakter-Nya kepada orang-orang di sekelilingnya.
Kita harus ingat bahwa ada banyak orang yang bepergian bersama Abram, termasuk hamba-hambanya keluarganya dan hamba-hamba Lot juga.
Dengan membangun Mezbah dan memanggi nama Tuhan, itu mengisyarakan Abram berkotbah, mewartakan kabar baik kepada orang-orang Kanaan. Abram menjdi saksi bagi mereka.
Seperti Abram, umat Tuhan harus dikenal karena mezbah mereka! Tidak hanya di gereja, tetapi di mana pun kita berada.
Hari-hari kita seharusnya penuh dengan doa. Tinggal dihadirat-Nya. Kita harus menjadikan penyembahan sebagai prioritas dalam hidup kita, Yohanes 4:23-24 .
Ketika kita membangun mezbah kita dan tidak malu akan Tuhan yang kita layani, itu menjadi kesaksian yang kuat bagi orang-orang di sekitar kita!
idak ada yang salah dengan memberi tahu orang lain tentang Tuhan, dan kita semua harus menjadi saksi.
Pengabdian kita kepada-Nya seharusnya membuat kita menonjol dari dunia di sekitar kita! Ketika Abram melakukan perjalanan, dia dan Tuhan menikmati persekutuan yang manis.
Tuhan berbicara kepadanya dan ia menyembah Tuhan. Abram bertekad menyertakan Tuhan dalam perjalanannya.
Terlalu banyak orang saat ini, yang mencoba untuk menyingkirkan Tuhan dari perjalanan hidup mereka. Akibatnya perjalanan mereka penuh dengan kekecewaan.
Jika kita menyertakan Tuhan dalam hidup dengan mendengarkan Firman-Nya dan menyembah-Nya saat kita bepergian..
Maka jarak tempuh akan menjadi lebih pendek dan cobaan akan lebih mudah ditanggung.
Jadi dalam perjalanan iman kita saat ini, mari kita dirikan mezbah doa dan penyembahan kepada Tuhan.
Mari kita wartakan kisah kasih Allah yang Maha Besar, terhadap manusia yang maha besar dosanya.
Diberkati untuk menjadi Berkat
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now