Pastordepan Media Ministry
Beranda Khotbah Apakah Maksud Yesus, Kamu adalah Terang Dunia di Matius 5:14-16?

Apakah Maksud Yesus, Kamu adalah Terang Dunia di Matius 5:14-16?

Daftar isi:

[Sembunyikan] [Tampilkan]

    Pendahuluan

    Bagi anda yang pernah berpetualang ke gua bawah tanah, anda akan tahu ungkapan, “Hitam pekat atau gelap pekat.”

    Tanpa sumber cahaya apapun, seseorang tidak dapat melihat bahkan tangan di depan wajah.

    Namun, saat korek api dinyalakan atau lampu senter dinyalakan, dunia bawah tanah itu langsung menyala dan kegelapan hilang.

    Cahaya selalu mengalahkan kegelapan dan membawa serta kemampuan untuk melihat dengan jelas lagi.

    Yesus mengatakan “kamu adalah terang dunia.. Disini Yesus memberikan pujian besar dan tanggung jawab besar. Karena gelar “terang dunia” itu adalah gelar untuk Yesus.

    “Akulah terang dunia..” Kalimat ini berbicara tentang cahaya dalam arti yang asli. Dia adalah sumber terang.

    “..Barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.” Yohanes 8:12.

    Mengikut Yesus membuat kita mempunyai terang.Terang dalam pengertian turunan bahwa terang yang kita miliki datang sebagai hasil hubungan dengan Yesus Kristus.

    Kita tidak menghasilkan terang, tetapi seperti bulan yang memantulkan terang matahari, kita juga memantulkan terang hidup-Nya yang diam didalam kita.

    Karena itu Paulus mengatakan, “tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan.”

    Sumber Terang

    Yesus adalah Sumber dari semua cahaya rohani. Tetapi sama seperti matahari terbenam dan diikuti oleh terbitnya bulan yang memantulkan cahaya matahari..

    Demikian pula orang percaya sekarang menjadi “bulan” yang memantulkan cahaya Yesus! Terang-Nya menyinari kita dan di dalam kita dan kita memancarkan terang-Nya ke dunia yang gelap secara rohani (Flp 2:15)

    Sifat terang adalah bersinar. Kristus berkata Dia telah menjadikan kita terang di dunia, dan terang itu buka dari diri kita sendiri.

    Karena itu kita harus memancarkan terang itu, bersinar untuk menyinari dunia sekitar kita. Karena dunia dimana kita tinggal penuh kegelapan yang pekat.

    Kegelapan merusak penglihatan. Dalam arti spiritual, jenis kegelapan yang dibicarakan Alkitab merusak moral seseorang. Dia tidak dapat melihat. Dia tidak memahami akibat dosa atau bahkan akarnya.

    Pemikirannya disesatkan oleh kegelapan. Kegelapan telah membutakan kemampuannya untuk melihat kemunafikannya sendiri.

    Terang Dunia

    Yesus katakan, kamu adalah terang “Dunia.” Dunia yang dimaksud mengacu pada umat manusia secara umum.

    Kita melihat “dunia” kita, tampaknya dalam moral dan kekacauan spiritual. Dunia atau kosmos mengacu pada dunia dalam arti spiritual dari sistem yang berpusat pada manusia, yang terasing dari dan memusuhi Tuhan dan umat-Nya. (1Yoh 5:19, Yoh 12:31)

    Kosmos sering digunakan dalam PB untuk menggambarkan sistem nilai yang berpusat pada diri sendiri, tidak bertuhan, dan adat istiadat umat manusia yang telah jatuh.

    Tujuan dari “dunia” adalah humanistik, peninggian manusia, kemuliaan diri, pemenuhan diri, pemanjaan diri, kepuasan diri, dan setiap bentuk pelayanan diri lainnya (Baca 2Tim 3: 1-4).

    Kita tahu bahwa kita berasal dari Allah, dan seluruh dunia berada dalam kuasa si jahat. (1 Yohanes 5:19)

    Maka dalam konteks inilah kita menjadi terang, memantulkan terang kebenaran Tuhan, supaya dunia melihat Tuhan dan bertobat.

    Yesus katakan, “Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.” Maksud Yesus adalah bahwa ini bukanlah sebuah kota di lembah, tetapi terlihat jelas, dari pandangan semua orang.

    Artinya, orang percaya harus terlihat.

    Bagi pembaca Alkitab modern, kita mungkin agak sulit memahami pentingnya kata-kata Yesus ini. Karena kita memiliki lampu yang terus menyala dimalam hari.

    Tetapi di Palestina kuno, jika seseorang bepergian pada malam hari, tidak adal lampu jalan raya.

    Pada malam hari cahaya lampu di rumah-rumah di atas bukit tidak dapat disembunyikan. Dari jarak yang sangat jauh, orang tahu lokasi desa berikutnya karena cahaya dari puncak bukit itu.

    Seperti itulah orang percaya sejati tidak dapat menyembunyikan fakta bahwa mereka memiliki hubungan yang nyata dengan Yesus Kristus.

    Kebutuhan akan terang

    Tujuan terang adalah untuk menerangi dan mengekspos apa yang ada. Oleh karena itu terang harus disingkapkan, jika disembunyikan di bawah keranjang, maka tidak berguna lagi. Sama seperti kota yang terletak di atas bukit, terlihat jelas.

    Ketika seorang Kristen menyembunyikan terangnya, dia memadamkan kuasa Roh Kudus dengan tidak pernah membiarkan terangnya bersinar di hadapan manusia.

    Sama seperti Garam dibutuhkan karena dunia sedang membusuk dan jika kekristenan kita juga membusuk, itu tidak ada gunanya.

    Terang dibutuhkan karena dunia berada dalam kegelapan, dan jika kekristenan kita meniru kegelapan, kita tidak punya apa-apa untuk ditunjukkan kepada dunia.

    Maka kita harus menampilkan karakter kita sebagai Kristen. Karena kita tidak pernah bisa mempengaruhi dunia untuk Yesus dengan menjadi seperti dunia.

    Garam dan terang mengingatkan kita bahwa kita tidak boleh mengisolasi diri dari dunia. Yesus menerangkan gambaran kedua tentang terang yang bercahaya yaitu pelita diatas kaki dian.

    Disini, Yesus sedang menjelaskan metafora orang percaya sebagai cahaya. Sangat konyol kalau terang itu disembunyikan dibawah keranjang.

    Namun bukankah ini masalah banyak orang percaya hari ini. Seberapa sering saya mendengar seseorang mengatakan bahwa mereka bekerja dengan “si ini dan itu” selama bertahun-tahun dan baru hari ini mengetahui bahwa mereka adalah seorang yang percaya.

    Kita gagal total dalam membiarkan terang kita bersinar. Orang percaya adalah satu-satunya “Alkitab” yang akan “dibaca” oleh kebanyakan orang!

    Sama seperti fungsi lampu rumah adalah untuk menerangi rumah, demikian pula orang beriman harus memberikan penerangan kepada semua yang mereka temui di dunia yang gelap secara spiritual ini.

    Bagaimana caranya? Dengan bersaksi. Bersaksi bukanlah apa yang kita katakan tetapi apa yang kita lakukan. Kita adalah surat yang hidup, kesaksian berjalan.

    Ilustrasi:

    Ada sebuah kisah tentang seorang pengacara yang hidup sangat duniawi di abad ke-19, dia bukanlah seorang Kristen. Selama bertahun-tahun dia hidup dalam kepelesiran dunia dan dia mencemooh orang Kristen.

    Seiring bertambahnya usia, karena sudah tua, ia pergi untuk tinggal bersama saudara perempuannya yang kebetulan seorang Kristen. Saudarainya ini punya anak seorang pendeta, dan dia memiliki kesempatan untuk berbincang tentang Kristus dan bahkan merekomendasikan beberapa buku kepadanya.

    Beberapa waktu kemudian, karena sakit, pengacara tua itu menyatakan pengakuan imannya kepada Kristus di depan umum. Keponakannya yang pendeta itu penasaran ingin mengetahui sebab-sebab dia menerima Yesus.

    Dalam kesaksiannya, dia menemukan bahwa bukan kata-kata pendeta atau bahkan buku-buku yang dia rekomendasikan untuk dibaca yang membuat dia bertobat. Tetapi kehidupan saleh dari saudara perempuannya.

    Dia melihat kesalehan dan pancarannya sebagai seorang Kristen dalam setiap situasi, dan itu menyebabkan dia mencari Tuhan untuk mengetahui hubungan yang sama dengan Yesus Kristus.

    Jadi, “Terang teladan hidup adalah argumen utama Injil” Pernahkah Anda melihat seseorang yang melihat terang Kristus dalam diri Anda kemudian berpaling kepada Tuhan?

    Kita hidup “di tengah-tengah generasi yang bengkok dan sesat” (Flp. 2:15). Karena itu kita diperintahkan untuk menjadi “terang dunia” (Flp. 2:15).

    Ini adalah kehidupan di balik kata-kata kita, yang membuat kesaksian kita berdering benar.

    Perintah Bersinar

    Yesus mengatakan, “hendaknya terangmu bercahaya di depan orang..” disini Dia tidak memberikan saran tetapi mengeluarkan perintah.

    Dimana orang percaya harus menerangi jalan sehingga orang lain dapat melihat jalan raya yang menuju ke Kerajaan Surga dan Rajanya.

    Ini adalah perintah untuk menyelaraskan hidup kita dengan tujuan kekal-Nya. Dia menciptakan kita untuk kemuliaan-Nya. Tujuan besar Tuhan dalam menciptakan dan mengatur dunia adalah agar Dia dimuliakan.

    Perhatikan bahwa Yesus tidak mengatakan agar kita pergi keluar dan “bersaksi” walau kita punya kesempatan untuk itu, tetapi bukan itu poin utama yang dimaksud Yesus.

    Hendaknya terangmu bercahaya, bukan perintah pergi membawa injil ke banyak orang. Maksud Yesus adalah agar orang percaya menghidupkan kehidupan Kristus yang ada di dalam diri mereka (Kol 1:27-catatan, Kol 3:4-catatan, dll)

    Yaitu menampikan cara dan kualitas hidup yang sangat berbeda dari dunia. Gereja akan sangat berkuasa bila gereja tidak sama dengan dunia.

    Saat ini, banyak gereja memiliki gagasan bahwa mereka harus meniru dunia untuk menjangkau dunia.

    Perhatikan, Suatu bangsa tidak akan rusak dan runtuh hanya karena orang-orang yang menjajakan pornografi atau obat-obatan terlarang. Suatu bangsa akan rusak, bila orang-orang Kristen tidak lagi menjadi garam dan terang.

    Ketika orang-orang Kristen mulai bertindak seperti orang berdosa, kompromi, mereka tidak hanya merugikan diri mereka sendiri dan keluarga serta gereja mereka, tetapi juga berkontribusi pada kehancuran seluruh bangsa.

    Penginjil Amerika yang terkenal, D.L. Moody, pernah berkata, “Seorang Kristen adalah Alkitab dunia — dan beberapa di antaranya perlu direvisi… Adalah jauh lebih baik menjalani kehidupan yang kudus daripada membicarakannya.

    Jadi, Matius 5:16, tidak hanya merujuk pada orang percaya yang bersaksi melalui hidup mereka kepada orang yang tidak percaya..

    Itu juga merujuk pada transaksi rohani antara dua orang percaya, salah satunya memantulkan seperti cermin cahaya kasih Allah dalam hidupnya sehingga orang percaya lainnya melihatnya dan melompat kegirangan.

    Ilustrasi:

    Seorang pria Kristen pergi ke daerah terpencil, disana dia bertanya kepada seseorang, “Apakah anda pernah mendengar Injil?” “Tidak,” jawab yang lain, “Saya belum pernah mendengarnya, tetapi saya pernah melihatnya.”

    “Maksunya bagaimana?” orang Kristen itu menjawab. “Sederhananya,” katanya, “ada seorang pria di desa kami yang hidupnya sangat dipengaruhi oleh seorang misionaris yang sering melewati tempat ini.

    Belum pernah saya melihat perubahan seperti itu pada seseorang! Sebelum dia bertemu missionary itu, alkohol mengatur hidupnya. Dia malas, mengabaikan keluarganya, dan tidak menunjukkan minat pada orang lain.

    Namun, sejak saat itu, cara hidupnya benar-benar berbeda. Dia tidak lagi menjadi budak minuman keras. Dia bekerja keras dan menjadi suami dan ayah yang baik.

    Saya bangga menjadi tetangganya. Itu lah injil yang saya lihat. Jadi injil itu adalah terang Yesus yang dihidupkan.

    Hidup orang percaya harus menjadi khotbah yang hidup. Dunia mengawasi kita dengan mata kritis. Maka, paastikan bahwa orang lain “melihat Injil” dengan sangat baik!

    Jadi apa yang kita katakan selaras dengan kesaksian bibir kita. Satu-satunya khotbah yang paling hidup adalah perbuatan.

    Jadi alasan terang kita harus bercahaya adalah supaya “mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”

    Baca Juga:

    Apakah Maksud Yesus Kamu adalah Garam Dunia di Matius 5:13?

    Apakah Makna Kata jangan Menghakimi di Matius 7:1-2?

    PenyebabTimbulnya Kemunafikan

    Penutup

    Sebelum orang-orang yang tidak percaya mengatakan, “katakan padaku..” mereka akan berkata lebih dahulu, “Tunjukkan padaku.” Artinya Tindakan lebih nyaring dari pada kata-kata.

    Ada seorang pemuda bekerja sebagai buruh bangunan. Dia adalah orang percaya yang antusias, dia selalu membaca Alkitabnya saat makan siang.

    Meskipun rekan kerjanya mencemooh, dia tidak berhenti membaca setiap hari. Dia hanya berdoa bagaimana cara menunjukkan kasih Kristus kepada mereka.

    Ketika para pekerja pulang pada malam hari, mereka selalu meninggalkan sepatu bot mereka yang berlumpur. Pemuda ini mulai lembur setelah bekerja untuk membersihkan sepatu bot mereka.

    Orang-orang itu bingung pada awalnya mendapati sepatu mereka sudah bersih. Tetapi kemudian menyadari bahwa pemuda itu adalah satu-satunya di antara mereka yang akan melakukan pelayanan sederhana ini.

    Mereka tidak hanya menghormatinya, bahkan mereka memintanya untuk membacakan Alkitab untuk mereka. Ketika rekan kerjanya melihat perbuatan baiknya, mereka mulai mendengarkan Tuhannya.

    Yesus berkata, ” Hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” (Matius 5:16).

    Jika Anda rindu memimpin orang-orang di sekitar Anda kepada Yesus, pancarkan kasih-Nya dengan melakukan perbuatan praktis hanya untuk kemuliaan Tuhan.— Joanie Yoder

    Kehidupan seorang Kristen adalah jendela melalui mana orang lain dapat melihat Yesus.

    Ilustrasi:

    Ada seorang bernama Roddy Roderique. Dia dijatuhi hukuman seumur hidup dan telah menjalani selama tujuh belas tahun dan memohon pembebasan lebih awal. Di hadapan pengadilan tinggi di Montreal, Pendetanya, Charles Seidenspinner, bersaksi untuk dia.

    “Mengapa orang ini harus dibebaskan?” tanya Jaksa.

    “Karena Tuhan telah datang ke dalam hidupnya, dan mengubahnya, ” jawab pendeta. “Apa maksudmu ‘Tuhan telah datang ke dalam hidupnya?”‘ tanya hakim.

    Dia mendengarkan dengan penuh perhatian saat pendeta membagikan secara rinci bagaimana Kristus mengubah kehidupan.

    Hakim kemudian mengajukan pertanyaan: “Misalkan orang ini dibebaskan. Apakah Anda menginginkan dia sebagai tetangga anda?”

    “Yang Mulia,” kata pendeta, “itu luar biasa! Beberapa tetangga saya perlu mendengar pesan yang sama yang telah mengubah hidupnya.”

    Akhirnya Roddy dibebaskan, dan dia menjadi pelayan yang aktif digerejanya.

    Dunia menilai iman kita bukan dari apa yang kita KATAKAN, tetapi dari apa yang kita PRAKTEKKAN!

    “Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”

    Matius 5:14-16
    Komentar
    Bagikan:

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    22 pelajaran Alkitab

    Iklan