Apakah Itu Karunia Bahasa Roh Atau Lidah?
Dikalangan orang-orang kristen topik tentang bahasa roh sudah sejak lama menjadi bahan diskusi, bahkan menjadi topik yang di perdebatkan.
Sebagian kalangan mempercayai bahasa roh itu adalah tanda manifestasi seseorang dipenuhi roh kudus. Kalangan yang lain mengatakan bukan, bahasa roh itu adalah bahasa yang ada didunia ini yang dapat dimengerti.
Sebagian lain katakan bahasa roh itu adalah bahasa “malaikat” yang tidak seorangpun dapat memahaminnya, kecuali Tuhan.
Bahkan ada berbagai kalangan yang manjadikan berbahasa roh ini ukuran seseorang dipenuhi roh kudus.
Bahkan ada yang lebih ekstrim menuduh kalau tidak ada bahasa Rohnya maka gereja itu tidak ada roh kudusnya, apakah benar demikian?
Ada beberapa alasan mengapa terjadi perbedaan pandangan terhadap topik pembahasan ini.
1. Penterjemaahan kata dari bahasa aslinya kurang tepat, atau sulitnya mencari padanan kata yang sesuai dengan bahasa aslinya
2. Cara membaca atau mempelajari topik tersebut dengan mengabaikan konteks, latar belakang dari satu perikop
3. Membaca ceritanya sepotong-sepotong, tidak utuh.
4. Memaksakan penafsiran pribadi kedalam teks.
Istilah kata, “BAHASA ROH” dalam terjemahan alkitab TIB (Terjemahan Indonesia Baru) sendiri seringkali menimbulkan ambigu atau ketidak jelasan makna.
Bagi orang-orang yang awam soal teologi maka istilah ini membingungkan, dan bisa disalah mengerti maknannya.
Penerjemahan BAHASA ROH dalam TIB kurang tepat untuk menjelaskan semangat dari ayat-ayat dalam perikop.
Itu sebabnya supaya kita mendapatkan pemahaman yang tepat, kita harus membandingkan dengan terjemahan versi yang lain.
Maka ada beberapa versi terjemahan yang bisa gunakan, BIS, TL, Terjemahan indonesia Literal, KJV, Bahasa batak toba, bahasa Jawa, Bahasa Yunani.
Dalam Alkitab TIB istilah BAHASA ROH itu muncul 20 kali semuanya di PB yaitu di kisah 2:4, Kisah 10:46, kisah 19:6.
1 korintus 12, 1 kor 14, dan di buku Markus ada muncul 1 kali, tapi disebut “bahasa-bahasa baru”
Istilah BAHASA ROH, dalam bahasa aslinya Yunani berasal dari 2 suku kata yaitu: “λαλέω di baca LALEO DAN γλῶσσα dibaca GLOSSA.
Laleo artinya bicara dan Glossa artinya lidah (pengertiannya adalah bahasa).
Maka laleo dan glossa sering dibaca dengan glossolalia artinya dalam bahasa inggris speaking in tongues, Bahasa indonesia: Berbicara dalam bahasa lidah.
Mari kita lihat contoh-contohnya di alkitab:
TIB Kisah 2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
BIS Kisah 2:4 Mereka semua dikuasai oleh Roh Allah, dan mulai berbicara dalam bermacam-macam bahasa lain. Mereka berbicara menurut apa yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk diucapkan.
KJV Kisah 2:4 And they were all filled with the Holy Ghost, and began to speak with other tongues, as the Spirit gave them utterance.
TIB Kisah 10:46 sebab mereka mendengar orang-orang itu berkata-kata dalam bahasa roh dan memuliakan Allah.
BIS Kisah 10:46 Sebab mereka mendengar orang-orang itu berbicara dalam pelbagai bahasa dan memuji-muji kebesaran Allah.
KJV Kisah 10:46 For they heard them speak with tongues, and magnify God.
YUNANI: ὁ γὰρ λαλῶν γλώσσῃ οὐκ ἀνθρώποις λαλεῖ, ἀλλὰ τῷ Θεῷ
TIB 1Kor 14:2 Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah.
BIS 1Kor 14:2 Orang yang berbicara dalam bahasa yang ajaib, orang itu bukannya berbicara kepada manusia; ia berbicara kepada Allah,
KVJ 1Kor 14:2 For he that speaketh in an unknown tongue speaketh not unto men, but unto God:
TL Karena orang yang berkata-kata dengan karunia lidah itu, bukannya berkata kepada manusia, melainkan kepada Allah,
AYT DRAFT (alkitab yang terbuka) Sebab, siapa yang berbicara dalam bahasa lidah, tidak berbicara kepada manusia, tetapi kepada Allah;
TERJEMAHAN TL dan AYT dan KJV lebih baik dan lebih jelas.
Maka BERBICARA BAHASA ROH = BERBICARA DALAM BAHASA LIDAH = BERBICARA DALAM BAHASA MANUSIA.
Mengapa disebut berbicara dalam bahasa lidah? Karena lidah adalah anggota tubuh yang fungsinya mengatur suara ketika berbicara. Sebab kalau orang tidak punya lidah maka kita tidak akan bisa berbicara.
Itulah sebabnya banyak analogi yang dijadikan berhubungan dengan lidah.
Berlidah panjang = suka menyampaikan rahasia kepada orang lain.
Berlidah buaya = kata-katanya penuh dengan tipu daya.
Berlidah lembut = baik tutur katanya.
Menurut kamus KBBI: berbicara /ber•bi•ca•ra/ v 1 berkata; bercakap; berbahasa:
lidah /li•dah/ n 1 bagian tubuh dl mulut yg dapat bergerak-gerak dng mudah, gunanya untuk menjilat, mengecap, dan berkata-kata; berlidah /ber•li•dah/ v 1 mempunyai lidah; 2 ki mempergunakan lidah;~
Contoh: Keluaran 4:10
Lalu kata Musa kepada TUHAN: “Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulupun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mupun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah.”
Keluaran 4:11 Tetapi TUHAN berfirman kepadanya: “Siapakah yang membuat lidah manusia, siapakah yang membuat orang bisu atau tuli, membuat orang melihat atau buta; bukankah Aku, yakni TUHAN?
Keluaran 4:12 Oleh sebab itu, pergilah, Aku akan menyertai lidahmu dan mengajar engkau, apa yang harus kaukatakan.”
Jadi, lidah berhubungan dengan berbicara, berkata-kata, dll, dan kata-kata, pembicaraan yang hendak disampaikan harus dimengerti oleh orang yang mendengar.
Mari kita awali dari pesan-pesan terakhir Yesus kepada murid-muridnya sesaat sebelum dia terangkat ke sorga yaitu Markus 16:14-18.
Amanat Yesus untuk pergi memberitakan injil keseluruh dunia, dan Tuhan akan menyertai mereka dengan tanda-tanda, yang salah satunya di ayat 17 akhir, “mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka.”
BIS” mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang tidak mereka kenal. “
TL, “ Mereka akan berkata-kata dengan berbagai-bagai bahasa.”
Kata yang digunakan adalah ,” Laleo glossa= berbicara dalam bahasa lidah”
Bahasa baru maksudnya bukan bahasa yang mereka gunakan setiap hari. Mereka berbicara dalam Bahasa-bahasa lain kaitannya adalah dalam hal untuk pemberitaan injil bagi bangsa-bangsa lain, Dengan demikian injil itu bisa didengar dan dimengerti orang yang berbeda bahasa dengan mereka.
Dan ingat bahasa-bahasa lain itu adalah pemberian Roh kudus untuk pengabaran injil bagi orang yang tidak percaya.
Kata-kata Yesus dalam Markus 16:14-18 di genapi untuk pertama kali pada peristiwa pentakosta dan unttk memahami hal itu mari kita baca Kisah 1:8, ini salah satu ayat kunci untuk memahami kisah pasal 2.
Dan di kisah pasal 2 diceritakan Roh kudus turun dan mereka dipenuhi dengan Roh kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa lain, seperti yang diberikan Roh itu kepada mereka.
PERTANYAAN PENTING ADALAH MENGAPA KARUNIA BAHASA LIDAH PENTING PADA MASA ITU?
Perhatikan konteks cerita di kisah pasal 2, konteks perikop ini adalah pekabaran injil untuk pertama kali oleh murid-murid dan orang pecaya semenjak Yesus naik kesorga kepada bangsa-bangsa lain yang ada di kota yerusalem.
Jadi pada masa itu ada satu kebutuhan penting yaitu kebutuhan akan bahasa yaitu menguasai Bahasa-bahasa lain supaya injil bisa didengar bangsa-bangsa lain.
Perhatikan Ayat. 9, orang Persia, Media, Elam, Mesopotamia, Yudea, Kapadokia, Pontus, Asia, Frigia, Pamfilia, Mesir, daerah Libya, Kirene, pendatang dari Roma, Arab.dll
Kisah 10:46 ηκουον γαρ αυτων λαλουντων γλωσσαις και μεγαλυνοντων τον θεον τοτε απεκριθη ο πετρος
Dalam bahasa Yunani: Kata yang digunakan lalouton glossais, bentuk jamak, lebih dari satu artinya berbicara dalam berbagai-bagai bahasa. Bahasa mereka masing-masing untuk memuliakan Tuhan.
Catatan: Kisah 10 adalah kisah tentang kerinduan hati kornelius seorang perwira Italia yang sangat rindu mengenal Tuhan lebih dekat.
Kunci pertama untuk memahami cerita ini adalah dengan melihat struktur ceritanya dengan benar.
Ayat.1-8 kisah perwira Italia yang bernama Kornelius yang baik hati, saleh dan setia berdoa kepada Tuhan dan Tuhan mendengar doa-doa Kornelius dan menyuruh Kornelius untuk mencari Simon Petrus.
Ayat.9-18 Tuhan memberikan penglihatan kepada simon berupa makanan haram yang turun dari langit, yang maknanya adalah bahwa Petrus harus menginjil kepada orang-orang diluar bangsa Yahudi, dan ada 1 keluarga yang rindu mendengar pekabaran tentang Yesus.
Ay. 19-23: Petrus memahami arti pernglihatan itu dan dia bertemu dengan anak buah Kornelius mereka danberangkat untuk menjumpai keluarga kornelius
Ay 24-33 Petrus dan kornelius bertemu dirumah kornelius, dan disana sudah banyak orang berkumpul atas undangan kornelius. Kornelius menceritakan mengapa dia mencari Simon petrus karena Tuhan yang mengatakannya dalam satu penglihatan.
5.Ay.34-43: Petrus memberitakan injil dirumah Kornelius kepada orang banyak.
6. Ayay . 44-48: orang yang mendengar pemberitaan Petrus mengenai Yesus mereka bertobat dan dipenuhi Roh kudus dan memuliakan Tuhan atas pekabaran itu dengan berbagai-bagai bahasa..(λαλουντων γλωσσαις)
Ingat..Siapa saja yang menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruslamat pribadinya akan menerima karunia Roh kudus
Kisah 2:38 Jawab Petrus kepada mereka: “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
Karunia rohani itu adalah pemberian Roh kudus kepada orang percaya dengan maksud untuk kepentingan bersama, jemaat, pekerjaan Tuhan.
Karunia Rohani itu ada yang diberikan untuk internal jemaat ada juga untuk diluar jemaat.
Karunia untuk internal jemaat seperti bernubuat, membedakan Roh, mengajar, menasehati dll..
Karunia diluar jemaat seperti berbahasa lidah, dll..
Kita melangkah ke istilah bahasa Roh dalam 1 korintus 12 dan 1 korintus 14.
Istilah bahasa roh di korintus ini paling banyak di salah pahami, dengan pernyataan bahwa bahasa Roh/lidah di kisah pasal 2 dan 10 itu berbeda dengan bahasa roh/lidah di 1 kor 12 dan 14.
Bahasa roh disini adalah bahasa yang tidak bisa dimengerti oleh siapapun..dll
Untuk bisa memahami dengan baik dan benar, maka kita pembaca alkitab harus membaca dengan hati-hati, ikuti alur ceritanya semua, bukan sepotong, dan perhatikan konteks dan latar belakang nya.
Sebuah cerita yang baik punya alur cerita yang baik juga, ada latar belakang sebagai alasan menulis sebuat cerita.
Apakah anda pernah membaca sebuah tulisan atau cerita tetapi alur ceritanya lompat-lompat sehingga pembaca bingung ini cerita mau dibawa kemana.
Untuk memahami 1 korintus 12, 14, maka kita harus mengerti dulu apa latar belakang dan tujuan penulis dalam hal ini Paulus.
1 korintus adalah surat Paulus kepada jemaat di Korintus. Jemaat korintus adalah jemaat yang berdiri di kota korintus, salah satu kota besar di provinsi Romawi.
Penduduk kota ini memuja dewa dewi dan tindakan amoral hal biasa di kota ini, seperti perilaku seksual sembarangan dan pemujaan di kuil kuil.
Kemudian banyak orang-orang kristen di kota ini yang terseret perilaku amoral kota korintus dan ketika paulus mendapat laporan tentang kemerosotan iman di jemaat korintus, maka paulus menulis surat kepada mereka.
Sejujurnya jemaat Korintus adalah jemaat yg paling mengecewakan hati paulus. Karena di Jemaat ini terjadi banyak persoalan: Perpecahan, perzinahan, percabulan, saling menuntut dipengadilan, dan lain sebagainya.
Jadi karena banyaknya masalah di jemaat ini maka Paulus harus menulis surat 2 kali, dan surat-surat Paulus ini ditulis untuk menjadi nasehat, teguran, penuntun dalam hidup berjemaat di kota korintus supaya tertib.
Apa yang ditulis Paulus semua berhubungan dengan masalah-masalah yang terjadi dijemaat korintus.
Pasal 1-4 berhubungan dengan perpecahan yang terjadi di jemaat korintus.
Pasal 5-6 tentang praktek-praktek dosa dan kejahatan di jemaat korintus.
Pasal 7 tentang perkawinan.
Pasal 8-10 berhubungan dengan makanan yang dipersembahkan kepada berhala-berhala.
Pasal 11 -14 berhubungan dengan kesalahan2 di dalam ibadah umum: sebagai contoh, Perjamuan Tuhan, penggunaan bahasa roh dll.
Pasal 15 adalah sebuah diskusi doktrinal di dalam kitab-kitab. Pasal 15 adalah sebuah diskusi tentang kebangkitan Yesus Kristus.
Pasal 16 adalah hal-hal yang bersifat pribadi dan praktikal.
Jadi, buku korintus ada karena ada masalah di jemaat korintus..kalau jemaat ini jemaat yang baik2, maka kita tidak akan pernah tau buku korintus.
Dari sekian banyak masalah di korintus, penggunaan bahasa Lidah/roh adalah salah satu masalah yang timbul di jemaat korintus, yang hubungannya dengan peribadatan umum atau kebaktian.
Rupanya di jemaat Korintus banyak diantara jemaat itu yang salah mengerti dan salah mempergunakan salah satu karunia rohani yang ada.
Banyak diantara mereka yang melebih-lebihkan karunia bahasa roh/lidah atau berkata-kata dalam bahasa2 lain, sehingga mereka lebih mementingkan itu daripada yg lain, apalagi mereka menjalankannya tanpa penafsir atau penterjemah.
Itulah sebabnya setiap kali kebaktian diadakan ada orang-orang tertentu yang mulai berkata-kata atau berbicara dalam bahasa-bahasa yang tidak jelas dimengerti oleh seluruh jemaat.
Sehingga kebaktian itu menjadi gaduh dan kacau balau karena tidak tertib, akhirnya timbul persoalan setiap pertemuan ibadah mereka.
Jadi untuk menertibkan pemahaman yang sedikit keliru itu makan paulus memberikan arahan melalui suratnya kepada mereka tentang penggunaan bahasa lidah/roh yang benar.
Kita bisa baca di 1 korintus 14. Nah, itulah sebabnya dalam pasal 12, Paulus mengawali penekanannya tentang karunia-karunia Roh.
Ayat.1b “Supaya kamu mengetahui kebenarannya.” Maksudnya adalah Kebenaran tentang karunia roh.
Karena persoalannya banyak yang menganggap bahasa roh adalah karunia yg paling penting, jadi paulus katakana kepada mereka, saya mau kasih tahu.
Ayat 3, Pertama, bahwa orang yang dikuasai Roh Allah akan berbicara sesuai dengan Firman Tuhan, bukan sebaliknya.
Kedua, karunia rohani itu banyak dan sumbernya dari Tuhan.
