Apa yang Alkitab katakan tentang rasisme?

Rasisme adalah prasangka berdasarkan keturunan bangsa; perlakuan yang berat sebelah terhadap (suku) bangsa yang berbeda-beda; paham bahwa ras diri sendiri adalah ras yang paling unggul. (KBBI)

Rasisme masalah yang tidak bisa kita abaikan. Itu adalah masalah hari ini, dan itu adalah masalah sepanjang sejarah, termasuk ketika Alkitab ditulis.

Sebuah Cerita Kuno tentang Rasisme

Paulus, salah satu pemimpin gereja mula-mula, menulis tentang perpecahan yang disebabkan oleh rasisme dalam gereja.

Pada abad pertama Masehi, adalah umum untuk menentukan nilai untuk ras dan etnis yang berbeda.

Orang asing, wanita, dan anak-anak pada umumnya dianggap sebagai barang milik kepada keluarga dan penguasa lokal.

Orang asing sering dipekerjakan dalam kerja paksa (perbudakan untuk melunasi hutang, seperti yang Yesus katakan dalam Matius 18: 21-35), sehingga sulit atau tidak mungkin untuk hidup bebas.

Pada saat itu, salah satu perpecahan utama di gereja adalah antara orang Yahudi dan orang bukan Yahudi.

Beberapa orang Yahudi yang telah bergabung dengan gerakan Kekristenan berusaha memaksa orang percaya non-Yahudi untuk melakukan ritual Yahudi.

Mereka berpendapat bahwa untuk menjadi orang Kristen yang baik, mereka harus melakukan semua bentuk tradisi Yahudi, seperti sunat misalnya.

Paulus mengatakan: “Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya.” (Roma 10:12).

Dalam Yesus tidak ada perbedaan

Injil tidak menciptakan sekat-sekat ras. Hal ini dapat kita lihat ketika Filipus bertemu dengan pejabat Etiopia.

Mereka duduk dalam kereta sama-sama dan membantu mengajar mereka memahami bagian kitab suci. Akhirnya sida-sida itu mengikuti Yesus (Kisah Para Rasul 8: 26-40).

Dalam hal ini, hanya Tuhan yang dapat menilai kita. Karena penilaian Tuhan terhadap kita bukan soal warna kulit, tetapi soal hati.

Dalam Kristus perbedaan ras tidak dipandang.

Apa yang Alkitab Katakan Tentang Ras dan Favoritisme

Tuhan peduli bagaimana kita memperlakukan satu sama lain karena kita semua diciptakan menurut gambar-Nya (Kejadian 1:27).

Dia tidak membuat perbedaan antara nilai satu ras atau etnis tertentu lebih tinggi dari yang lain.

Tuhan tidak memandang suku, kebangsaan, dan status sosial mereka (Ulangan 10: 17-19).

“Tuhan tidak menunjukkan pilih kasih tetapi menerima setiap bangsa orang yang takut kepada-Nya dan orang yang melakukan apa yang benar” (Kisah Para Rasul 10: 34-35).

“Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh.'(1 Korintus 12:13).

“Tetapi, jikalau kamu memandang muka, kamu berbuat dosa, dan oleh hukum itu menjadi nyata, bahwa kamu melakukan pelanggaran.” (Yakobus 2: 9).

Keselamatan bagi segala bangsa

Alkitab menggambarkan orang-orang yang akan diselamatkan dari segala bangsa. Kita melihat hal ini digambarkan:

“Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.” (Wahyu 7: 9-10 ).

Yesus menghilangkan permusuhan dan memperkenalkan keharmonisan (Efesus 2: 14-18).

Tuhan selalu ingin manusia bersatu. Siapa saja dapat menjadi umat Tuhan dan menerima janji keselamatan dari Tuhan (Galatia 3:28).

Mengapa Rekonsiliasi Sangat Penting

Injil tidak hanya membawa kita dekat kepada Allah. Injil juga membawa kita dekat kepada orang-orang yang berbeda dengan kita (Efesus 2:13).

Tuhan memulihkan hubungan kita dengan orang-orang dan kelompok-kelompok yang saling melecehkan dan merendahkan.

Itu disebut rekonsiliasi: penghapusan prasangka dan pemulihan hubungan untuk saling pengertian dan menghargai sebagai sesame ciptaan Tuhan yang sama-sama berharga dimata Tuhan.

Tuhan adalah Tuhan yang berdamai. Injil, pada intinya, adalah pesan rekonsiliasi.

Tuhan menciptakan kedamaian di mana pernah ada perselisihan, dan kebaikan di mana pernah ada permusuhan.

Dia melakukannya dengan kita dan Dia bisa melakukannya di antara kita dan tetangga kita — baik hitam, putih, Latin, atau lainnya.

Jika kita milik Yesus, kita adalah bagian dari gerakan-Nya untuk membawa lebih banyak rekonsiliasi antara manusia dan Allah (2 Korintus 5: 18-20).

Sebagai wakil-Nya, kita memiliki kesempatan untuk membagikan bagaimana pesan Injil yang mengubah kehidupan menciptakan hubungan yang sehat dengan Allah dan hubungan yang sehat di antara orang-orang, tidak peduli siapa mereka.

Pekerjaan Anda dan pekerjaan saya, ketika kita belajar mengikuti Yesus langkah demi langkah, termasuk rekonsiliasi karena pesan Yesus adalah bahwa kita semua adalah milik Allah, bersama-sama — tidak ada pemisahan, tidak ada perbedaan dalam status atau nilai.

Bagikan:

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *