7 Cara Seorang Suami Menjadi Berkat Bagi Istrinya

Seorang suami dapat menjadi berkat bagi istrinya dengan mengasihinya seperti Kristus mengasihi Gereja dan memberinya karunia kasih yang khusus:

1. Jadilah pemimpin rohani.

Menjadi suami yang berani, yakin, berkomitmen, berbelas kasih, dan berkarakter. Ambil inisiatif dalam mengembangkan lingkungan spiritual bagi keluarga.

Suami harus lah menjadi seorang pelajar Alkitab yang rajin, supaya dapat mengajar dan memberi makanan rohani bagi keluarga.

Pimpinlah istrimu menjadi wanita yang takut akan Tuhan, dan pimpinlah dalam mendidik anak-anakmu untuk menurut kepada Tuhan (Mazmur 1; Efesus 5:23-27)

2. Memberikan penghargaan

Pujilah dia untuk sifat dan kualitas pribadinya. Pujilah kebajikannya sebagai istri, ibu, dan ibu rumah tangga.

Pujilah dia secara terbuka, di hadapan orang lain, sebagai pasangan, teman, kekasih, dan pendamping yang luar biasa.

Bantu dia merasakan bahwa, bagimu, tidak ada yang lebih penting di dunia ini selain dia (Amsal 31:28-29; Kidung Agung 4:1-7, 6:4-9, 7:1-9).

3. Tunjukkan kasih sayang pribadi (romantis).

Menunjukkan kasih sayang yang tepat waktu dan murah hati. Katakan padanya betapa Anda peduli padanya dengan kata-kata, kartu, bunga, hadiah, dan pemberian yang terus mengalir.

Ingat, kasih sayang adalah lingkungan di mana persatuan seksual dinikmati dan pernikahan yang indah dikembangkan (Kidung Agung 6:10,13; Efesus 5:28-29, 33).

Baca Juga: Dibalik Kesuksesan Suami, Ada Istri yang Hebat

4. Memulai percakapan intim.

Bicaralah dengannya pada tingkat perasaan (dari hati ke hati). Dengarkan pikirannya (yaitu, hatinya) tentang peristiwa hari itu dengan kepekaan, minat, dan perhatian.

Berbicaralah dengannya dengan memahami apa keinginnya, agar tidak mengubahnya (Kidung Agung 2:8-14, 8:13-14; 1 Petrus 3:7).

5. Selalu jujur dan terbuka.

Tatap matanya dan, dalam kasih, selalu katakan yang sebenarnya (Efesus 4:15). Jelaskan rencana dan tindakan Anda dengan jelas dan lengkap karena Anda bertanggung jawab untuknya. Pimpin dia untuk mempercayai Anda dan merasa aman (Amsal 15:22-23).

6. Berikan Kebutuhan rumah

Memegang tanggung jawab untuk rumah, makan, dan pakaian keluarga. Berikan dan lindungi, dan jangan mengasihani diri sendiri ketika keadaan menjadi sulit.

Carilah cara-cara konkret untuk meningkatkan kehidupan rumah tangga. Naikkan pernikahan dan keluarga ke tingkat yang lebih aman dan lebih memuaskan. Ingat, suami/ayah adalah pusat keamanan keluarga (2 Timotius 5:8).

7. Tunjukkan komitmen keluarga.

Setelah Tuhan Yesus, utamakan istri dan keluarga Anda. Berikan waktu dan tenaga untuk perkembangan spiritual, moral dan intelektual anak.

Misalnya, berdoa bersama mereka (terutama di malam hari di samping tempat tidur), membacakan untuk mereka, terlibat dalam olahraga dengan mereka dan mengajak mereka jalan-jalan lainnya.

Jangan memainkan permainan bodoh dengan bekerja berjam-jam, berusaha untuk maju, sementara anak-anak dan pasangan Anda merana dalam kelalaian (Efesus 6:4; Kolose 3:19-20).

Diadaptasi dari: Menuju Pernikahan yang Bertumbuh Oleh: Gary Chapman (hal. 162-164)

Bagikan:

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *