Apakah Itu Meditasi Alkitab?

Aku teringat kepada hari-hari dahulu kala, aku merenungkan segala pekerjaan-Mu, aku memikirkan perbuatan tangan-Mu. Mazmur 143:5.

Meditasi. Kata yang cukup sering kita dengar. Namun kata ini juga sering kurang dimengerti makna dan tujuannya.

Kita sering mendengar meditasi dikalangan para petapa dan meditasi modern sekarang ini yang dibalut dengan sebuah olaraga, seperti Yoga.

Mereka akan mengosongkan pikiran, fokus kepada diri untuk menemukan makna hidup dan mendapat kekuatan.

Namun meditasi Alkitab tidak seperti itu. Nah, seperti apakah meditasi Alkitab tersebut? mari kita pelajari.

Dalam Bahasa ibrani, kata yang digunakan untuk meditasi adalah Hagah diterjemahkan sebagai “bermeditasi atau merenung” misalnya dalam Yosua 1:8, Mz 1:2, Mzm 63:6, Mzm 77:12, Ps 143:5, Yes 33:18.

Kata yang lain yang digunakan adalah Siyah diterjemahkan sebagai “meditasi atau merenung”

Ayub 15:4, Mazmur 77:6-, Mazmur 77:12 Ps 119:15, Mazmur 119:23, Mazmur 119:27, dll.

Kamus Webster mengatakan bahwa bermeditasi berarti memusatkan pikiran seseorang, merenungkan, memikirkan, mempertimbangkan atau merenungkan dengan hati-hati dan pemusatan pikiran seseorang pada sesuatu untuk memahaminya secara mendalam.

Artinya terlibat dalam perenungan atau refleksi, memusatkan pikiran pada suatu kebenaran, merenungkan dan mempertimbangkan kebenaran itu.

Meditasi Timur berbeda dengan meditasi Alkitab. Meditasi Timur meminta subjek untuk “mengosongkan” pikiran, sedangkan meditasi alkitabiah mengisi pikiran seseorang dengan Firman Tuhan dan kehidupan Tuhan.

Meditasi digambarkan seperti seekor sapi yang mengunyah atau merenungkan – membawa makanan yang telah dicerna sebelumnya untuk digiling kembali dan persiapan untuk asimilasi (proses memahami sesuatu).

Nelson’s New Christian Dictionary memiliki definisi meditasi yang indah sebagai Waktu hening yang dihabiskan untuk merenungkan Firman Tuhan untuk mengasapi pikiran dari gagasan beracun yang menyusup ke dalam pikiran setiap hari.

Unger (The New Unger’s Bible Dictionary) mengatakan, meditasi adalah tindakan renungan pribadi, yang terdiri dari refleksi yang disengaja atas beberapa kebenaran atau misteri spiritual, disertai dengan doa dan dengan tindakan kasih dan kemauan, terutama pembentukan resolusi untuk bertingkah laku di masa depan

Meditasi adalah tugas yang harus dilakukan oleh semua orang yang menginginkan kebaikan untuk kepentingan spiritual mereka. Itu harus disengaja, dekat, dan terus menerus.

Nelson’s New Illustrated Bible Dictionary mengatakan meditasi adalah konsep yang ditemukan terutama dalam Perjanjian Lama dan “praktek refleksi atau kontemplasi. Kata “Meditasi” atau bentuk kata kerjanya, “Bermeditasi,” ditemukan terutama dalam Perjanjian Lama.

Kata-kata Ibrani di balik konsep ini berarti “bergumam,” “menggumam,” “menghela napas,” atau “merintih”

Sekarang ini meditasi adalah seni yang hilang dari banyak orang Kristen, karena itu perlu dipraktekkan kembali”

Kita dapat menyimpulkan bahwa meditasi berkaitan erat dengan mengingat… sekarang coba amati kaitan yang sama dalam beberapa Mazmur berikut ini:

“Apabila aku ingat kepada-Mu di tempat tidurku, merenungkan Engkau sepanjang kawal malam” Mazmur 63:6.

Apabila aku ingat kepada-Mu ditempat tidurku. Daud berbaring dan dia terjaga, dia mulai bermeditasi, dan kemudian mulai bernyanyi. Dia mengadakan pesta di malam hari, dan nyanyian di malam hari.

Aku sebut-sebut pada waktu malam dalam hatiku, aku merenung, dan rohku mencari-cari: Mazmur 77:6.

Aku teringat kepada hari-hari dahulu kala, aku merenungkan segala pekerjaan-Mu, aku memikirkan perbuatan tangan-Mu. Mazmur 143:5.

Nah, dari beberapa ayat diatas kata, Ingatan, meditasi, dan renungan, disatukan sebagai tiga karunia. Karunia yang melayani bagi pikiran yang tertekan dan mungkin sakit.

Bagaimana metode Daud dalam meditasi?

Dia mengumpulkan bahan; fakta dan bukti tentang Tuhan: “Saya ingat.”

Dia memikirkan topiknya/ persoalan dan mengatur pokok bahasan: “Saya bermeditasi.”

Dia berkhotbah tentang topik itu, dan dibawa lebih dekat kepada Tuhan: “Aku merenung”

Maka dalam hal ini, meditasi adalah tindakan memusatkan pikiran seseorang, merenungkan, mempertimbangkan, dan meninjau berbagai pikiran dengan merenungkannya dalam pikiran dan hati.

Salah satunya digambarkan dengan “mengunyah” sebuah pemikiran, secara sengaja dan menyeluruh, dan disini ada hubungan penting antara teori dan tindakan.

Meditasi itu terdiri dari pemikiran reflektif, perenungan atau kontemplasi, biasanya pada subjek tertentu dengan tujuan membedakan makna atau signifikansinya atau rencana tindakan.

Dalam meditasi kita membiarkan pikiran kita untuk memikirkan apa yang benar, murni, indah, dll (Flp 4:8), “merenungkan” (mengunyah) Kebenaran Tuhan di berbagai waktu sepanjang hari.

Pentingnya Meditasi

Pentingnya meditasi digambarkan dalam ilustrasi tangan berikut ini:

Ini adalah ilustrasi yang baik tentang bagaimana kita memegang Firman Tuhan dan membiarkannya memegang kita.

Sekarang ambil Alkitab Anda dan coba pegang dengan satu jari, dua jari, dll. Faktanya adalah bahwa pegangan Anda pada Alkitab itu tidak kuat sampai Anda menggunakan keempat jari dan ibu jari untuk menggenggamnya.

Sekarang coba anda pikirkan setiap jari mewakili dari makanan Firman Tuhan yaitu mendengar (jari kelingking), membaca (Jari manis), mempelajari (jari tengah), dan menghafal (jari telunjuk).

Ada sisa satu jari yaitu ibu jari (jempol). Nah, ibu jari ini mewakili meditasi. Ketika kita “menggenggam” Firman Tuhan dengan empat jari dan ibu jari, maka genggaman kita kokoh atau kuat.

Melalui analogi ini, saat kita mulai merenungkan Firman Tuhan sebagai bagian dari empat kegiatan lainnya (mendengar, membaca, mempelajari, menghafal), maka kita mulai menemukan kuasa yang mengubahkan dari Firman Tuhan yang bekerja di dalam jiwa kita yang terdalam.

Ilustrasi diatas menggambarkan bahwa rajin mempelajari Alkitab tidak cukup, sampai kita merenungkan-Nya atau meditasi Alkitab.

Dengan meditasi kita akan mendapatkan kekuatan yang mengubah kehidupan. Genggaman hidup kita akan kuat.

Dawson Trotman mengilustrasikan meditasi Alkitab dengan membandingkan cara sapi mendapatkan makanan yang mereka kunyah…

Seekor sapi Ketika makan rumput, dia akan mencerna makanan dengan unik. Makanan berupa rumput atau dedaunan dikunyah di mulut, lalu ditelan dan masuk ke dalam lambung.

Setelah diproses, makanan tersebut dikirim lagi ke mulut untuk dikunyah lagi.

Cara sapi mengunyah makanan seperti diatas, menggambarkan meditasi Alkitab. Bilamana kita melakukan meditasi, lalu suatu waktu kita mengalami pencobaan yang tidak terduga, dll..

Maka ayat-ayat yang telah kita hafal, pelajari, atau baca pagi itu atau pelajaran Alkitab yang dikhotbahkan, yang kita dengar pada hari sabat atau rabu malam, dll dan kita benar-benar mengunyahnya (“mengunyah” Firman Tuhan yang dituntun Roh kepada pikiran kita).

Itu akan memberikan kekuatan kepada kita.

Dengan demikian, membaca Alkitab tanpa merenungkannya seperti makan tanpa mengunyah.

Kita harus membaca Kitab Suci setiap hari Dan merenungkan apa yang Tuhan katakan untuk melawan godaan dunia ini Dan menjalani kehidupan yang dipimpin oleh Roh Kudus.

Saya yakin bahwa penyebab utama penurunan iman atau kelemahan dalam banyak orang-orang percaya adalah karena doa dan meditasi alkitabiah sudah sangat jarang.

Belajar Alkitab menuntut perenungan secara mendalam, seperti seekor sapi yang sedang mengunyah makanannya.

Lebih baik banyak membaca dan banyak merenung daripada banyak membaca dan sedikit merenung.

Di keheningan pagi, Sebelum hari yang sibuk dengan segala pekerjaan, alangkah manisnya menyendiri dengan Tuhan Melalui Firman-Nya dan doa!

Tuhan berbicara kepada mereka yang meluangkan waktu untuk mendengarkan.

Doa adalah berbicara dengan Tuhan. Meditasi adalah mendengarkan Tuhan.

Jika Anda memiliki waktu satu jam untuk membaca Kitab Suci, cobalah membaca setengah jam pertama dan kemudian gunakan setengah jam kedua untuk refleksi atau merenungkan apa yang Anda baca.

“Meditasi dan doa adalah sarana yang diberkati untuk memperkuat iman dan pengharapan kita”

“Mereka yang ingin melihat surga dengan jelas, harus sedekat mungkin ke surga, di atas gunung meditasi dan keyakinan”

Meditasi didahului dengan belajar Firman Tuhan. Bagaimana belajar Firman Tuhan untuk menuntun kita kepada meditasi Alkitab yang baik? Pelajaran berikutnya akan diterangkan.

Live each day as it was your last

Bagikan:

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *