5 Pandangan Alkitab Tentang Keberadaan Manusia
Daftar isi:
Pelajaran 12
AYAT INTI: “Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita” (1 Tesalonika 5: 23).
Semoga roh, jiwa dan tubuh terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus. Kitab Wahyu berbicara tentang “dua globalisasi” besar sebelum kedatangan Yesus kedua kali.
Wahyu 13 menjelaskan bahwa seluruh dunia akan dipaksa menerima tanda binatang dan mengikuti binatang yang keluar dari dalam laut. Wahyu 14 menyoroti kebenaran “Injil yang kekal” yang diberikan kepada semua bangsa, suku, bahasa dan kaum.
Selama dua peristiwa global ini rupa-rupa angin pengajaran sesat akan dimunculkan oleh Iblis. Manusia akan memilih dongeng daripada kebenaran.
Dua ajaran besar yang merupakan kepalsuan ialah kekekalan jiwa dan hari perbaktian yang palsu.
Kekekalan jiwa adalah dasar spiritisme sementara hari perbaktian yang palsu menciptakan ikatan dengan tanda binatang.
Umat TUHAN harus tetap teguh dalam keyakinan pada semua kebenaran yang ada dan meminta tuntunan Roh Kudus untuk disiapkan bagi kedatangan Yesus kedua kali.
1. Model Yesus
Baca Lukas 2:52; Matius 4:23.
Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya, dan besar-Nya dan makin dikasihi oleh TUHAN dan manusia. Yesus menjalani pertumbuhan empat dimensi manusia sama seperti manusia biasa baik secara fisik, mental, rohani dan sosial.
Tabiat Yesus baik sekali dalam keselarasannya. Tenaga pikiran dan tubuh berkembang secara berangsur-angsur sesuai dengan hukum masa kanak-kanak.
Yesus menunjukkan suatu keindahan tabiat yang istimewa. Yesus begitu cekatan untuk menolong orang lain, seorang yang sangat sabar dan teguh dalam kebenaran, jujur.
Hidup Yesus menunjukkan kesopanan yang tidak mementingkan diri sendiri. Demikianlah dimensi manusia itu.
Oleh sebab itu agama tidak dapat dibatasi hanya pada hal-hal rohani saja. Kebenaran agama mencakup seluruh keberadaan manusia, seluruh masa hidup manusia dan mencakup seluruh dimensi manusia.
Unsur jasmani dan rohani manusia begitu kuat menyatu sehingga benar-benar tidak dapat dipisahkan.
Manusia telah jatuh ke dalam dosa, namun rencana keselamatan adalah untuk memulihkan dalam diri manusia citra pencipta-Nya untuk membawa manusia itu kembali ke kesempurnaan ketika diciptakan.
Meskipun manusia tidak pernah bisa menyamai penggambaran Yesus namun dengan kasih karunia TUHAN manusia meniru Yesus Kristus.
Inilah yang TUHAN ingin lakukan dalam diri umat-Nya sebagai bagian dari proses mempersiapkan mereka untuk kedatangan-Nya kembali.
2. Tubuh Sebagai Bait Suci.
Baca 1 Korintus 6:19,20; 1 Korintus 10:31.
Teori dualistik tubuh yang fana dengan jiwa abadai telah melahirkan berbagai teori tentang tubuh manusia.
Misalnya para filsuf Yunani berpikir bahwa tubuh manusia adalah penjara jiwa yang dibebaskan oleh kematian.
Kekristenan juga ada yang percaya bahwa tubuh adalah tempat sementara jiwa yang abadi yang akan disatukan kembali dengan tubuh pada saat kebangkitan.
Teori Pantheisme mengajarkan bahwa tubuh manusia menjadi Ilahi. Teori ini percaya bahwa Tuhan dan alam semesta adalah satu dan sama.
Segala sesuatu adalah Tuhan dan tubuh manusia adalah bagian dari satu substansi Ialhi yang terpadu dan universal.
Lalu bagaimana dengan teori Alkitab?
Tubuh adalah Bait Roh Kudus. Sejak awal manusia itu diciptakan menurut gambar dan rupa TUHAN yang tercermin tidak hanya dalam karakter tetapi juga dalam aspek fisik.
Tetapi karena dosa maka gambar dan rupa TUHAN itu telah rusak dalam diri manusia. Pekerjaan penebusan adalah untuk mengembalikan gambar dan rupa TUHAN dalam diri manusia termasuk fisik.
Pemulihan ini berlangsung seumur hidup yang puncaknya hanya diselesaikan pada kedatangan Kristus kedua kali. Itu sebabnya manusia harus menjaga tubuhnya dengan baik agar tetap sehat.
Jika manusia mengakui bahwa manusia adalah kesatuan yang tak terpisahkan, dan bahwa agama mencakup semua aspek kehidupan manusia, maka manusia harus mempertimbangkan kesehatan fisik sebagai kewajiban agama.
Apa yang manusia makan dan minum hanya untuk kemuliaan nama TUHAN. Namun satu harus diingat, meskipun manusia telah melakukan hal-hal yang baik, manusia masih menderita di dunia ini karena manusia masih hidup di dunia yang berdosa.
3. Pikiran Kristus.
Baca 1 Korintus 2:16; Mazmur 24:3,4; Roma 12:2; Filipi 4:8; Kolose 3:2.
Beberapa orang percaya bahwa dengan mengubah lingkungan seseorang maka individu akan berubah.
Benarkah? Memang seseorang harus menghindarkan diri dari lingkungan yang tidak baik karena akan lebih rentan terhadap godaan.
Namun manusia dapat mengalahkan dosa bukan karena perubahan lingkungan tapi transformasi hati manusia itu sendiri.
Inilah yang Kristus maksudkan bahwa dari dalam hati manusia keluarlah baik yang positif maupun yang negative (Markus 7:21,22).
Artinya jika pikiran diubah kepada hal yang benar maka perilaku pun akan berubah. Itu sebabnya TUHAN akan menuliskan hukum itu di dalam hati manusia tidak lagi di batu.
Inilah menjadi dasar Khotbah di Atas Bukit yang diberikan Yesus dalam Matius 5-7. Kristus memperluas dan memperdalam makna dari perintah-perintah TUHAN ke tingkat pemikiran dan tujuan.
Manusia dapat memperoleh kemenangan hanya dengan kasih karunia TUHAN yang mengubahkan sehingga manusia dapat menghentikan pikiran yang berdosa.
Namun, manusia tidak akan pernah mencapai ketidakberdosaan sepenuhnya.
Tapi jika manusia tinggal di dalam Kristus dan Kristus di dalam manusia, manusia sepenuhnya tertutup oleh kebenaran-Nya.
Meskipun manusia belum sempurna namun manusia dianggap sudah sempurna di dalam Yesus.
Saat manusia dipersatukan dengan Kristus, manusia memiliki pikiran Kristus. Kemurnian dan cinta bersinar dalam karakter, kelembutan dan kebenaran mengendalikan hidup.
Ekspresi wajah sangat berubah. Kristus memberikan kuasa yang mengubahkan.
Hanya dengan penyerahan setiap hari, mati setiap hari untuk diri sendiri, upaya yang tekun setiap hari, dengan iman, untuk taat kepada Yesus manusia dapat memiliki transformasi dalam pikiran dan hidup.
4. Tuntunan Roh.
Baca Kisah Para Rasul 8:4-24.
Roh Kudus adalah Agen TUHAN yang berkuasa yang mencurahkan kasih TUHAN ke dalam hati manusia (Roma 5:5) membawa manusia ke dalam pengalaman penyelamatan yang sejati (Yohanes 16:7-11).
Roh Kudus membimbing ke dalam seluruh kebenaran dan memberi manusia kuasa untuk memenuhi misi Injil (Kisah. 1:8).
Roh Kudus melawan pekerjaan Iblis yang merosotkan. Iblis mencoba dengan segala cara untuk mengubah pemahaman manusia tentang sifat dan pekerjaan Roh Kudus.
Syarat menerima Roh Kudus adalah dilahirkan kembali. Anak-anak TUHAN adalah mereka yang dibimbing oleh Roh Kudus ke dalam seluruh kebenaran firman TUHAN.
Bukan yang berseru nama TUHAN atau melayani Dia atau membuat mukjizat atas nama TUHAN yang disebut anak-anak TUHAN.
Tetapi mereka yang melakukan kehendak dan perintah-Nya yang disebut anak-anak TUHAN. Ini berarti Roh Kudus tidak pernah membimbing seseorang menjauh dari Firman TUHAN.
Manusia selalu dituntun Roh Kudus ke dalam keselaran dengan Firman TUHAN. Roh Kudus juga menguatkan manusia dalam memimpin orang lain ke dalam kebenaran.
Pagi demi pagi manusia harus berlutut dan memperbaharui sumpah pengabdiannya kepada TUHAN.
TUHAN akan memberikan kehadiran Roh Kudus-Nya dengan kuasa-Nya yang menghidupkan dan menguduskan.
Apa syaratnya? Manusia harus terbuka terhadap pimpinan-Nya dengan membuat pilihan sadar setiap hari, melakukan apa yang benar dan menghindari apa yang salah.
5. Bersedia bagi Kedatangan-Nya.
Baca 2 Petrus 3:14; 1 Yohanes 3:1-3; Mazmur 95:7,8; Ibrani 3:7,8,15; 4:7.
Manusia disibukkan dengan hiruk pikuk tuntutan kehidupan dan gangguan yang menarik perhatian. Manusia bisa tergoda akan hal-hal jasmani tersebut sehingga tersesat dari fokus prioritas sebenarnya.
Umat Tuhan harus waspada terhadap upaya Iblis untuk mengalihkamn perhatian mereka dari apa yang benar-benar penting dalam hidup.
Umat Tuhan bukan hanya mempersiapkan diri untuk kedatangan Kristus yang kedua kali tapi umat TUHAN haus bersedia untuk peristiwa yang mulia itu.
Persiapan yang berkelanjutan harus dilakukan sekarang bukan ditunda-tunda. Manusia tidak boleh berpikir bahwa TUHAN Yesus menunda kedatangan-Nya sehingga membuat manusia itu menjadi bermalas-malasan.
Dalam perspektif Alkkitab waktu keselamatan itu selalu hari ini dan tidak pernah besok atau lusa.
Kecuali terjadi perubahan besar dalam diri seseorang, manusia itu akan terus menjadi seperti sekarang ini.
Waktu itu sendiri tidak dapat mengubah mereka yang belum bertobat. Hanya jika seseorang itu bertumbuh dalam kasih karunia, terus maju dalam iman, orang itu cenderung tidak jatuh, menjadi keras, skeptis, sinis dan bahkan tidak percaya.
Dengan kasih karunia TUHAN, umat TUHAN harus merencanakan masa depannya dengan tetap hidup setiap hari bersedia bagi kedatangan Yesus kembali.
Hiduplah seolah-olah hari ini hari terakhir hidup di dunia ini, pasti akan terjadi satu perubahan besar. Jangan berpikir TUHAN menunda, masih lama hari kedatangan-Nya.
Bersiaplah sejak sekarang, bukan “nanti” karena tidak ada yang tahu apakah “nanti” itu akan datang atau tidak.
Kesimpulan.
1. Pertikaian besar sedang diambang kesudahan. Akhir segala sesuatu sudah dekat. Adakah seorang Kristen yang nadinya tidak bergetar cepat sementara mengharap-harap peristiwa-peristiwa penting terbuka di hadapannya?
2. Jalani kehidupan iman hari demi hari. Jangan terus berpiki, saya khawatir saya tidak akan tahan pada hari ujian yang besar itu. Kita harus siap untuk saat ini, untuk hari ini saja karena besok bukan milikmu.
3. Hari ini kita harus mempertahankan kemenangan atas diri sendiri. Hari ini kita harus menjalani doa.
Hari ini kita harus berjuang dalam pertarungan iman yang baik. Hari ini kita harus percaya bahwa Tuhan memberkati kita.
4. Tuhan akan segera datang dan manusia harus bersedia untuk bertemu dengan Dia dalam suasana damai.
Umat-umat-Nya harus melakukan dengan segala kekuatan untuk menyampaikan terang kepada mereka yang ada di sekelilingnya. Jangan bersedih, tetap gembira. Tempatkanlah Yesus selalu di depan.
5. Umat-umat-Nya sudah mendekati saatnya bilamana Yesus akan datang dengan kuasa dan kemuliaan besar, untuk mengambil orang-orang tebusan-Nya ke rumah mereka yang kekal.