Abraham, Pergi dan tak Kembali

“Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu..” Kejadian 12:1
Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.” Kejadian 12:1-3
HARAN bukan tujuan akhir. Itu hanya tempat transit. Namun Terah menjadi nyaman dan memilih menetap disana. Bahkan mati disana.
Setelah kematian Terah, belum ada rencana lanjutan dari Abram. Mungkin dia juga akan menetap disana. 25 tahun tinggal di Haran, harta Abram meningkat drastis.
Maka untuk apa lagi pergi. Hidup di Haran juga sama enaknya dengan di Ur Kasdim. Ekonomi dan sosial budanya juga tidak jauh berbeda.
Boleh jadi dia akan menjadikan Haran sebagai tempat menghabiskan sisa hidupnya bersama dengang Sarai.
Tetapi Tuhan punya rencana, yaitu rencana keselamatan bagi dunia yang berdosa. Untuk mewujudkan rencana itu, Allah membutuhkan satu pasangan suami istri.
Abram dan Sarai yang dipilih. Demi rencana itu, kenyamanan mereka akan terusik. Dan memang mereka harus keluar dari zona nyaman mereka.
Di Haran kemungkinan Abram sudah punya plan bisnis jangka panjang. Tetapi Allah juga mempunyai bisnis plan yang jauh lebih panjang. Lebih luas. Lebih baik, sampai kepada kekekalan.
Bisnis plan Abram, hanya untuk dirinya sendiri. Pengaruhnya juga kecil bagi orang lain.
Itu sebabnya Allah memanggil Abram untuk membuat bisnis plan bersama, yang mana benefitnya bukan hanya dia yang merasakan, namun seluruh manusia dari generasi ke generasi.
Dan rencana itu tidak dapat dilakukan di Haran. Maka Allah berfirman kepada Abram, “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu..” (1)
Sebelum kita bahas lebih jauh, kita perlu tahu rencana Tuhan dalam Alkitab memiliki 4 tema: Penciptaan, kejatuhan, Penebusan, Pemulihan.
Kejadian pasal 1-11 membahas tentang penciptaan dan kejatuhan. Disini Allah berurusan dengan seluruh bumi secara massal: Penciptaan. Keluarga Adam. Air bah Nuh. Menara Babel.
Allah berulang kali menunjukkan bahwa bumi secara keseluruhan condong ke arah kerusakan dan kehancuran.
Kejadian 12-50, membahas tentang penebusan. Pasal ini menjadi titik balik dari seluruh Alkitab. Pasal yang menandai garis pemisah penting dalam cara Allah berurusan dengan umat manusia.
Karena itu mulai dari Kejadian 12 kita melihat Allah memilih seorang pria (Abram) dan kemudian sebuah bangsa (Israel) yang darinya akan muncul Sang Penebus dunia.
Jadi, pasal ini menyerukan kasih karunia dan hidup kekal.
Panggilan Tuhan kepada Abram adalah meninggalkan lingkungan yang dikenalnya. Keluarga dan teman-temanya.
Perintah pergi dari negerimu, mengandung gagasan pemisahan dari duniawi. Memisahkan diri dari kerusakan di sekitarnya.
Dari yang kotor dan biasa dipisahkan kepada kekudusan dan Ilahi.
Karena mungkin Abraham sudah terbiasa dengan kenyamanan rumahnya, berbagai makanan, dan persekutuan dengan teman-temannya.
Itu sebabnya, dia harus meninggalkan hal-hal yang dikenalnya untuk mengikuti pimpinan Tuhan. Pergi ketempat yang baru. Lingkungan baru. Hubungan baru.
Selain itu ada aspek lain yang menjadi tantangan. Aspek psikologis. “Rumah Bapa mu” melambangkan prinsip maskulin kolektif tentang keamanan dan kehormatan, kesinambungan keluarga, dan tradisi yang diwariskan dari ayah ke anak laki-laki. (Dreifuss and Riemer, 1995, 9)
Dia diperintahkan Tuhan pergi ketempat yang dia tidak ketahui. Di tempat yang baru ini, ada janji berkat tidak hanya untuk Abram, tetapi melalui dia, untuk “semua kaum di bumi”
Perintah untuk pergi tersebut disertai dengan 7 janji berkat (Ayat 2):
- Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan
- Memberkati engkau
- Membuat namamu masyhur; dan
- Engkau akan menjadi berkat.
- Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan
- Mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan
- Olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.
Poinnya, Abram dipanggil Tuhan untuk meninggalkan segala hubungan yang dia miliki dinegerinnya. Sebab Tuhan ingin membentuk Abram dengan pola baru. Dinegeri yang baru.
Tujuannya untuk memberkati Abram, supaya dia dapat menjadi berkat, yang akan menghasilkan berkat selanjutnya.
Keluarga pilihan harus dipisahkan dan dijauhkan dari pencemaran kejahatan di sekitarnya. Abram harus keluar dari Ur-Kasdim dan semua perkumpulan penyembahan berhala di sana…
Dan ia bahkan harus meninggalkan sanak saudaranya dan rumah ayahnya, dan berjalan di hadapan Tuhan dalam keterpisahan untuk segera menaati dan mengabdikan diri sepenuhnya.
Tujuan dan cita-cita Tuhan adalah untuk menjaga kebenaran-Nya tetap hidup di dunia melalui umat yang harus dipisahkan untuk pelayanan itu..
Orang yang dipilih untuk menjadi kepala keluarga itu, pendiri bangsa itu, harus segera meninggalkan semua hubungan dengan dunia yang korup, dan berjalan terpisah dengan Allah
Ketika kita mengalami panggilan Tuhan ke tempat lain, itu mungkin berarti meninggalkan orang-orang dan hal-hal yang kita kasihi.
Namun, ketika kita taat kepada Tuhan, Dia akan menyediakan sesuatu yang lebih memuaskan di tempat tujuan baru kita.
Mari kita meninggalkan semua hubungan yang selama ini membuat kita tercemar secara moral dan rohani.
Allah memanggil kita untuk memisahkan diri dari budaya hidup duniawi kepada budaya hidup sorgawi.
Saat kita mengikuti panggilan Tuhan untuk terpisah dari dunia, ada janji berkat yang menanti kita semua.
Blessed to be Blessing
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now