5 Janji Mulia di Dunia Baru Bahwa Segala Sesuatu akan Menjadi Baru
Daftar isi:
Pelajaran 14
Ayat Inti: “Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: ”Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.” (Wahyu. 1: 17, 18).
Pendahuluan
Yohanes melihat Yesus dan tersungkur di hadapan-Nya sama seperti orang yang mati. Namun Yesus meletakkan tangan kanan-Nya di atas Yohanes dan berkata bahwa Yesus adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang hidup.
Yesus telah mati namun Dia hidup sampai selama-lamanya dan memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.
Kitab Suci memberikan harapan akan datangnya langit dan bumi yang baru di mana terdapat kebenaran (2 Petrus 3:13).
Bagi sebagian orang ini dianggap sebuah fantasi untuk menjaga agar banyak orang sejalan dengan pemikiran seseorang.
Inti dari fantasi model ini ialah: meskipun seseorang mengalami kesulitan, suatu hari nanti manusia akan mendapatkan upah di surga.
Janji TUHAN adalah pasti meskipun banyak orang yang menyalahgunakannya. Langit dan bumi yang baru itu pasti akan datang.
Banyak orang mencemooh akan janji pengharapan ini (2 Petrus 3:3-7). Namun cemoohan ini hanya menggenapi nubuatan Alkitab yang justru memastikan bahwa janji langit dan bumi yang baru itu pasti adanya.
Kita akan merenungkan janji mulia akan surga baru dan bumi baru, termasuk bait suci surgawi, hadirat Tuhan, akhir dari kematian dan air mata—dan. akhirnya. kemenangan akhir dari kasih Tuhan.
1. Langit yang Baru dan Bumi yang Baru.
Baca Yesaya 65:17-25; 66:22,23; 2 Petrus 3:13; Wahyu 21:1-5.
Surga itu nyata dengan oang-orang yang juga nyata juga di dalamnya. Pemikiran ini bertolakbelakang dengan pemikiran filsafat Yunani yang memiliki gagasan bahwa sesuatu yang berupa fisik itu berarti buruk.
Dalam pemikiran Yunani, untuk menjadi surga dan untuk menjadi baik, haruslah dalam keadaan roh yang murni, bebas dari noda yang ditemukan di dalam dunia secara fisik sekarang.
Pemikiran Yunani memahami bahwa sesuatu yang berbentuk materi tidak mungkin menjadi roh demikian juga sebaliknya.
Namun Alkitab berbicara tentang surga secara nyata tanpa Batasan yang dipaksakan oleh kehadiran dosa.
Yesaya 65 dan 66 memberikan gambaran bagaimana bumi ini jika Israel teta setia pada perjanjian mereka dengan TUHAN.
Namun rencana itu tidak terwujud. Rencana baru dibuat, tetap sekarang dengan gereja TUHAN yang terdiri dari segala bangsa. Itu sebabnya nubuatan Yesaya harus dibaca ulang berdasarkan pandangan gereja.
Warisan orang yang setia adalah suatu “tanah air” (Ibrani 11:14-16). Di sana Gembala Agung menuntun gembalaan-Nya ke mata air hidup.
Pohon kehidupan memberikan buahnya setiap bulan dan daun-daunnya untuk keperluan bangsa-bangsa.
Di surga ada sungai yang airnya terus mengalir jernih. Di sana dataran-dataran luas terhampar sampai ke bukit-bukit yang indah dan gunung-gunung Allah berdiri dengan pencak-puncaknya yang tinggi.
Di sanalah umat TUHAN yang telah lama mengembara dan menjadi musafir mendapatkan tempat tinggal mereka selamanya.
2. Bait Suci Allah.
Baca Wahyu 7:9-15; 21:3,22.
Kitab Wahyu berbicara tentang tempat kudus/bait suci tertentu di dalam Yerusalem Baru di mana takhta TUHAN dan lautan kaca berada.
Di Bait Suci ini orang-orang kudus dari segala bangsa, suku dan kaum akan menyembah TUHAN selama-lamanya.
Di satu sisi Yohanes Kekasih tidak lagi melihat Bait Suci di Yerusalem Baru (Wahyu 21:22). Tapi di sisi yang lain Yohanes meloihat kumpulan besar umat tebusan yang melayani TUHAN di dalam bait suci-Nya (Wahyu 7:15).
Bagaimana memadukan kedua ayat tersebut?
Tempat Kudus/Bait Suci surga telah menjadi tempat para penghuni surga untuk menyambah TUHAN.
Tetapi dengan munculnya dosa, tempat kudus itu menjadi tempat di mana keselamatan ditawarkan kepada umat manusia.
Ketika masalah dosa selesai, Bait Suci surgawi akan kembali ke fungsi aslinya.
Yohanes kekasih menyatakan bahwa tidak ada lagi Bait Suci di Yerusalem Baru karena TUHAN Yang Maha Kuasa dan Anak Domba adalah baitnya.
Tetapi apakah ini berarti tidak ada lagi rumah TUHAN di mana makhluk-makhluk-Na dapat datang dan memiliki persekutuan dengan-Nya? Tidak.
Kitab Wahyu memberikan perhatian khusus kepada Dia yang disembah dan mereka yang menyembah-Nya.
Ibadah surgawi berpusat pada TUHAN dan Anak Domba. Kristus tetap menjadi fokus penyembahan.
Para penyembah-penyembah itu adalah mereka yang telah keluar dari kesukaran besar dan telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba (Wahyu 7:14).
Mereka menyanyikan pujian bagi TUHAN, untuk siapa Dia dan untuk apa yang telah Dia lakukan bagi mereka.
3. Di Hadirat Allah.
Baca Matius 5:8; 1 Yohanes 3:2,3; Wahyu 22:3,4.
Alkitab menyatakan bahwa TUHAN tinggal dalam terang yang tak terhampiri (1 Timotius 6:16) dan bahwa tidak seorang pun pernah melihat TUHAN (Yohanes 1:18).
Apakah ini berarti bahwa orang-orang kudus yang akan tinggal di surga tidak akan pernah melihat wajah Bapa? Tidak.
Konsep “tidak melihat wajah TUHAN” adalah konsep setelah manusia jatuh ke dalam dosa. Alkitab memberikan petunjuk-petunjuk bahwa orang-orang kudus akan melihat Bapa di surga.
Yesus berkata bahwa orang yang suci hatinya akan melihat Allah (Matius 5:8). Orang yang murni hatinya akan melihat Allah; dia yang akan melihat Allah menyucikan dirinya sama seperti Dia adalah murni (1 Yohanes 3:3).
Yohanes kekasih menyatakan bahwa manusia akan melihat Dia sebagaimana adanya (1 Yohanes 3:2,3) dan melihat wajah-Nya (Wahyu 22:3,4).
Sungguh suatu hak istimewa bagi orang-orang yang ditebus untuk menyembah TUHAN di bait-Nya.
Tetapi hak istimewa tertinggi dari semuanya adalah melihat wajah-Nya. Umat TUHAN akan diberikan kesempatan untuk mengadakan hubungan langsung dengan Bapa dan Anak.
Manusia akan melihat Dia muka dengan muka, tanpa selubung yang membuat samar-samar. Manusia akan berdiri di hadapan-Nya dan memandang kemuliaan wajah-Nya.
Tuhan akan melakukan pekerjaan pemurnian di dalam hati manusia sekarang untuk membantu mempersiapkan manusia menuju surga.
Manusia akan melalui proses pemurnian di dunia dan sekarang dan akan membantu mempersiapkan manusia untuk rumah kekal. Inti dari proses pemurnian adalah ketaatan pada firman-Nya.
4. Tidak Ada Lagi Kematian dan Air Mata.
Baca Yesaya 25:8; Wahyu 7:17; 21:4.
Teori tentang jiwa yang abadi, menderita selamanya di neraka bertentangan dengan ajaran Alkitab bahwa di langit baru dan bumi baru tidak akan ada lagi perkabungan atau ratap tangis atau dukacita (Wahyu 21:4).
Jika teori tentang neraka abadi yang menyala-nyala itu benar, maka kematian kedua tidak akan dapat menghapus dosa dan orang berdosa dari alam semesta ini tapi hanya mengurung mereka dalam neraka duka dan tangisan yang abadi.
Artinya, semesta alam tidak akan pernah sepenuhnya dikembalikan ke kesempurnaan aslinya.
Tuhan selalu ingin menghapus air mata. Di dunia ini ada saat-saat ketika manusia mengalami dukacita, kekecewaan, sakit hati yang menghasilkan duka dan air mata.
Tuhan akan memperlakukan setiap manusia dengan adil dan penuh kasih. Mereka yang tidak layak untuk hidup kekal akhirnya akan lenyap tanpa harus hidup di surga yang tidak menyenangkan atau di neraka yang terus menyala.
