6 Manfaat Kunjungan Kependetaan
Daftar isi:
Mengapa Perlu mengadakan kunjungan kependetaan?
Lelah setelah bertemu dengan para pasien, lalu saya menggunakan waktu sejenak untuk beristirahat di ruang tamu.
Sementara saya mempersiapkan kunjungan berikutnya, saya melihat seorang wanita paruh baya dengan senyuman dan tatapan mata yang ramah, dan saya memperkenalkan diri saya sebagai anggota tim pelayanan pastoral.
Dia mengatakan bahwa dia telah melayani sebagai bendahara gereja selama 15 tahun lamanya dan telah berganti 4 pendeta. “ Bagaimana yang pendeta anda lakukan sekarang?” saya bertanya..
Dia berhenti dan mengaku bahwa dia baru kembali dari pemulihan setelah setahun mengalami kelelahan.
Saya mengatakan keprihatinan saya mengenai kesejahteraan pendetanya, lalu saya bertanya, menurut anda, apakah faktor penting keberhasilan seorang pendeta? Tanpa ragu ragu dia mengatakan “ kunjungan/Perlawatan”
Luar biasa, saya katakan kepada dia bahwa saya sangat tertarik dengan kunjungan pastoral.
Saya sedang mengadakan pelatihan dan pengawasan kepada para pendeta bagaimana membuat kunjungan pastoral yang bermakna.
Program itu disebut dengan Clinical Pastoral Education (CPE).
Lalu dia bertanya, “metode apa yang anda gunakan untuk diajarkan tentang nilai nilai kunjungan pastoral?
Sebagai pendeta pengasuh, kunjungan yang saya lakukan sudah tidak terhitung, termasuk kepada sejumlah keluarga yang telah kehilangan orang yang mereka cintai.
Dalam beberapa tahun terakhir, saya telah mengunjungi sekitar 1.000 pasien dan anggota gereja. Biasanya saya mendengarkan, berdoa, dan membaca Alkitab dengan mereka.
Setelah itu, saya merenungkan dan mengevaluasi setiap kunjungan, apakah saya telah peduli.
Saya berada di bawah pengawasan dari beberapa pengawas berpengalaman, tapi pada saat yang sama saya juga mengawasi orang lain.
kunjungan pastoral menciptakan seribu peluang untuk pelayanan nyata dan menariknya berkatnya sangat banyak. “
Saya mencoba untuk menganalisis pentingnya kunjungan.
MANFAAT KUNJUNGAN PASTORAL
1. Pertumbuhan rohani.
Tanpa pengalaman pribadi yang mendalam dengan Allah, maka kunjungan pendeta tidak akan bermakna.
Itu sebabnya persiapan rohani sebelum mengunjungi itu sangat penting. Sebab Tanpa persekutuan dengan Tuhan, kunjungan itu hanya sekedar kegiatan sosial saja.
Interaksi dua arah antara pendeta dan anggota akan membangkitkan keinginan untuk saling mengenal dengan baik.
Dan itu akan meningkatkan pengetahuan yang lebih baik tentang Tuhan dan mereka sendiri.
Beberapa tahun yang lalu, sebagai pendeta gereja, saya berulang kali mengunjungi mantan anggota gereja.
Kami menikmati serangkaian studi Alkitab. Umurnya sekitar 80 tahun, dia sudah lama punya kerinduan untuk kembali kepada Tuhan. Lalu dia katakan bahwa dia ingin dibaptis kembali.
2. Hubungan.
Kunjungan Pastoral mempererat hubungan dengan anggota jemaat. Karena dalam pelayanan Kristen, hubungan itu sangat penting, kunjungan ini juga membantu jemaat mengetahui pendeta mereka dengan baik.
Pendeta juga dapat mendorong anggota untuk mengunjungi satu sama lain. Sebagai hasilnya jemaat itu menjadi dekat satu dengan yang lain.
Kunjungan itu mendatangkan persatuan sebagai kunci untuk membangun jemaat yang hangat dan penuh perhatian. Kepedulian pendeta dalam membuat kunjungan yang efektif akan menghasilkan hasil.
3. Kotbah.
Kunjungan pastoral akan memberikan wawasan atau pandangan tentang kotbah apa yang akan di sampaikan dari hasil kunjungan kerumah-rumah anggota, dan itu akan relevan dengan kehidupan mereka.
4. Pemeliharaan.
Kunjungan pastoral adalah mencakup pemeliharaan. Dengan datang lebih dekat kepada mereka, mereka bisa terpelihara.
Setiap hari pikiran mereka di bombardir dengan banyak hal-hal yang mungkin tidak baik. Maka kunjungan pastoral dapat menjadi sarana penyembuhan, mempertahankan serta memberikan bimbingan kepada mereka.
Sekarang ini, banyak anggota yang stress, sakit hati, banyak masalah. Maka kunjungan pastoral sangat dibutuhkan. Dan panggilan pelayanan ini harus terus ditingkatkan melalui pendidikan para pendeta.
5. Penatalayanan.
Kunjungan pastoral adalah kunci untuk mengkomunikasikan perlunya penatalayanan.
Ketika wall street kolaps tahun 1989 yang lalu, seorang ketua jemaat kami mengalami kerugian yang amat berat, dan dampaknya adalah dia mengalami stroke.
Selama kunjungan, dia menyambut saya dan saya berdoa unutk kesembuhannya, saya mengadakan perjamuan suci untuk dia. Kemudian sabat berikutnya istrinya memberikan persembahan yang sangat besar untuk gereja.
Jadi, motivasi terbaik didalam memberi dari anggota jemaat adalah dengan melakukan kunjungan pastoral yang efektif dan berkotbah dengan efektif.
6. Perumbuhan pribadi.
Dari mengunjugi orang-orang lain, ada 10 yang mengatakan kekurangan dalam kehidupan pendeta sendiri.
Salah seorang profesor seminari mengakui, “bahwa kebanyakan sekolah teologi sangat miskin dalam memahami kelemahan dan kebutuhan batin mereka.
Mereka tidak mengerahui diri mereka sendiri. Mereka tidak yakin akan kepribadian dan identitas profesi mereka.
Para pendeta perlu untuk menemukan kembali diri mereka dengan bertanya, “ Siapakah saya dan apakah pendeta itu?” ini dapat diperjelas kepada diri pendeta atau orang-orang yang dikunjungi.
Kurangya pemahaman akan diri sendiri menjadi sangat jelas, ketika saya mengunjungi Josep, seorang mahasiswa yang dihukum 15 tahun penjara karena keterlibatannya dalam sebuah kecelakaan mobil.
Terlepas dari ketidakadilan, ia tumbuh secara rohani selama di penjara. Kami saling memotivasi satu sama lain. Saya berbagi, bahwa saya juga telah diperlakukan tidak adil.
Setelah saya merenungkan dan mengidentifikasi diri saya dengan dirinya, maka saya sekarang lebih banyak fokus kepada dirinya dengan semua pengalaman yang dia alami, dan bukan lagi fokus kepada diri saya sendiri. Dan saya bisa lebih bermanfaat untuk dia.
Telah dikatakan, “ anda harus mendidik dan melatih diri anda untuk mengunjungi setiap keluarga yang dapat anda kunjungi, dan pekerjaan itu sendiri yang akan menyaksikan bahwa itu sangat menguntungkan sebuah gereja untuk menginjil.”
MENGAPA KUNJUNGAN PASTORAL SANGAT BERKURANG?
Mengapa pendeta membuat relatif sedikit kunjungan?
1. Kebanyakan seminari mengajarkan siswa bagaimana untuk berkhotbah, penafsir, dan mengelola sebuah gereja. Itu memang penting.
Tetapi pelatihan, bagaimana mendengarkan, konseling dan perlawatan sangat sedikit diberikan. Beberapa dari kita lalai dan tidak peduli dengan kunjungan pastoral.
2. Karena kunjungan pastoral menuntut kesabaran, kasih sayang, dan ketekunan yang asli.
Salah satu pendeta besar abad ini menuliskan, “banyak pendeta tidak pernah menjadi kristen sejati sampai dia menjadi seorang perawat Rohani.”
3. Mungkin beberapa pendeta tidak melawat karena mereka tidak merencanakan secara efektif. Mereka tidak Menyisihkan waktu dan energi untuk mengunjungi, karena itu membutuhkan perencanaan.
4. Mungkin juga karena kurangnya kasih kita kepada Yesus dan orang lain, maka kita perlu bertobat dalam hal ini.
Beberapa pendeta puas dengan hubungan yang dangkal dengan umat. Ketika mereka tidak memiliki kedalaman pemahaman tentang Allah dan diri mereka, maka hubungan mereka dengan orang lain juga akan jauh dan dangkal.
Ditambah lagi, kotbah yang tidak berbobot dan hal ini akan membuat umat tersakiti, karena harapan mereka untuk mendapatkan pelayanan pastoral yang baik dari pendeta tidak menjadi kenyataan.
Sebagai pendeta, kita perlu kembali membaca Mazmur 23 dan Yohanes 10.
Pada akhirnya, kunjungan pastoral bukanlah sebuah pilihan, tetapi cara hidup seorang pendeta.
By. Chor-Kiat Sim, D.Min., is a board certified chaplain