Ketiga, setiap orang menerima karunia yang berbeda-beda untuk saling membangun, seperti berkata-kata dengan hikmat, pengetahuan, iman, menyembuhkan,mengadakan mukjizat, bernubuat, membedakan bermacam2 roh, berkata2 dalam bahasa lidah(Roh), menafsirkan bahasa lidah (penterjemah).
Semua karunia ini diberikan oleh Roh kudus kepada tiap-tiap orang untuk saling membangun.
Artinya: tidak ada karunia yang lebih hebat dari yang lain semua sama.
Justru sebaliknya kalau ada yang mengaku dapat karunia Roh tapi menimbulkan kekacauan maka itu bukan dari Tuhan.
Di ayat 27-30: Paulus menekankan bahwa setiap orang dipilih dan melayani berdasarkan karunia rohani yang Tuhan berikan kepada mereka.
Kalau karunianya mengajar baiklah dia harus mengajar, mengadakan muzijat, menyembuhkan, berkata-kata dalam bahasa lidah, atau menjadi penterjemah.
Jadi tidak perlu semua harus mengajar, berbahasa roh, menyembuhkan dll..
INI HARUS DIINGAT. Tidak semua karunia diperlukan setiap waktu. Setiap karunia roh diperlukan dan digunakan pada saat diperlukan.
Karunia bahasa lidah/roh diperlukan mana kala untuk memberitakan injil kepada bangsa-bangsa lain,
KITA PELAJARI DAN BACA BAIK-BAIK 1 KORINTUS 14.
Paulus menekankan bahwa yang lebih penting dari semua itu adalah kasih. 1 korintus 13, Tidak ada gunanya karunia berbahasa roh, bernubuat dll, kalau kita tidak mempunyai kasih.
Bahasa kasarnya, “Paulus mau katakan begini, percuma semua karunia roh yang kalian miliki kalau kalian jadi ribut dan bertengkar karena itu, sebab yang abadi itu adalah kasih.”
Itu sebabnya di pasal 14, Paulus tekankan,” kejarlah kasih dan usahakan memperoleh karunia bernubuat.”
Apa itu karunia nubuat? Karunia bernubuat dalam jemaat , karunia untuk membangun iman orang percaya, membangun kehidupan rohani jemaat, supaya tetap setia kepada Kristus dan ajaran-ajaran-Nya.
Sementara karunia bahasa lidah hanya untuk membangun diri sendiri, karena hanya dia yang mengerti.
TL: Karena orang yang berkata-kata dengan karunia lidah itu, bukannya berkata kepada manusia, melainkan kepada Allah, karena tiada seorang pun mengerti, melainkan dengan Roh ia mengatakan rahasia.
BIS :Orang yang berbicara dalam bahasa yang ajaib, orang itu bukannya berbicara kepada manusia; ia berbicara kepada Allah. Tidak ada orang yang mengerti apa yang ia katakan, sebab Roh Allah yang menyebabkan ia mengucapkan hal-hal yang hanya diketahui Allah.
MILT (2008): Sebab, siapa yang berbicara dengan bahasa lidah, dia tidak berbicara kepada manusia, melainkan kepada Allah , karena tidak seorang pun yang mendengarkannya, tetapi dia berbicara rahasia dalam Roh.
Baca juga: Karunia Berbahasa Roh Di Kitab Markus
Jadi karunia bernubuat yang sangat diperlukan setiap waktu, terutama dalam ibadah, krn itu membangun semua jemaat, sementara bahasa roh hanya membangun diri sendiri.
Kesimpulan
Bahasa roh / lidah adalah salah satu karunia Roh kudus. Di berikan untuk mengatasai keterbatasan bahasa dalam pemberitaan injil.
Bahasa Roh / lidah adalah bahasa-bahasa manusia yang ada di dunia ini. Bahasa Roh/lidah digunakan untuk orang-orang yang tidak percaya.
Kalaupun bahasa lidah digunakan dalam ibadah harus ada penterjemahnya/penafsirnya.
Jika tidak ada yang menafsirkan lebih baik berdiam diri. Karunia bahasa lidah diperlukan pada waktunya bukan setiap saat atau setiap kebaktian.
KARUNIA NUBUAT yang dibutuhkan setiap ibadah dan itu yang diusahakan untuk diperoleh, dan setiap ibadah boleh dilakukan.