Kenyamanan terbesar manusia berasal dari cara TUHAN memperlakukan semua orang dengan adil.
Tuhan berjanji menciptakan hal-hal yang baru di dunia yang baru, hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi dan tidak akan timbul lagi dalam hati (Yesaya 65:17).
Ini berarti masa lalu manusia yang berdosa tidak akan merusak sukacita surga yang abadi.
5. Namanya Ada di Dahi Mereka.
Baca Wahyu 22:3-5.
Sejak Lusifer berdosa dan kejatuhan manusia, TUHAN bisa saja menghancurkan para pendosa tersebut. Namun TUHAN adalah kasih.
Tuhan justru menyediakan jalan keselamatan bagi manusia. Inilah yang disebut rencana keselamatan yang bahkan sudah ada bahkan sebelum dunia diciptakan (Efesus 1:3,4; 1 Timotius 1:9).
Rencana keselamatan ini pertama kali disampaikan TUHAN sendiri di Taman Eden setelah manusia jatuh ke dalam dosa.
Setelah itu dimulailah sistem korban yang melambangkan kematian TUHAN sendiri untuk menjadi penebus manusia.
Praktik korban ini dilembagakan dalam pelayanan Bait Suci dan kemudian dinyatakan sepenuhnya dalam kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus.
Pusat dari rencana keselamatan adalah kehidupan kekal berdasarkan jasa Yesus kepada semua orang yang menerimanya oleh iman.
Keselamatan baik sebelum atau setelah salib selalui melalui iman dan tidak pernah melalui perbuatan.
Abraham menjadi contoh nyata tentang keselamatan hanya oleh karena kasih karunia yang dia terima melalui iman.
Abraham percaya kepada TUHAN dan kebenaran itu diperhitungkan kepadanya (Roma 4:2,3).
Manusia memiliki jaminan keselamatan jika telah menerima Yesus, telah berserah kepada-Nya dan telah mengklaim janji-janji-Nya termasuk kehidupan baru sekarang di dalam Dia dan jika manusia tetap bersandar sepenuhnya apda jasa-jasa-Nya dan bukan pada perbuatannya.
Jadi inilah artinya memiliki nama-Nya tertulis pada dahi manusia menurut Wahyu 22:3-5. Jika kita memiliki nama Yesus di dunia ini sekarang dan tidak berpaling dari-Nya, maka itu juga akan tertulis di surga dan di langit yang baru dan bumi yang baru.
Kesimpulan.
Salib Kristus akan menjadi ilmu pengetahuan dan nyanyian umat tebusan selama-lamanya. Dalam Kristus yang dimuliakan manusia akan melihat Kristus yang disalibkan.
TUHAN yang dipuji olah semua makhluk surga dan alam semesta merendahkan diri-Nya untuk mengangkat manusia yang jatuh, yang menanggung kejahatan dan kehinaan dosa.
Pencipta segala dunia, penentu semua tujuan, harus mengesampingkan kemuliaan-Nya dan merendahkan diri-Nya kepada manusia akan selalu membangkitkan keheranan dan kekaguman alam semesta.
Pertikaian besar telah berkahir. Dosa dan orang-orang berdosa tidak ada lagi. Seluruh alam semesta sudah bersih. Suatu denyut keharmonisan dan kesukaan berdetak di seluruh alam.
Dari TUHAN yang menciptakan semuanya mengalir kehidupan dan terang dan kesukaan di seluruh jagad semesta yang tidak ada batasnya.
Ada dua belas karakteristik kehidupan dunia yang baru sebagaimana disampaikan oleh Yesaya (Yesaya 65:17-25):
A. Bumi yang baru adalah ciptaan TUHAN yang unik.
B. Masa lalu yang berdosa tidak akan membebani umat-umat TUHAN.
C. Yerusalem akan menjadi tempat sukacita dan kebahagiaan.
D. Tidak ada tangisan dan erangan.
E. Tidak ada kematian bayi atau keguguran yang akan terjadi.
F. Umur Panjang dari yang setia dijamin.
G. Karya kreatif akan menang, rumah-rumah akan dibangun dan kebun-kebun anggur akan ditanam.
H. Kedamaian dan kemakmuran akan terjamin.
I. Orang akan menikmati hidup di bawah hadirat dan berkat TUHAN.
J. Doa akan segera dijawab oleh TUHAN.
K. Kondisi baru kehidupan di alam akan diciptakan.
L. Penduduk akan mengalami pembalikan kutuk perjanjian menjadi berkat yang berlimpah.