Apakah 1 Timotius 4:1-4 Menghalalkan semua makanan?
Mari kita baca teksnya:
(TIB)
1Ti 4:1 Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan
1Ti 4:2 oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.
1Ti 4:3 Mereka itu melarang orang kawin, melarang orang makan makanan yang diciptakan Allah supaya dengan pengucapan syukur dimakan oleh orang yang percaya dan yang telah mengenal kebenaran.
1Ti 4:4 Karena semua yang diciptakan Allah itu baik dan suatupun tidak ada yang haram, jika diterima dengan ucapan syukur,
1Ti 4:5 sebab semuanya itu dikuduskan oleh firman Allah dan oleh doa.
(KJV)
1Ti 4:1 Now the Spirit speaketh expressly, that in the latter times some shall depart from the faith, giving heed to seducing spirits, and doctrines of devils;
1Ti 4:2 Speaking lies in hypocrisy; having their conscience seared with a hot iron;
1Ti 4:3 Forbidding to marry, and commanding to abstain from meats, which God hath created to be received with thanksgiving of them which believe and know the truth.
1Ti 4:4 For every creature of God is good, and nothing to be refused, if it be received with thanksgiving:
1Ti 4:5 For it is sanctified by the word of God and prayer.
Pendahuluan:
1. Sebenarnya ayat ini tidak ada masalah kalau dibaca dengan benar dan jujur
2. Menjadi masalah ketika dibaca tanpa menggunakan kaidah-kaidah membaca alkitab yang benar, yaitu membaca tanpa melihat konteks dekat maupun konteks jauh, latar belakang masalah, dan juga tujuan penulisan, membaca ayat hanya sepotong-sepotong.
3. Nah, supaya kita bisa menemukan apa maksud yang sebenarnya dari Tulisan paulus ini dan menjadi renungan yang baik bagi kita, maka kita bisa menggunakan metode ABCatau PPP (P3)
A = Amati: Bacalah teks nya dengan pelan, baca beberapa kali, baca bukan hanya perikop, bila perlu baca seluruh kitab dan seluruh alkitab dengan tuntunan Roh kudus.
B=Bijak menafsirkan: penafsiran yang benar meliputi:
1. Gunakan berbagai terjemahan Alkitab
2. Meneliti konteksnya (Latar belakang masalah, tujuan penulisan dll)
3. Menterjemahkan teks (Mencari tahu apa bahasa aslinya)
4. Menganalisa teks (penyelidikan struktur teks itu, bentuk literary-nya, kata-kata tertentu, frase-frase, kalimat-kalimat).
C = Cerdik Menerapkan: Melalui ilmu Homiletik (Ilmu berkotbah).
————————————————————————————————–
Langkah 1 : AMATI: Membaca Teks. (teks Perikop, teks Pasal,teks Kitab, Teks Alkitab)
-Konteks Perikop ini adalah tentang ajaran palsu. Ajaran palsu apa yang dimaksud dalam perikop ini?
a. Melarang orang kawin b. Melarang orang makan daging.
Melihat Latar belakang masalah, tujuan penulisan.
-Konteks Kitab. 1 timotius adalah surat pribadi Paulus kepada Timotius . Tujuan surat ini adalah untuk memberikan dorongan dan petunjuk kepada Timotius sebagai seorang pemimpin yang masih muda dalam memimpin jemaat di Efesus.
Latar Belakang: 1 Tim 1:3
Timotius adalah rekan kerja Paulus yang paling dekat. Paulus mengutus Timotius untuk tinggal di Efesus untuk melawan ajaran sesat yang muncul dijemaat itu.
Dan karena Paulus belum tidak bisa datang ke Efesus maka Paulus kirim surat untuk memberikan arahan apa yang harus dia lakukan nya sebagai pemimpin yang masih muda. (1 tim 3:14)
Ajaran sesat di Efesus banyak dipengaruhi oleh kondisi kota efesus yang mayoritas penduduknya adalah penyembah dewi Artemis (Diana), dan setengah penduduk kota adalah tukang sihir dan percaya akan tahyul.
Dan anggota jemaat Efesus kebanyakan orang yahudi dan yunani perantauan, dimana mereka juga terlibat bisnis dengan semua orang di kota itu. Anggota-anggota jemaat ini banyak yang masih mempertahankan tradisi agama dan budaya mereka dimasa lalu. Dan jauh hari sebelumnya Paulus sudah memberikan amaran kepada penatuan jemaat Efesus bahwa setelah dia pergi akan datang serigala-serigala yang ganas.
Ajaran sesat yang muncul saat itu adalah suatu Sinkretisme, yaitu ajaran campuran yang mengandung unsur-unsur Yahudi dan unsur Gnostik Helenisme Yunani. Inti ajaran mereka adalah bahwa manusia pada dasarnya adalah jiwa yang terperangkap di dalam alam semesta yang tidak sempurna yang diciptakan Tuhan. Mereka mengajarkan bahwa tubuh atau daging itu adalah jahat, sedangkan jiwa itu baik.
Jadi karena tubuh/daging itu jahat, maka jiwa yang baik ini harus melepaskan diri dari tubuh.
Caranya adalah melarang orang makan daging, melarang kawin dsb..jadi mereka hidup menyiksa diri dengan tidak memakan daging dan tidak kawin supaya jiwa mereka mencapai kesempurnaan dan akhirnya menyatu dengan alam dan bebas daru belenggu tubuh yang jahat ini. ajaran ini mirip-mirip Budha..
——————————-
Nasehat Paulus kepada Timotius adalah bahwa akan ada anggota yang murtad (undur dari iman mereka) lalu mengikuti ajaran Gnostik Helenisme Yunani. Dan anggota yang murtad ini mengajarkan dan melarang orang untuk menikah, hidup membujang itu lebih baik. Mereka juga mengajarkan dan melarang orang makan makanan yang diciptakan oleh Allah, dalam hal ini tidak boleh makan daging.
Langkah 2: BIJAKSANA MENARFSIRKAN:
-Sampai disini amati ayat 3. Siapa yang melarang orang kawin dan melarang makanan yang diciptakan oleh Allah? Jawab: Guru-guru Palsu (Kaum gnostik).
Dalam konteks yang lebih luas, Alkitab. Apakah Tuhan melarang memakan makanan ciptaanNya? Tidak. Tuhan tidak melarang kita makan makanan ciptaanya termasuk ciptaan yang bernyawa yaitu daging. Tuhan tidak larang tapi Dia atur daging jenis binatang apa yang boleh dan yang tidak boleh dimakan, baik di darat, air, udara. Baca: Imamat 11.
————————-
Perhatikan ayat 4: 1Ti 4:4-5 (karena di sinilah masalahnya).
“Karena semua yang diciptakan Allah itu baik dan suatupun tidak ada yang haram, jika diterima dengan ucapan syukur, sebab semuanya itu dikuduskan oleh firman Allah dan oleh doa.”
-Sampai disini, kalau kita baca ayat ini seperti ini maka ada masalah? Apa masalahnya? Masalahnya adalah bahwa ciptaan Tuhan tidak ada yang haram. Lawan haram adalah halal.
Sementara dalam konteks yang lebih luas, baik dalam kejadian 9: maupun Imamat 11, Tuhan membuat pembedaan antara mana yang haram dan mana yang halal. Maka kalau kita baca ayat ini maka sekarang tidak ada lagi istilah haram dan halal, semua sekarng sudah halal..apapun boleh dimakan asal didoakan, dan semuanya (babi, ular, lele, keong, anjing, ulat, dll) sudah dikuduskan oleh Firman Tuhan dan semua itu menjadi halal..
Jadi kalau kita baca ayat ini seperti itu, maka Tuhan tidak konsisten dengan perkataanya..dan Paulus sebagai orang Yahudi tulen, juga seorang rasul sudah tidak lagi membuat pembedaan mana yang haram dan mana halal…
—————————
-Jadi, di dalam ayat ini ada penerjemaan kata yang tidak tepat, yaitu kata HARAM.
Dalam teks terjemahan aslinya bahasa Yunani: kata HARAM itu tidak ada. Kata yang digunakan dl Bhs asli adalah APOBLETON Artinya DI TOLAK bukan haram.
Kata HARAM dalam Imamat 11 di PL terjemahan Yunani adalah AKATHARTOS. Artinya Jorok, kotor, tidak bersih.
Jadi kata HARAM sama sekali tidak ada di dalam 1 Timotius 4:4.
Maka terjemahan yang paling tepat adalah terjemahan King James Version( KJV). Kata yang digunakan adalah REFUSED artinya sama dengan teks aslinya DI TOLAK.
Jadi kalau kita hanya mengandalkan terjemahan indonesia baru (TIB) maka akan sangat berbahaya bagi pembaca yang tidak mengerti.
———————————–
-Maka kita bisa membaca 1 tim 4:4
“Sebab semua ciptaan Allah itu baik, dan tidak satupun yang ditolak selagi diterima dengan ucapan syukur. Sebab dikuduskan melalui Firman Allah dan doa.
—————–
LANGKAH 3: CERDIK MENERAPKAN:
KESIMPULAN
Jadi apa yang ingin disampaikan paulus adalah semua binatang tidak ada yang di tolak Tuhan. Semua binatang punya kodratnya masing-masing dan semua baik dimata Tuhan. Berbeda dengan ajaran Gnostik yang mengatakan bahwa tubuh atau daging itu jahat, sehingga semua binatang karena mereka terdiri dari daging, maka sudah pasti semua binatang itu jahat, karena jahat maka tidak boleh dimakan. Inilah yang ditentang Paulus.
Yang kedua, pernikahan adalah ciptaan Tuhan sejak ditaman eden. Dan paulus setuju dengan pernikahan terbukti dengan banyak nasehat Paulus tentang pernikahan seperti dalam Efesus 5. Walaupun paulus pernah menganjurkan hidup membujang karena pekerjaan Tuhan, namun dia tidak menentang pernikahan.
Sedangkan ajaran Gnostik menentang pernikahan, melarang untuk menikah supaya bisa mencapai kesempurnaan hidup. Padahal untuk mencapai kesempurnaan hidup tidak perlu menyiksa diri dengan tidak makan daging dan tidak menikah seperti kaum Gnostik.
Alkitab mengatakan dalam 1 Yoh 2:5, kita bisa sempurna jika menuruti Firman Tuhan.
“Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia.”
Jadi, segala sesuatu yang bertolak belakang dengan prinsip kebenaran Alkitab harus ditolak karena itu adalah ajaran palsu.
Oleh karena itu, Silahkan menikah tapi carilah pasangan yang seiman dan se ide, cari pasangan yang takut akan Tuhan, karena pernikahan itu adalah kudus dan Tuhan menganjurkannya.
Makanlah apa yang Tuhan sudah atur yang halal dalam imamat 11, tapi adalah jauh lebih baik untuk masa sekarang ini mengurangi makan daging atau lebih baik pelan-pelan ditinggalkan, karena makanan daging sudah tidak lagi sehat, sebisa mungkin kita kembali kepada makanan mula-mula di taman eden.