Pastordepan Media Ministry
Beranda Renungan Apa Arti Kasih Tidak Pemarah? (1 Korintus 13:5c)

Apa Arti Kasih Tidak Pemarah? (1 Korintus 13:5c)

“..Ia tidak pemarah…” 1 Korintus 13:5c

Kasih tidak pemarah, kata lainnya tidak mudah terprovokasi. Dari kata paroxuno.

Para artinya pada titik, gerakan ke arah titik tertentu dan oxúno artinya menajamkan, menghasut, mengganggu.

Secara kiasan paroxuno diartikan sebagai memacu, menyebabkan kesal, merangsang dan membangkitkan atau menggerakkan seseorang agar marah.

Jadi kasih tidak pemarah adalah orang yang tidak memicu orang lain supaya kesal atau tersinggung atau marah.

Dan orang yang memiliki kasih tidak mudah terprovokasi untuk marah, tersinggung dan bertindak kasar.

Marah tentu boleh, sepanjang kemarahan itu tepat dan punya alasan yang benar. Allah marah kepada manusia karena alasan yang benar.

Dalam ayat ini Paulus mengacu pada kemarahan yang tidak pernah terprovokasi dalam diri seseorang yang menjalani cinta yang tidak mementingkan diri sendiri dan supernatural.

Mereka bersedia menanggung penghinaan dan hinaan, yang merupakan esensi dari atribut-atribut cinta agape.

Paulus mengatakan, “Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk!” Roma 12:14.

Kasih tidak berusaha memberikan tanggapan “mata ganti mata”, balas dendam!, tetapi berikan ruang bagi murka Allah, karena tertulis,

“Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.” ( Roma 12:19)

Jadi, Kasih menjaga agar kita tidak mudah tersinggung, kesal, atau marah oleh hal-hal yang dikatakan atau dilakukan terhadapnya.

Ketika kita membaca surat korintus, jemaat ini menghadapi berbagai situasi yang dapat dengan mudah memancing dan bahkan menghasilkan provokasi seperti:

Pertikaian, amoralitas, tuntutan hukum, gesekan atau perselisihan tentang pernikahan, dan memakan makanan yang dipersembahkan kepada berhala.

Hasilnya adalah perselisihan menjadi hal yang umum dan merusak hubungan.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita mudah terprovokasi sehingga menimbulkan perselisihan dijemaat atau dimasyarakat?

Ingat, cinta “tidak mudah marah” yang menunjukkan kesiapan untuk merespon dengan tenang segala serangan negative yang datang kepada kita.

Henry Drummond dalam bukunya “The Greatest Thing in the World” menuliskan tentang sifat mudah marah dengan mencatat bahwa…

Keunikan dari sifat pemarah adalah sifat itu merupakan sifat buruk orang yang berbudi luhur. Sifat itu sering kali menjadi satu noda pada karakter yang mulia.

Anda tahu pria yang nyaris sempurna, dan wanita yang akan sepenuhnya sempurna, jika saja mereka tidak mudah marah, cepat marah, atau mudah tersinggung.

Artinya kesempurnaan kita adalah saat kita dapat menahan amarah, tidak mudah terprovokasi dan tersinggung.

Banyak kerusakan dapat terjadi dalam waktu yang sangat singkat akibat marah. Apalagi jika marah itu tidak tepat. Marah dengan kata-kata yang kasar dan busuk. Marah karena benci, cemburu..

Bahkan “bom” amarah yang kecil pun dapat meninggalkan banyak luka, terutama jika meledak secara berkala.

Amarah Anda adalah tanda dari apa yang ada di dalam hati Anda. Amarah yang buruk adalah gejala penyakit yang mengerikan di dalam jiwa.

Amarah adalah gelembung yang keluar dan memperlihatkan lubang busuk di dalamnya.

Karena amarah yang tidak tepat, dapat merusak banyak hal, bahkan berusak diri sendiri.

Orang yang tidak mengasihi, mereka mudah tersinggung. Satu hal kecil yang tidak berjalan sesuai keinginan mereka akan menjadi BOOM.

Mereka menggunakan emosi mereka untuk mengintimidasi dan menghukum orang.

Ada bebarapa alasan mengapa orang mudah marah atau orang membuat marah dan terprovokasi atau memprovokasi:

Nomor satu, karena keasyikan yang berlebihan dengan hak-hak kita dan akibatnya adalah tidak adanya cinta. Ketika setiap orang memperjuangkan hak-haknya sendiri, tidak seorang pun dapat benar-benar berhasil atau bahagia.

Nomor dua, Kita marah ketika orang lain mendapatkan hak istimewa atau pengakuan yang kita inginkan untuk diri kita sendiri, karena itu adalah “hak” kita.

Mengatakan kepada istri atau suami bahwa kita mencintai mereka tidaklah meyakinkan jika kita terus-menerus kesal dan marah pada apa yang mereka katakan dan lakukan.

Mengatakan kepada anak-anak kita bahwa kita mencintai mereka tidaklah meyakinkan jika kita sering membentak mereka karena melakukan hal-hal yang membuat kita kesal dan mengganggu rencana kita sendiri.

Bom Nuklir meledaknya hanya sebentar, tetapi kehancuran yang diakibatkannya sangat dahsyat.

Banyak kerusakan dapat terjadi dalam waktu yang sangat singkat. Amarah selalu merusak, dan bahkan “bom” amarah yang kecil dapat meninggalkan banyak luka dan kerusakan.

Tidak mengasihi adalah penyebab amarah, dan Kasih adalah satu-satunya obatnya.

Kasih yang membawa seseorang keluar dari dirinya sendiri dan memusatkan perhatiannya pada kesejahteraan orang lain adalah satu-satunya obat bagi keegoisan.

Renungan: Apa yang dikatakan ayat ini kepada saya tentang kasih yang tidak pemarah? Mengapa amarah yang negative dapat merusak hubungan dan pengalaman rohani kita?

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

22 pelajaran Alkitab

Iklan