Pastordepan Media Ministry
Beranda Studi Alkitab Ajaran Api Neraka Dan Sejarahnya

Ajaran Api Neraka Dan Sejarahnya

[pastordepan.com] Mendengar kata Neraka, apa yang terlintas dalam benak saudara/i, apakah anda membayangkan sebuat tempat api dan belerang Tempat penyiksaan, tempat penderitaan yang tiada akhir?…

Berbicara tentang Neraka tentu setiap orang maupun keyakinan memiliki pandangan yang berbeda-beda. Bagi kebanyakan orang neraka identik dengan tempat penyiksaan orang-orang jahat.

Penyiksaan ini sebagai upah dari perbuatan jahatnya di masa lalu. Itulah sebabnya bila ada orang yang jahat, mereka akan diancam dengan api neraka.

Tidak jarang pada waktu kita masih kecil orang tua sering menakut-nakuti anaknya dengan api neraka bila nakal. Bahkan para pemuka agama sering menakuti umatnya dengan api neraka..

Kata api neraka tidak terdapat di dalam teks asli alkitab bahasa ibrani dan yunani

Istilah “Neraka” berasal dari bahasa Sanskerta dan bahasa Hindi (India), yaitu Naraka (नरक) yang dalam mitologi Hindu dilukiskan sebagai seorang raksasa kejam. Ia merupakan putra dari bumi, yang dilukiskan sebagai wanita cantik bernama Pertiwi.

Naraka akhirnya tewas di tangan ayahnya sendiri, yaitu Wisnu yang dipuja umat Hindu sebagai dewa pemelihara dunia.

Neraka itu bukan bahasa Alkitab..

Neraka, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah:

Alam akhirat tempat (api penyiksaan untuk orang yang berdosa; sial; celaka keadaan atau tempat yang menyengsarakan (kemiskinan, penyakit parah).

Kamus Umum Bahasa Indonesia yang disusun oleh Prof. Dr. J.S. Badudu dan Prof. Sutan Mohammad Zain menulis bahwa neraka adalah:

Tempat manusia disiksa di alam akhiran setelah dibangkitkan dari kubur nanti dan dihisab di yaumilmahsyar; api yang panasnya tidak dapat dikirakan manusia;

Kata Inggris “neraka” berasal dari kata Inggris kuno yang berarti “tersembunyi.” Definisi pertama dalam Webster’s Third New International Dictionary adalah ”suatu tempat atau keadaan orang mati atau orang yang terkutuk; biasanya di bawah tanah” (itulah ide dari ”tersembunyi”).

Definisi kedua adalah ”suatu tempat atau keadaan sengsara, tersiksa atau jahat.”

Kapankah orang-orang Kristen mulai menerima kepercayaan API NERAKA?

KAPAN orang-orang yang mengaku Kristen menerima kepercayaan api neraka? Lama setelah zaman Yesus Kristus dan para rasulnya. ”Apocalypse of Peter (abad ke-2 M) adalah hasil karya Kristen (apokrifa) pertama yang menggambarkan hukuman dan siksaan para pedosa dalam neraka,” Encyclopædia Universalis di Prancis.

KAPAN orang-orang yang mengaku Kristen menerima kepercayaan api neraka? Lama setelah zaman Yesus Kristus dan para rasulnya.

”Apocalypse of Peter (abad ke-2 M) adalah hasil karya Kristen (apokrifa) pertama yang menggambarkan hukuman dan siksaan para pedosa dalam neraka,” lapor Encyclopædia Universalis di Prancis.

Hukumanya seperti wanita yang berzina akan digantung dengan rambutnya ditiang diatas lumpur yang mendidih..dll

Pandangan para bapa Gereja

Para bapa gereja mula-mula tidak sepakat tentang neraka..

Yustin Martyr, Klemens dari Aleksandria, Tertulian, dan Siprianus percaya bahwa neraka adalah tempat yang bernyala-nyala.

Origen dan teolog Gregory dari Nyssa menduga bahwa neraka adalah suatu tempat yang terpisah dari Allah—penderitaan rohani.

Sebaliknya, Agustinus dari Hippo percaya bahwa penderitaan dalam neraka adalah penderitaan rohani dan fisik

Pandangan para reformator

Pada abad ke-16, reformis Protestan seperti Martin Luther dan John Calvin memahami siksaan neraka yang bernyala-nyala sebagai kiasan akan keterpisahan yang kekal dari Allah.

Lalu pada abad 18, 200 tahun setelah martin luther, ajaran tentang neraka yang sangat menakutkan dan mengerikan muncul kembali..

Seorang penginjil bernama Jonathan Edward untuk menakuti penduduk kolonal Amerika dengan ajaran api neraka. Lalu pada abad 20, Ajaran nyala api neraka mulai redup dan padam kembali

Kata neraka dalam Alkitab

Dalam Alkitab, Hampir seluruh terjemahan menggunakan kata neraka, yang sebetulnya makna kata itu kurang tepat digunakan Tetapi oleh penerjemah menyerap kata itu utk memaknai hukuman orang jahat

Dalam alkitab KJV ada 54 kali disebut kata hell (Neraka) dan 13 kali di TB

Kata yang digunakan di alkitab teks aslinya ada 4 kata: syeol-hades-Geenna-Tartaros

Tetapi ada problem dalam Alkitab ke 4 kata tersebut diterjemahkan dalam satu kata yaitu NERAKA, bhs batak Narokko, bhs jawa Nraka..

Istilah neraka dalam PL

Alkitab PL menggunakan kata syeol berarti ”keadaan, atau tempat orang mati,” dan biasanya diterjemahkan sebagai ”kuburan” (lihat Maz. 6:6, 16:10, 49:15, 89:49 dsb).

Istilah SHEOL

Tidak menggambarkan dan tidak mengandung idea api, atau siksaan orang hidup secara sadar melainkan hanyalah kematian, tempat tinggal orang mati yang baik maupun jahat. Kata ini muncul 65 kali dalam perjanjian lama.

Contoh: Kej 37:35.

VAYÂQUMÛ KHOL-BÂNÂV VEKHOL-BENOTÂV LENAKHAMÔ VAYMÂ’ÊN LEHITNAKHÊM VAYO’MER KÎ-‘ÊRÊD ‘EL-BENÎ ‘ÂVÊL SYE’OLÂH VAYÊVEKH ‘OTÔ ‘ÂVÎV

Jadi yakub melukiskan dirinnya akan pergi ke syeol pada saat kematian Yusuf

2 Samuel 22:6

LAI TB, tali-tali dunia orang mati telah membelit aku, perangkap-perangkap maut terpasang di depanku.

Translit, KHEVLÊY SYE’ÔL SABUNÎ QIDEMUNÎ MOQESYÊY-MÂVET

Mengatakan bahwa Tuhan akan akan melepaskan umatnya dari Syeol atau kuburan

HADES (Bahasa Yunani)

Arti secara harafiah adalah yang berada dalam kegelapan, tersembunyi dan tidak bisa dilihat, gelap, dan hanya berlaku untuk dunia yang tidak kelihatan atau tempat tinggalnya orang mati. Dalam bahasa yunani sama dengan SHEOL bahasa ibrani, dan artinya kuburan atau kerajaan orang mati dan kuburan.

Dalam sastra klasik Yunani seperti Homer dan Hesiod, kata ini dieja sebagai “HAIDÊS” berarti tidak jelas, tidak dikenal, gelap, tidak kelihatan.

Hades = dengan kata syeol dalam bahasa ibrani

HADES tidak mengandung ide api atau penyiksaan secara sadar bagi orang yang hidup tetapi hanya mengandung arti dunia yang tidak dapat dilihat, tempat semua orang baik dan jahat pergi kalau ia sudah mati. Istilah ini muncul 11 kali dalam perjanjian baru. Contoh: Kis 2:27.

Bagi orang Ibrani mereka tahu, bahwa selama mereka bernafas mereka adalah mahkluk hidup dan bila nafas hidup tiada, maka mereka mati baik jiwa dan tubuh mereka sdh tidak ada lagi..

Berbeda dengan sebagian besar orang Yunani percaya bahwa manusia adalah “jiwa yang abadi,” : jiwa terpenjara dalam tubuh. ketika tubuh mereka mati, maka jiwa mereka akan bebas terbang ke gunung Olympus atau tanah shades atau tempat lain..

