Apa yang Perlu Kita Ketahui tentang Iman di Ibrani 11:1-6?
“Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita.
Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.” Ibrani 11:1-6
Sejak lama perdebatan terus berlangsung di kalangan ilmiah mengenai apakah alam semeseta ini hasil rancangan cerdas atau ada karena sebuah ledakan besar..
Menariknya, argumen tersebut telah mengungkapkan bahwa banyak ilmuwan yang berpegang pada keyakinan yang sama seperti orang-orang yang percaya Alkitab.
Hal ini seharusnya tidak mengagetkan kita, karena Paulus berkata bahwa kepercayaan adalah masalah kemauan manusia, bukan sekadar pertanyaan tentang bukti ( Rm. 1:18-20 ).
Masalahnya bukan karena orang-orang tidak percaya, tetapi karena mereka menolak untuk percaya.
Ibrani 11 adalah salah satu bagian Perjanjian Baru yang mempunyai kehidupan tersendiri. Kita begitu akrab dengannya sehingga kita hampir lupa bahwa pasal yang luar biasa ini mempunyai konteks yang pasti.
Menempatkan Ibrani 11 dalam kerangka yang tepat akan menambah berkatnya.
Orang-orang beriman dalam Ibrani ini mempertahankan iman mereka pada saat menghadapi tentangan.
Jika mereka setia, Allah akan memberikan pahala yang melimpah atas keyakinan mereka kepada-Nya.
Penangkal terbaik bagi ketidakpercayaan adalah iman, dan cara terbaik untuk menyemangati orang yang penakut adalah dengan mengingatkan mereka akan pahlawan iman di Ibrani 11.
Ayat 1-3 merupakan pendahuluan dari pasal ini, yang menunjukkan bahwa iman memandang Tuhan sebagai Pencipta dan Pencipta segala sesuatu.
Kita percaya pada penciptaan melalui iman, apakah iman itu? Sebagaimana didefinisikan dalam ayat 1, ada kaitannya dengan masa lalu, yang pasti adalah yang tak terlihat (lih. 2 Kor 4:18 ).
Kita mengaku mengetahui apa yang tidak kita saksikan sendiri. Seperti penciptaan dunia, tidak ada manusia yang melihat penciptaan dunia.
Pengetahuan kita tidak didasarkan pada pengamatan empiris atau logika, namun pada keyakinan akan keutamaan dan kekuasaan Tuhan.
Ayat 6 mengingatkan kita bahwa iman bukanlah khayalan, khayalan belaka seperti yang sering dibayangkan oleh pikiran sekuler.
Iman adalah hal yang nyata. Habel memandang iman dengan sangat serius, begitu pula Nuh.
Dan Henokh adalah orang yang sangat beriman sehingga Tuhan membawanya pulang tanpa pernah mengalami kematian!
Renungan: Apa yang dikatakan ayat ini kepada saya? Mengapa kita mengerti karena iman, bukan karena melihat?
Aplikasi: Apa kebenaran yang saya temukan dari ayat ini? Bila saat ini Anda sedang menghadapi tantangan dalam beriman, berikut latihan sederhana yang mungkin bisa menyemangati Anda.
Tulislah pada sebuah kartu: “Dengan iman, saya dapat……. ” Kemudian isilah langkah iman yang Anda yakini dapat Anda lakukan.