Pastordepan Media Ministry
Beranda Khotbah Kabar Baik dari Yesus Kepada Jemaat Laodekia

Kabar Baik dari Yesus Kepada Jemaat Laodekia


Teks: Wahyu 3:14-22
Intro:

Kota Laodekia terletak di Lembah Lycus di jalan perdagangan utama antara Efesus dan Siria dan dekat dengan kota Hierapolis dan Kolose. Melihat posisinya, kota ini sangat strategis..

Itu sebabnya, kota ini menjadi salah satu pusat perdagangan dan keuangan terbesar di dunia kuno. Karena itu, Laodekia menjadi kota yang sangat kaya..

Itu mungkin seperti kota New York sekarang ini. kita paling kaya di dunia saat ini. Dikenal sebagai pusat keuangan dunia

Disini banyak perusahaan besar, bank investasi. Selain itu, bursa efek paling terkenal di dunia, Wall Street, juga berada di sini.

Di Laodekia, sebagian besar kekayaannya berasal dari industri pembuatan pakaian dan transaksi perbankan.

Kota ini terkenal karena kualitas wol hitamnya yang lembut dan mengkilap yang digunakan untuk membuat berbagai jenis pakaian dan karpet yang diekspor keseluruh dunia.

Kemakmuran komersial ini membuat kota ini menjadi pusat perbankan yang besar, di mana sejumlah besar emas disimpan.

Selain itu, Laodikia terkenal dengan sekolah medisnya, yang memiliki reputasi di seluruh dunia kuno untuk pengobatan penyakit mata dengan menggunakan salep yang terbuat dari bubuk Frigia dicampur dengan minyak.

Kemakmuran dan kesuksesan di bidang perdagangan, keuangan, dan industri membuat warga Laodikia yang kaya raya menjadi sombong dan angkuh.

Pada suatu kali, tahun 60 M, kota ini hancur karena gempa bumi. Kemudian tawaran bantuan banyak berdatangan,,

Menurut sejarawan Romawi Tacitus, mereka dengan bangga menolak segala bantuan bahkan dari kaisar. Dan mereka membangun kembali kota itu dengan sumber daya mereka sendiri.

Dan semangat kebanggaan/kesombonga kota ini ternyata merasuk ke dalam gereja:

Itu sebabnya orang-orang Kristen di laodekai, berkata, “Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa..” (Why 3:17a)

Ternyata dibalik kekayaan kota itu, mereka memiliki masalah besar dengan air. Untuk mendapatkan air, mereka membuat saluran air sepanjang enam mil..

Dan mereka mendapat pasokan air dari sekitar Hierapolis. Mereka juga menerima air dari Kolose, yang terkenal dengan air pegunungannya yang dingin.

Air dari Hieropolis itu mata air panas. Dan air dari Kolose itu dingin. Ketika air itu bertemu disaluran sejauh 6 mil, air itu menjadi suam-suam kuku ketika sampai kekota.

Situasi ini lah yang menjadi latar belakang bagi metafora suam-suam kuku gereja Laodikia.

Ingat kembali, bahwa gereja laodekia secara geografis pernah ada dan secara periode dia adalah gereka yang terakhir. Secara pribadi ini juga bisa menjadi gambaran kerohanian kita..

Ternyata suam-suam kuku, tidak disukai Tuhan. Dia melihat keadaan ini tidak baik. itu sebabnya Yesus datang dengan pesan kepada laodekia..

Pertama, Yesus memperkenalkan dirinya dengan tiga sebutan: “Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah” (Wahyu 3:14).

Kata amin berasal dari bahasa Ibrani dan pada dasarnya berarti “dalam kebenaran” Di PL, Allah disebut sebagai “Allah kebenaran [amin]” (Yes. 65:16)

Yesus sebagai Amin, Saksi Setia, Pencipta, mengungkapkan kondisi kerohanian Laodekia, yang kondisinya sangat buruk. Gawat darurat

Itu sebabnya, Yesus tidak memiliki sesuatu yang positif untuk dikatakan kepadanya. Tidak ada yang dapat dipuji dari laodekia.

Mereka memang tidak melakukan dosa tertentu, mereka tidak murtad atau tersesat. Mereka tetap ada dalam gereja. Mereka rajin kegereja..

Untuk mengidentifikasi keadaan mereka, Yesus menyebut mereka sebagai tidak dingin dan tidak panas. suam-suam kuku. Sama seperti persediaan air kota mereka..

Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku. (15-16).

Suam-suam kuku dalam bhs Yunani disebut KHLIAROS dari kata kerja KHLIAINO, artinya menghangatkan. Kata ini bermakna metaforis : setengah hati, tanpa semangat, keadaan yang mati suri..

Dalam KJV Bahasa Inggrris disebut Luke warm artinya tidak punya hasrat untuk membantu atau melawan, tidak punya gairah..

Yesus lebih suka kalau mereka panas atau dingin. Sebagaian orang mengatakan, PANAS ini sebagai keadaan rohani yang bersemangat dan roh yang menyala-nyala untuk Tuhan..

Sementara DINGIN adalah mereka yang tidak kenal Tuhan, namun mereka jauh lebih mudah di jangkau..

Sebagian penafsir mengatakan “dingin” adalah sikap jujur, tidak ada kepura-puraan..tidak ada kemunafikan, tidak menipu diri sendiri..

Maka diantara panas dan dingin itu disebut SUAM-SUAM KUKU. Posisinya ada ditengah. Ini adalah posisi tidak memihak, absatain, status quo..

Dibilang mundur, tapi tidak. Dibilang mau maju juga tidak. Dibilang semangat tidak juga, dibilang ga semangat tidak juga. Ini yang disebut dengan posisi yang tidak jelas, acuh tak acuh, bersikap masa bohoh..dll

William Hendriksen mengatakan

“Dengan orang kafir (dingin) mereka tidak pernah berhubungan dengan injil, engkau bisa berbuat sesuatu..

Dengan orang Kristen yang sungguh-sungguh dan rendah hati (panas), engkau bisa bekerja/melayani dengan sukacita.

Tetapi dengan orang-orang laodikia (suam-suam) yang menggangap diri baik, puas dengan apa yang sudah mereka miliki, engkau tidak dapat berbuat apa-apa..

Menurut Barnes komentari: Orang yang paling tidak ada harapan dalam persoalan keselamatan adalah anggota-anggota gereja yang tanpa bukti apa pun yang hanya puas dengan sebuah nama. (Kristen tapi ktp..)

Jadi, Suam-suam kuku adalah sikap acuh tak acuh secara rohani..dan sikap ini merupakan kondisi yang paling tidak bisa diperbaiki..

Kekafiran secara teori bisa dihancurkan oleh argumentasi, sikap acuh tak acuh secara rohani tidak bisa disentuh oleh logika..

Dengan demikian suam-suam kuku adalah orang yang tidak berusaha memperjuangkan apapun, pasif..acuh-tak acuh, sikap masa bodoh, tidak peduli, lalai berbuat sesuatu bagi Kristus,

Masa bodoh dengan pekerjaan Tuhan, ada kkr digereja masa bodoh, gereja mau roboh masa bodoh, dll.

Dan bagi Yesus, sifat ini sangat menjijikkan, karena setengah hati dan puas diri..itulah bebanya Yesus mengatakan AKU AKAN MEMUNTAHKAN ENGKAU DARI MULUTKU..

Berasal dari kata Yunani EMEO artinya rasa muak dan penolakan. Jadi Yesus muak melihat orang-orang yang suam-suam kuku, muak kepada sikap kerohanian yang mati suri, yang masa bodoh..

Dan itu menyebabkan Yesus menolak, karena sikap itu tidak berguna, sama seperti garam yang kehilangan rasa asinya tidak berguna, akhirnya dibuang diinjak-injak orang..

Itu sama seperti dalam Matius 7:23 “Yesus katakan Aku tidak kenal kamu, enyahlah dari padaku kamu pembuat kejahatan..”

Jadi suam-suam kuku adalah suatu dosa dan kejahatan, karena tidak berguna..

Laodidkia sangat puas dengan dirinya sendiri.. mereka bilang, “aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa,”

Mereka beranggapan bahwa kenyamanan hidup ada pada materi, dengan uang yang banyak semua perkara pasti beres.

Mereka lupa satu hal bahwa ada perkara yang tidak dapat dibeli dengan uang atau kekayaan..

Uang bisa membeli ranjang tetapi tidak bisa membeli tidur yang enak; buku buku tetapi tidak otak; makanan tetapi tidak nafsu makan; pakaian bagus tetapi tidak kecantikan; rumah tetapi tidak suasana rumah yang menyenangkan; obat tetapi tidak kesehatan; hiburan tetapi tidak kebahagiaan; agama tetapi tidak keselamatan; sebuah paspor kemana saja tetapi kecuali ke surga.

Dan Laodekia tidak sadar dengan keadaan mereka sebenarnya. Seperti kita juga tidak sadar keadaan kita.

Yesus memberitahu keadaan mereka/kita, “..karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang..” (17)

Kata Yunani untuk miskin adalah pt óchos. Kata ini menunjukkan, kemiskinan ekstrim. Jadi kata – melarat, malang, miskin, buta, telanjang, ini gambaran secara rohani mereka mengenaskan.

Mereka buta secara rohani. Mereka menipu diri sendiri karena kesombongan mereka. Tidak melihat dengan jelas keadaan mereka..

Bukankah ini juga keadaan kita? Kita menipu diri sendiri dengan merasa kita orang baik, benar, rohani, beriman, hanya karena kita tidak melakukan dosa tertentu..

Hanya karena kita tidak murtad, tidak sesat! Harnya karena kita rajin kegereja, aktif melayani, kita merasa diri kaya rohani dan kita merasa bangga bahwa kita rohani dan orang beriman..!

Kebanggaan akan diri seperti ini lah, yang menghalangi mereka untuk melihat diri mereka sendiri sebagaimana adanya.

Jadi apa Solusi untuk masalah Laodekia? Yesus memberi satu solusi dengan membeli tiga hal:

Yang pertama adalah emas yang dimurnikan dalam api.

Menurut Petrus, emas yang dimurnikan dalam api melambangkan iman yang teruji dan terbukti yang dapat bertahan hingga akhir (1 Petrus 1:7). Hal ini akan membuat orang-orang Laodikia benar-benar kaya

Emas itu juga adalah firman Tuhan yang sdh tahan uji dalam segala jaman, baca, palajari, renungkan setiap hari.

Penyebab tidak ada kebangunan rohani dalam gerja kita adalah karena rendahnya minat kita belajar firman Tuhan..

Paulus katakan kepada Timotius Firman Tuhan dapat memperbaiki kelakuan, menyatakan kesalahan, memuntun kepada keselamatan..

Kedua, Yesus juga menawarkan mereka pakaian putih untuk menutupi kondisi mereka yang menyedihkan. Pakaian putih adalah simbol keselamatan (Wahyu 3:4-5; 7:9, 13-14).

Mengenakan pakaian putih dan bersih berarti berada dalam hubungan yang benar dengan Allah (Why. 3:4). Jadi, berhenti melihat kebenaran diri sendiri..itu seperti kain lapuk..tidak berguna.

Ketiga, Yesus menawarkan minyak pelumas mata kepada orang-orang Laodikia untuk mengurapi mata mereka, sehingga mereka dapat melihat kondisi rohani mereka yang sebenarnya..

Minyak pelumas mata ini adalah Roh kudus..Kebutaan Laodekia bukan kebutaan fisik, tetapi buta rohani, yaitu tidak dapat melihat dosa-dosa sendiri, kekurangan2 sendiri..

Itu sebabnya mereka memerlukan Roh Tuhan untuk menuntun mereka melihat kekurangan mereka, agar sadar dan datang kepada Yesus dan bertobat..

Pemazmur berdoa: “Bukalah mataku, supaya aku dapat melihat” (Mazmur 119:18).

Orang-orang Kristen di Laodikia membutuhkan pengaruh Roh Kudus untuk membuka mata rohani mereka, sehingga mereka dapat melihat keadaan mereka yang sebenarnya..

Yesus menasihati mereka untuk membeli emas, pakaian, dan minyak pelumas mata dari-Nya. Fakta bahwa barang-barang tersebut tidak ditawarkan secara gratis..

Ini menunjukkan bahwa orang-orang Laodikia harus memberikan sesuatu sebagai ganti dari apa yang mereka butuhkan.

Mereka harus melepaskan kesombongan, rasa puas diri, dan kemapanan untuk menerima kekayaan dari Kristus. Sekali pun kita laodekia, Yesus mengasihi kita. Itu sebabnya kita ditegur dan dihajar,..

Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

Allah mendisiplinkan kita “supaya kita tidak dihukum bersama-sama dengan dunia” (1 Korintus 11:32)

Ia melakukan segala upaya untuk membuat gereja-Nya menyadari kondisinya sendiri dan mematahkan rantai kemandirian yang membelenggu gereja

Satu-satunya obat bagi gereja adalah pertobatan yang tulus. Yesus mendesak jemaatnya untuk berpaling dari rasa puas diri mereka dan membuat sebuah awal yang baru.

Yesus mengakhiri seruan-Nya dengan salah satu gambaran yang paling mengesankan:

Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.

Gambaran ini mengingatkan kita pada seorang kekasih dalam Kidung Agung yang mengetuk pintu kekasihnya dan memohon agar kekasihnya mengizinkannya masuk (Kidung Agung 5:2-6).

Ilustrasi: Saudara pernah melihat gambar Yesus mengetuk pintu? Digambar itu tidak ada gagang pintu. Itu berarti hanya orang yang didalam yang bisa membuka pintu itu..

Disini. Yesus berbicara kepada setiap orang di dalam jemaat dan hanya kita sendiri yang membukakan pintu dan menyambut-Nya masuk akan menikmati makan malam yang intim dan penuh kasih bersama-Nya.

Makan bersama mengacu pada hubungan yang intim dengan seseorang-dalam hal ini dengan Kristus.

Yesus berjanji, “Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.”

Penggenapan janji ini akan direalisasikan setelah kedatangan-Nya kembali ke bumi (Wahyu 20:4-6)

Panggilannya untuk kita, mari kita bertobat. Bagi kita yang sudah dibaptis dan komitmen kita kepada Yesus telah pudar. Kita hidup jauh dari Tuhan. Rasa bangga dengan diri sendiri..mari kita datang kepada Yesus..

Bagi saudara yang belum membuat komitmen kepada Yesus, buatlah sekarang. Bagi saudara yang belum menerima Yesus melalui baptisan, datanglah, terimalah Yesus, berilah dirimu dibaptiskan..

Yesus berkata, barangsiapa yang percaya dan dibaptis akan selamat. Saya mengundang saudara untuk maju kedepan..

Dan bagi saudara yang sudah dibaptis, mari kita perbaharui janji kita kepada Yesus..

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

22 pelajaran Alkitab

Iklan