Kesulitan dalam menterjemahkan

Jadi karena keyakinan ini, maka orang Yunani tidak mempunyai kata atau perbendaharan bahasa yang mengartikan Syeol dalam kamus pemikiran orang ibrani

Maka oleh para penerjemah/penulis (septuaginta) alkitab PL bahasa Ibrani ke Yunani, kata yang lebih mirip yang dipilih adalah HADES sebagai kata yang sama dengan SYEOL.

Lalu kemudian para penterjemah alkitab bahasa inggris secara keliru menterjemahkan kata yunani HADES sebagai NERAKA

Jadi Dampatk dari penerjemahan kata SYEOL KE HADES berakibat fatal. AKIBATNYA orang2 Ibrani yg berbahasa Yunani membaca alkitab mereka berbahasa juga yunani menjadi percaya bahwa orang mati itu hidup.

Itu sebabnya pada jaman Yesus banyak orang Yunani percaya orang-orang mati akan hidup setelah mati. Jadi untuk meluruskan pandangan itu maka Yesus menceritakan perumpamaan dalam lukas 16 tentang Lazarus dipangkuan Abraham

Sama halnya dengan terjemahan Alkitab bahasa indonesia: Penggunaan kata NERAKA membuat maknanya jauh melenceng…

Kita harus mengakui bahwa tidak mudah mencari padanan kata yang cocok untuk sebuah kata..

Contoh: Kis 2:27.

TR, και συ καπερναουμ η εως του ουρανου υψωθεισα εως αδου καταβιβασθηση οτι ει εν σοδομοις εγενοντο αι δυναμεις αι γενομεναι εν σοι εμειναν αν μεχρι της σημερον

Translit, kai su kapernaoum hê heôs tou ouranou hupsôtheisa heôs hadou katabibasthêsê hoti ei en sodomois egenonto hai dunameis hai genomenai en soi emeinan an mekhri tês sêmeron”

Matius 11:23

Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini

TR, και συ καπερναουμ η εως του ουρανου υψωθεισα εως αδου καταβιβασθηση οτι ει εν σοδομοις εγενοντο αι δυναμεις αι γενομεναι εν σοι εμειναν αν μεχρι της σημερον

Translit, kai su kapernaoum hê heôs tou ouranou hupsôtheisa heôs hadou katabibasthêsê hoti ei en sodomois egenonto hai dunameis hai genomenai en soi emeinan an mekhri tês sêmeron”

Kiasan Geenna

GEENNA = bahasa Yunani untuk kata ibrani “LEMBAH HINOM” Adalah JURANG YANG DALAM di sebelah selatan Yerusalem

Jaman raja Ahas dan Manasye, Lembah Hinom adalah tempat persembahan berhala bangsa Amon

GEHENNA (bahasa yunani) berlaku secara harafiah pada lembah Gehenna dekat Yerusalem dimana pada jaman Yesus semua jenis sampah dibuang termasuk bangkai bangkai binatang dan jasad penjahat yang tidak dikuburkan.

Di sini api selalu menyala untuk menghanguskan segala jenis sampah itu. Gehenna adalah pola ejaan bahasa Yunani untuk istilah yang berasal dari bahasa Ibrani yang berarti “ Lembah Hinnom.”

Namun demikian, api GEHENNA bukan di buat untuk menyiksa orang yang hidup, tetapi membinasakan bangkai dan jasad penjahat.

Yesus menggunakan lembah Gehenna sebagai lambang kematian “kedua” atau kematian terakhir, yaitu kebinasaan seluruh orang jahat dengan api pada akhir Millenium. Istilah ini di gunakan 12 kali dalam perjanjian baru. Contoh: Matius 5:22, 29, 30.

Matius 5:22

Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka (Geenna)yang menyala-nyala.

Mat 23:33

Hai kamu ular-ular, hai kamu keturunan ular beludak! Bagaimanakah mungkin kamu dapat meluputkan diri dari hukuman neraka (Geenna)?

Yesus memakai kata gehenna untuk menggambarkan bahwa orang-orang jahat seperti sampah, yang hanya layak dibinasakan

Yakobus 3:6

Lidahpun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka. (Geenna)

Edward Fudge dalam The Fire That Consumes:

“Penulis-penulis Perjanjian Baru memilih kata gehenna untuk menggambarkan nasib orang-orang yang terhilang hanya di dalam Injil, berbicara hanya kepada orang-orang Yahudi, dan hanya tertuju kepada orang-orang yang mengerti dengan geografi Yerusalem.”

Jadi kata “GEENNA” yang digunakan disini bermakna figuratif/kiasan.

MAKNANYA adalah MATI, BINASA, Tidak ada makna siksaan, api selama-lamannya…

TARTAROS (Bahasa Yunani)

Artinya tempat pembuangan malaikat jahat dan ternyata tempatnya ada diangkasa seputar bumi ini ketempat malaikat pemberontak itu dibuang setelah diusir dari surga.

Tidak menyangkut nasib manusia yang tidak mengenal Allah. Hanya terdapat sekali saja dalam perjanjian baru, 2 pet 2:4.

Tidak ada hubungannya dengan manusia. Terdapat hanya 1 kali dalam alkitab yaitu 2 petrus 2:4

2Petrus 2:4 Sebab jikalau Allah tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka dan dengan demikian menyerahkannya ke dalam gua-gua yang gelap untuk menyimpan mereka sampai hari penghakiman;

Artinya tempat pembuangan malaikat jahat dan ternyata tempatnya ada diangkasa seputar bumi ini ketempat malaikat pemberontak itu dibuang setelah diusir dari surga.

Jadi berdasarkan penyelidikan arti dari kata SYEOL-HADES-GEENNA-TARTAROS, dapat kita simpulkan bahwa Pemahaman Alkitab tentang istilah “NERAKA” adalah KEBINASAAN, MATI, DIMUSNAHKAN..

APAKAH KEBINASAAN KEKAL (NERAKA) ORANG JAHAT ITU PERLU?

Kebinasaan kekal orang jahat perlu untuk:

1. Mengakhiri dan Membersihkan Dunia ini dari segala kejahatan dan dosa

2. Menciptakan kembali dunia baru yang aman, damai, tenteram dan tidak akan ada lagi dosa

3. Menegakkan kasih dan keadilan Allah.

“Barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu. “ 1 yoh 3:8

Selama kejahatan masih ada atau belum di akhiri maka dunia baru, jerusalem baru tidak akan bisa diwujudkan..

Maka solusi satu-satunya adalah mengakhiri segala kejahatan dan dosa

2Petrus 3:13 Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.

Kebinasaan kekal (NERAKA) adalah tanda kasih Tuhan kepada semua manusia, baik orang jahat maupun orang yang benar.

Yoh 3:16, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, dia karuniakan Anaknya yang Tunggal, supaya setiap orang percaya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

“DOSA adalah MAUT, tetapi KARUNIA ALLAH adalah hidup kekal dalam Yesus Kristus Roma 6:23.

Sejak semula Tuhan ingin semua orang selamat dan tidak binasa, itu sebab Yesus mati di salib sebagai jalan kehidupan. 2 Pet 3:9: “Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa..”

Yehezkiel 18:30-32, 33:11: “ Sebab aku tidak berkenan kepada kematian seseorang yang harus ditanggungnya.”

Tetapi manusia yang harus memilih, MAU selamat atau binasa, masuk surga atau kebinasaan (NERAKA), MAU hidup kekal atau Binasa kekal..

Mengapa orang jahat harus dibinasakan?

Dengan membinasakan orang-orang jahat dan memberi hidup kekal kepada orang benar, maka Tuhan telah menunjukkan kasih dan keadilannya.

1. Sebab Orang jahat tidak akan pernah senang dan betah tinggal didunia baru yang bebas dari dosa, sekalipun mereka ikut dibawa kesorga mereka tidak akan bahagia disana, dan surga itu akan menjadi tempat yang membosankan buat mereka..

Sama seperti kuman tidak akan bisa bertahan dibawah sinar matahari.. Amsal 8:36: “Semua orang yang membenci aku, mencintai maut..”

2. Dengan membinasakan kejahatan, maka hak-hak orang benar dipulihkan, usaha perjuangan dan pengorbanan mereka setia kepada Tuhan tidak sia-sia. Mereka berhak memiliki hidup kekal, dunia baru bebas dari segala kejahatan dan bertemu Yesus Kristus..

3. Penarikan Allah atas karunia hidup orang-orang jahat adalah karena kasih-Nya kepada alam semesta secara keseluruhan.

Tidak adil jika Tuhan terus membiarkan dosa terus berkuasa dialam semesta ini..

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

22 pelajaran Alkitab

Iklan