Apakah itu Iman yang Memindahkan Gunung di Matius 17:20-21

Ia berkata kepada mereka: “Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, — maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.

[Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa.]” Matius 17:20-21

Apakah Anda pernah mau membeli sesuatu ternyata uang Anda kurang atau tidak cukup? Tidak cukup atau kurangnya uang menyebabkan barang itu tidak dapat dimiliki..

Arti kurang atau tidak cukup adalah tidak penuh, tidak lengkap, tidak genap. Kekurangan itu menyebabkan tidak sempurna.

Dalam hal iman, kurangnya iman berarti iman yang tidak lengkap, iman yang tidak sempurna. Iman yang kurang tersebut menyebabkan mujizat tidak terjadi..

Maka Yesus membuat ilustrasi untuk mengajarkan tentang iman yang sempurna. Dia menggunakan biji sesawi..

Yesus katakan, jia kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana..

Masalah para murid adalah iman mereka kecil. Sekarang Yesus mengilustrasikan jika mereka memiliki iman sebesar biji sesawi. Biji sesawi adalah benih kecil..

Mengapa Yesus tidak membuat ilustrasi dengan sesuau yang besar?

Tentu masih ingat perumpamaan biji sesawi. Benih itu tidak melambangkan kekecilan, melainkan kekecilan yang berumbuh menjadi kebesaran.

Matius 13:32 menjelankan, “..tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon..”

Iman kecil dapat mencapai hal-hal besar jika, seperti biji sesawi, tumbuh menjadi sesuatu yang lebih besar dari sebelumnya.

Hanya ketika iman yang kecil tumbuh menjadi iman yang besar, ia dapat memindahkan gunung.

Maka disini Yesus sedang bicara tentang pertumbuhan iman atau iman yang berkembang. Menunjukkan bahwa iman murid-murid tetap kecil. Tidak berkembang atau bertumbuh besar.

Iman mereka tetap kerdil dan itu yang membuat kuasa yang Tuhan berikan kepada mereka tidak bekerja.

Jadi iman yang sempurna. Cukup. Lengkap adalah iman yang bertumbuh semakin besar seperti biji sesawi.

Iman biji sesawi adalah iman yang gigih. Teguh. Ulet. Terus menerus. Ia terus tumbuh dan menjadi produktif karena pantang menyerah.

Ini adalah iman yang terus menerus mengetuk pintu rumah tetangganya walau sudah larut malam sampai dia mendapat jawaban..

“Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya.” Lukas 11:8.

Yesus juga mengilustrasikan iman biji sesawi dalam perumpamaan tentang janda yang tertindas, sebuah perumpamaan yang Dia berikan secara khusus untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. (Lukas 18:1)

Ketika janda itu selalu ditolak permohonannya oleh hakim yang tidak bertuhan dan acuh, tetapi akhirnya di kabulkan juga karena dia terus menerus mengetuk..

“..namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku.” (5)

Kata Tuhan: “Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu!

Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? (6-8)

Ketika Yesus mengatakan iman yang memindahkan gunung, Dia tidak berbicara tentang memindahkan gunung secara literal.

Baik para rasul maupun Tuhan Sendiri tidak pernah melakukan hal seperti itu..

Ungkapan “mampu memindahkan gunung” adalah kiasan umum masa itu yang melambangkan kemampuan untuk mengatasi rintangan besar.

Artinya, jika kita memiliki keyakinan yang cukup, semua kesulitan dapat diselesaikan, dan bahkan tugas yang paling sulit dapat diselesaikan.

Iman kepada Tuhan adalah instrumen yang memungkinkan manusia untuk menghilangkan bukit-bukit kesulitan yang menghalangi jalan mereka.

Jadi Yesus sedang berbicara secara kiasan tentang kesulitan sebesar gunung, seperti yang baru saja dialami murid-murid Ketika mereka tidak dapat menyembuhkan anak yang kerasukan setan itu.

Janji Yesus bahwa tidak ada yang mustahil adalah bersyarat. Hanya berlaku dalam kerangka kehendak Tuhan.

Iman yang memindahkan gunung bukanlah keyakinan pada diri sendiri. Tetapi keyakinan kepada Tuhan.

Betapapun besarnya iman yang memindahkan gunung, Tuhan lah yang menjadi dasar iman.

Poin Yesus mengenai takkan ada yang mustahil bagimu adalah dengan penuh doa dan terus-menerus percaya kepada-Nya.

Jadi, mengapa murid-murid tidak dapat menyembuhkan anak yang kerasukan setan itu, meskipun mereka mendapat mandat Yesus dan dijanjikan kuasa?

Karena mereka tidak bertekun dalam doa dan bergantung kepada Yesus.

Selama berabad-abad orang percaya sering gagal menerima sukacita, kebebasan, pengampunan, bimbingan, kesuburan, perlindungan, hikmat, dan berkat-berkat lain yang tak terhitung jumlahnya dari Allah hanya mereka seperti murid-murid itu yaitu tidak bertekun dalam doa.

Baca Juga

Penyebab Murid Yesus Tidak dapat Menyembuhkan Sakit Epilepsi

Arti dan Makna Transigurasi Yesus di Matius 17:1-9

Diayat 21 dalam tanda kurung ada kalimat, [Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa.]”

Mengapapa ayat itu ditanda kurung? Menunjukkan kalimat itu tidak ada dalam manuskrip Matius. Tetapi itu adalah ucapan asli Yesus.

Dan kita bisa temukan di Markus 9:29, “Jawab-Nya kepada mereka: “Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa.”

Kemungkinan seorang juru tulis awal mungkin mengambilnya dan menambahkannya kepada Matius. Karena memang kitab Markus yang paling tua dari semua tulisan injil lainnya.

Sementara kata puasa, tidak ditemukan dalam manuskrip terbaik dari Injil mana pun. Jadi penekanan Yesus jelas pada doa.

Yakobus 5: 16 mengatakan, “..Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.”

Doa yang sungguh-sungguh, bersemangat, dan gigih membuahkan hasil, karena doa seperti itu dihormati oleh Tuhan.

Jadi iman biji sesawi adalah iman yang bertumbuh melalui doa dan ketergantungan yang terus menerus sampai sesuatu terjadi.

Seorang pemimpin Kristen abad kesembilan belas bernama George Mueller, dia mulai berdoa untuk lima orang temannya.

Tidak sampai lima tahun kemudian yang pertama dari mereka datang dan menerima Yesus. Setelah lima tahun berikutnya, dua orang lagi menjadi Kristen..

Dan setelah dua puluh lima tahun orang keempat juga menerima Yesus. Dia berdoa untuk temannya yang kelima hingga dia meninggal..

Tetapi beberapa bulan setelah itu temannya yang kelima datang dan menerima Yesus. Untuk kelima temannya, George Mueller telah berdoa lebih dari lima puluh tahun!

Dengan kegigihan dalam doa, gunung masalah dapat diatasi. Tidak ada yang mustahil. Itu adalah iman biji sesawi yang bertumbuh dan sempurna.

Bagikan:

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *