5 Pelajaran Hidup dari Hana dalam 1 Samuel 1-2

Teks: 1 Samuel 1:1-2:10

Pendahuluan

Perjanjian Lama berisi banyak kisah teladan hidup bagi kita hari ini. Orang-orang hebat seperti Nuh, Abraham, Yusuf, Musa, Yosua, Daud, Daniel. Wanita hebat seperti Sarah, Ruth, Esther

Salah seorang teladan yang luar biasa bagi kita adalah seorang Wanita bernama Hana…

Hana adalah Ibu Samuel, salah satu nabi terbesar Israel, yang kisahnya diceritakan dalam dua pasal pertama 1 Samuel.

Kalau kita membaca kisah Hana, dalam 1 Samuel 1:1-8, kita dapat memetik beberapa pelajaran dari, bahwa, perempuan yang beriman itu menanggung banyak masalah:

Apakah Masalah Hana?

a. TUHAN menutup kadungannya. 1 Samuel 1:5, “sebab TUHAN telah menutup kandungannya.”

b. Disakikit oleh istri kedua suaminya . 1Sam 1:6-8, “Tetapi madunya selalu menyakiti hatinya supaya ia gusar.”

Apa yang bisa kita pelajari dari Hana..

a. Wanita beriman itu bukanlah wanita yang tidak ada masalah. Orang benar sering menderita (ingat Ayub). Sarah juga mengalami ejekan dari pelayannya sendiri Hagar – Kej 16:3-5.

b. walaupu kita menghadapi masalah, Kita hendaknya tidak membiarkan orang lain menghalangi hubungan kita kepada Tuhan.

Seperti Hana, dia tidak menggunakan kemandulannya dan perlakuan buruk Penina sebagai alasan untuk kecewa kepada Tuhan.

Tetapi, kita lihat, tahun demi tahun Hana terus menyembah Tuhan. 1Sam 1:7, “Demikianlah terjadi dari tahun ke tahun; setiap kali Hana pergi ke rumah TUHAN..,”

Wanita beriman memiliki masalah sama seperti wanita lainnya. Bedanya, Ketika mereka memiliki masalah, mereka berdoa.

Doa Hana..

a. Dia berdoa dengan kepedihan hati. 1Sam 1:10, “dan dengan hati pedih ia berdoa kepada TUHAN sambil menangis tersedu-sedu.”

b. Berdoa dengan menangis dalam kesedihan.

c. Berdoa dengan bernazar. 1Sam 1:11, “Bernazarlah ia, katanya: “TUHAN semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada TUHAN untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya.”

d. Berdoa tidak berkeputusan. 1Sam 1:12, “Perempuan itu terus-menerus berdoa di hadapan TUHAN”

e. Berdoa dengan hatinya – 1Sam 1:13

f. berdoa dengan segenap jiwanya – 1Sam 1:15-16

g. Berdoa dengan iman pada janji Tuhan – 1Sam 1:18

Apa yang bisa kita pelajari dari doa Hana..

a. Kita harus Berdoa dengan sungguh-sungguh – Kol 4:2,” “Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur.”

b. Berdoa tidak berkeputusan – dia terus berdoa dengan sungguh-sungguh.

c. Berdoa dengan setia – dia percaya bahwa Tuhan akan menjawab doanya – 1Yoh 5:14-15.

Wanita beriman percaya pada keampuhan doa. Allah memperhatikan iman seperti itu (2Taw 16:9), jadi kita tidak perlu heran

Jawaban Tuhan terhadap doa Hana

a. Tuhan mengingat Hana. – 1Sam 1:19, “Ketika Elkana bersetubuh dengan Hana, isterinya, TUHAN ingat kepadanya.”

b. Tuhan memberinya seorang anak laki-laki, yang dia beri nama Samuel (“Aku telah memintanya dari Tuhan”) – 1Sam 1:20.

Apa yang bisa kita pelajari dari Hana

a. Tuhan tidak menjawab doa sesuai keinginan kita, tetapi Itu harus sesuai dengan kehendak-Nya – 1Yoh 5:14.

b. Ketika berdoa, Kita harus tinggal di dalam firman-Nya. Doa yang mementingkan diri tidak akan dijawab oleh Tuhan.

Yakobus 4:3, “Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.”

c. Tuhan akan selalu menjawab doa dan menyediakan apa yang kita butuhkan. Tuhan akan memenuhi kebutuhan kita, dan untuk kebaikan kita – lih. Mat 6:33; Rm 8:28.

Dalam kasus Hana, dia menerima apa yang dia minta. Tapi dia telah bersumpah untuk memberikan kepada Tuhan berkat yang dia telah terima dari Tuhan, yaitu Samuel.

Janji Hana

a. Dia berencana untuk menepati janjinya – 1Sam 1:22, “”Nanti apabila anak itu cerai susu, aku akan mengantarkan dia, maka ia akan menghadap ke hadirat TUHAN dan tinggal di sana seumur hidupnya.”

b. Dia melakukan apa yang dia janjikan – 1Sam 1:24-28, “Maka aku pun menyerahkannya kepada TUHAN; seumur hidup terserahlah ia kiranya kepada TUHAN.”

c. Dia menyembah Tuhan – 1Sam 1:28

Apa yang bisa kita pelajari dari Hana

a. Kita harus menepati janji kita kepada Tuhan. Tuhan tidak menyukai orang yang tidak menepati nazarnya –

Pengkotbah 5:4-5, “Kalau engkau bernazar kepada Allah, janganlah menunda-nunda menepatinya, karena Ia tidak senang kepada orang-orang bodoh. Tepatilah nazarmu. Lebih baik engkau tidak bernazar dari pada bernazar tetapi tidak menepatinya.”

b. Kita harus menyembah Tuhan. Kita harus dengan hati bersyukur melakukan kehendak Tuhan.

Akhirnya, kita mencatat doa syukur Hana (1Sam 2:1-10), yang mengungkapkan dua hal.

Pujian Hana

a. Hatinya bersukacita karena Tuhan – 1Sam 2:1

b. Memuji Tuhan atas pertolongan-Nya – 1Sam 2:2-10

Apa yang bisa kita pelajari dari Hana

Kita hendaknya bersukacita atas berkat yang kita diterima. Karena itu, kita harus selalu bersukacita – 1Tes 5:16

Terlebih lagi ketika kita telah menerima berkat dari Tuhan!. Kita harus memberikan pujian untuk berkat yang diterima.

Memuji Tuhan adalah cara orang Kristen mempersembahkan korban rohani kepada Tuhan – Ibrani 13:15

Kesimpulan

Dari kisah Hana, kita dapat mengambil lima pelajaran hidup. Wanita yang beriman adalah Wanita yang:

1. Bertahan menghadapi masalah nyata

2. Berdoa tidak berkeputusan dengan penuh Roh

3. Menerima jawaban doa

4. Menepati janjinya kepada Tuhan

5. Memuji Tuhan atas berkat Tuhan

Hari ini, siapa pun bisa menjadi orang beriman…

1. Meski menghadapi banyak masalah

2. Jika Anda bersedia untuk datang kepada Allah dalam kesetiaan dalam doa.

3. Menerima anugerah keselamatan yang diberikan melalui Yesus

4. Tetap setia pada komitmen kita pada otoritas-Nya sebagai Tuhan atas hidup kita

5. Persembahkan hidupmu dan dengan bibirmu Pujilah Tuhan.

Semoga setiap orang, baik laki-laki maupun perempuan, dapat mengatakan seperti Hana:

“Hatiku bersukaria karena TUHAN, tanduk kekuatanku ditinggikan oleh TUHAN; mulutku mencemoohkan musuhku, sebab aku bersukacita karena pertolongan-Mu.” 1 samuel 2:1

Bagikan:

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *