Pastordepan Media Ministry
Beranda Pernikahan 7 Perbedaan Cara Mencinta Pria dan Wanita

7 Perbedaan Cara Mencinta Pria dan Wanita

Dr. Smiley Blanton – Love or Perish berkata:

Selama lebih dari empat puluh tahun saya berada di kantor saya mendengarkan orang-orang dari segala usia dan kalangan menyampaikan harapan dan kekawatiran mereka … ketika saya menoleh ke belakang selama tahun-tahun yang Panjang itu, ada satu kebenaran yang muncul dalam benak – kebutuhan akan cinta kasih …. Mereka tidak dapat bertahan tanpa cinta: mereka harus mendapatkannya, atau mereka akan binasa.”

Ketika cinta gagal, pernikahan menjadi puing-puing dan frustasi melanda mereka yang terlibat maupun mereka yang berada di sekitarnya.

Cintailah yang membuat alam semesta ini berputar, dan bila kita gagal menggunakan cinta ini dengan tepat maka seluruh kehidupan akan menderita.

Cinta – Keberadaan Seorang Wanita Seutuhnya

Cinta itu perlu demi ketahanan semua manusia, dan tampaknya Wanita memiliki kapasitas yang besar akan cinta – untuk memberi dan menerima.

Misalnya, kapasitas yang besar dari seorang wanita untuk mencintai muncul ketika dia mengambil jarum dan benang untuk menambal sehelai kemeja yang sobek.

Manakala dia (wanita) menyediakan makanan, cintanya bersatu dengan makanan yang dimasaknya.

Dunia membutuhkan sentuhan lembut, mesra dan penuh kasih saying dari seorang wanita, dan cinta di dalam dirinya menantikan pria yang tepat untuk menyentuh sumber kehangatan dan kasih sayangnya.

Wanita mempunyai kapasitas yang besar untuk cinta. Mereka bukan saja sanggup membagikan kasih sayang yang besar, tetapi sebaliknya juga mampu menyerap cinta.

Ungkapan cinta romantis setiap hari itu penting bagi seorang wanita. Itulah kunci untuk harga dirinya, kepuasannya dengan kehidupan pernikahannya, serta reaksi seksualnya.

Banyak pria yang nyaris tidak menyadari sama sekali kebutuhan wanita akan cinta yang romantis.

Bahkan Sebagian pria menikah dengan anggapan hal itu seperti urusan bisnis sepanjang menyangkut soal makanan, merawat rumah, melayani dan kesempatan menikmati seks sesuai kebutuhan.

Romantisme mungkin sebagai bonus, tapi bukan sebuah keharusan. Tidak demikian dengan seorang Wanita! Hubungan seperti itu akan membuat dia sangat frustrasi. Dia harus mendapatkan sesuatu yang lebih bermakna.

Dia rindu menjadi seorang yang istimewa bagi suaminya – untuk dihibur, dihargai, dihormati dan dicintai.

Rasa aman secara emosi adalah tujuan utama dalam hidup seorang wanita.

Itu sebabnya banyak wanita yang selalu berusaha memastikannya Kembali dari suami mereka dengan meminta sang suami berbuat sesuatu untuk menyakinkannya. Kesediaan sang suami melakukannya menjadi ukuran dari cintanya dan penghargaannya.

Terkadang seorang wanita berharap agar suaminya mau mengerjakan apa yang dia sukai tanpa harus meminta lebih dahulu, karena hal itu dipandangnya sebagai bukti akan kadar cinta suami yang lebih besar terhadap dirinya.

Cinta Seorang Pria itu Berbeda

Kaum pria memang pecinta, tetapi pendekatan mereka untuk mencintai berbeda dari wanita.

Pria secara alami memang penuh dengan kasih saying, dan adalah suatu kekeliruan yang besar kalua menganggap bahwa sikap kasih sayang laki-laki itu hanya karena bertujuan seks.

Hanya memang laki-laki lebih sering bersikap praktis dan kurang romantis dalam menunjukkan cintanya.

Seorang suami memperlihatkan cintanya dengan membelikan mesin suci baru, sepasang sepatu kecil untuk si Buyung, atau gaun baru untuk istrinya.

Laki-laki menabung uangnya merencanakan masa depan untuk orang-orang yang dikasihinya.

Seorang Wanita mungkin menganggap hal itu sebagai keperluan, tetapi bagi laki-laki hal itu memperlihatkan keinginan mereka memberi dan menyiapkan keperluan, itu juga cinta.

Ketika seorang pria membukakan pintu mobil untuk istrinya, membantu dia masuk dan keluar kenderaan, lalu menggandeng tangannya sambal berjalan, dia menyatakan naluri melindunginya kepada istrinya.

Dia ingin menjaga istrinya dari bahaya atau apa pun yang dapat mengancamnya, dan itu adalah bagian dari anasir cinta kaum pria.

Tidak peduli bagaimana kerasnya penampilan luar seorang laki-laki, di balik itu selalu ada kelembutan dan cinta.

Meskipun sosok seorang laki-laki itu tidak seluruhnya terbuat dari cinta, namun dia tidak dapat hidup tanpa cinta.

Cinta mendorong seorang laki-laki untuk bekerja, membuat rencana, berkorban, menabung, mengejar kemajuan, dan berusaha.

Adalah karena cinta maka dia meninggalkan masa lajangnya, membuhubi tanda tangannya di atas surat nikah, dan menerima tanggung jawab menyediakan kesejahtraan kepada istri dan anak-anaknya yang lahir kemudian.

Kejadian 29:20 Jadi bekerjalah Yakub tujuh tahun lamanya untuk mendapat Rahel itu, tetapi yang tujuh tahun itu dianggapnya seperti beberapa hari saja, karena cintanya kepada Rahel.

Kidung Agung 1:2,3 — Kiranya ia mencium aku dengan kecupan! Karena cintamu lebih nikmat dari pada anggur, harum bau minyakmu, bagaikan minyak yang tercurah namamu, oleh sebab itu gadis-gadis cinta kepadamu.

Baca Juga:

10 Langkah Mengatasi Masalah Rumah Tangga

5 Cara Istri Menjadi Berkat bagi Suaminya

7 Cara Seorang Suami Menjadi Berkat Bagi Isterinya

Cinta yang Sejati

Dr. Carl Menninger – psikiater berkata: “Kita bukanlah jatuh cinta; tetapi bertumbuh terhadap cinta.”

Cinta dalam pernikahan mematangkan kedua pasangan itu untuk menerapkan asas cinta dalam kehidupan sehari-hari.

Jadi, cinta sejati itu melampaui perasaan cinta dan menjadi suatu asas yang harus diprakkan.

Kita tidak boleh hanya berharap untuk diperlakukan dengan cinta dan perhatian, tetapi kita harus bertindak dengan cinta dan perhatian.

Asas-asas Cinta yang Sejati

Cinta yang sejati meliputi sebuah komitmen.

Orang-orang yang belum matang dan tidak berpengalaman sering memasuki komitmen pribadi yang di belakang hari mereka dapati mustahil untuk dipertahankan.

Cahaya rembulan, musik dan romantisme memenuhi benak mereka, lalu mereka mengadakan janji kasih yang belakangan mereka rasakan tidak mungkin untuk dijalani.

Orang-orang seperti itu meninggalkan komitmen yang mereka buat.

Sebuah cinta yang mengandung syarat bukanlah cinta sejati.

Seseorang harus bersikap lembut sekalipun pasangannya telah berbuat sesuatu hal yang tidak bijaksana.

Apabila kita dapat menagapdikan diri untuk memenuhi kebutuhan orang lain meski kebutuhan kita sendiri terabaikan, berarti kita sedang menunjukkan cinta.

“Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan.”

Markus 12:13

Diperlukan disiplin diri untuk benar-benar mencintai seseorang.

Rahasia untuk mempraktikkan prinsip-prinsip cinta sejati itu ialah tidak mementingkan diri.

Supaya dicintai haruslah mencintai, sebagaimana firman Tuhan mengatakan dalam Lukas 6:38 “Berilah dan kamu akan diberi: ….. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.”

Ayat ini juga berlaku untuk hubungan pernikahan.

Kesimpulan

Kalau Anda ingiin memiliki hubungan yang lebih saling mencintai mulailah lebih mencintai pasangan Anda.

Gantinya menunggu sampai pasangan Anda menunjukkan rasa sayang pada Anda, biarlah Anda yang memulainya.

Matius 7:12 “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”

TUHAN MEMBERKATI

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

22 pelajaran Alkitab

Iklan