Pastordepan Media Ministry
Beranda Pernikahan 4 Warisan Kakek dan Nenek Kepada Cucunya

4 Warisan Kakek dan Nenek Kepada Cucunya

Kita semua memiliki kakek dan nenek/oma-opa/uti-kung/opung. Kita tidak mungkin ada kalau mereka tidak ada.

Memiliki kakek dan nenek itu sangat menyenangkan. Bagi seorang cucu, kehadiran seorang kakek dan nenek dirumah mereka sebuah sukacita yang besar.

Rasanya merdeka kalau kakek dan nenek datang kerumah. Sebab mereka tidak akan marah-marah sama kita.

Sebaliknya, bagi seorang kakek dan nenek, memiliki cucu itu sangat menyenangkan.

Perhatian mereka kadang jauh lebih besar kepada cucu dari pada anaknya.

Kalau kakek nenek datang, yang dicari pertama adalah cucunya, mana cucuku..

Memiliki sekempatan menjadi kakek dan nenek itu adalah berkat yang luar biasa.

Bagi orang tapanuli, memiliki cucu itu adalah pangkat. Sebab panggilan oppung/kakek-nenek itu posisi tertinggi dalam tingkat social masyarakat. Sebab kalau sudah oppung, itu sangat dihormati.

Saya ingat ibu saya, ketika anak-anaknya belum menikah, sementara teman sebayanya sudah banyak yang punya cucu dan dipanggil oppung.

Sementara ibu saya masih dipanggil mama Ridwan, itu nama anaknya paling besar, dan dia tidak terlalu suka panggilan itu, sebab dia bilang sudah waktunya saya punya cucu.

Lalu ketika cucu pertamanya lahir, kemudian orang-orang mulai panggil dia oppung/nenek, wah dia sangat senang sekali. Maka menjadi kakek nenek itu sangat menyenangkan.

Suatu kali seorang kakek mengatakan sambil guyon, memiliki cucu jauh lebih menyenangkan dari pada punya anak..

Saya Tanya kenapa? Dia bilang, sebab anak-anak saya kadang suka marah pada saya, banyak larangan, tetapi cucu tidak pernah marah sama saya, malah dia selalu bikin saya tertawa..

Sebaliknya dengan cucu, dia akan lebih senang dengan kakek dan neneknya, karena mereka tidak pernah memarahinya.

Mereka cenderung menyenangkan cucunya, tidak seperti mama dan papa, banyak yang tidak boleh ini dan itu..

Maka, hubungan kakek-nenek dan cucu adalah hubungan yang sangat harmonis, karena adanya kesamaan perasaan dan pikiran diantara mereka dalam banyak hal.

Tetapi hubungan kakek-nenek dan cucu, bisa jauh lebih luas dan lebih dalam dari sekedar saling menyenangkan satu dengan yang lain. Itu adalah hubungan rohani yang baik Antara cucu dan kakek-nenek.

Ada nilai kehidupan yang harus diwariskan, diteruskan, diberikan, ditanamkan kepada cucu mereka.

Jadi bukan hanya sekedar bagaimana menyenangkan cucu, tetapi bagaimana menanamkan nilai kehidupan pada diri mereka.

Mari kita belajar dari pengalaman kakek Yakub.

Namun sebelumnya mari kita lihat pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

  1. Apa yang bisa diberikan kakek kepada seorang anaknya yang memiliki segalanya?
  2. Apa yang dapat diberikan kakek yang jarang hadir secara fisik kepada cucu dan anak-anaknya?
  3. Apa yang dapat diberikan kakek dan nenek kepada cucu-cucunya sementara dia lemah secara fisik?
  4. Apa yang bisa diberikan kakek-nenek, yang tidak punya apa-apa lagi untuk diberikan?

B. Apa yang dapat dilakukan seorang kakek-nenek kepada anak dan cucu mereka adalah bersaksi tentang Tuhan kepada mereka.

Dalam pengalam Yakub yang dituliskan dalam kejadian 48:1-22, paling sedikit ada 4 kesaksian iman Yakub kepada anak dan cucunya.

1. Yakub bersaksi tentang penyertaan Tuhan

Ayat 3 “Berkatalah Yakub kepada Yusuf: “Allah, Yang Mahakuasa telah menampakkan diri kepadaku di Lus di tanah Kanaan dan memberkati aku” Malaikat yang telah melepaskan aku dari segala bahaya (16)

Allah yang telah menjadi gembalaku selama hidupku sampai sekarang,(15b)

Poin pertama yang dapat diberikan kakek-nenek kepada anak dan cucu adalah kesaksian hidup bagaimana Tuhan menyertai kehidupan kita. Yakub tidak menceritakan betapa kayanya dia, betapa banyak hartanya.

Maka kakek dan nenek perlu memiliki pengalaman rohani berjalan dengan Tuhan. Supaya dapat bersaksi kepada anak cucu..

2. Yakub memberi tahu mereka Firman Tuhan.

Dia memberi tahu mereka nama Tuhan, firman Tuhan, dan harapan Tuhan (ay.15-17). “Nenekku dan ayahku, Abraham dan Ishak, telah hidup di hadapan Allah; namaku serta nama nenek dan bapaku,

Abraham dan Ishak, termasyhur oleh karena mereka dan sehingga mereka bertambah-tambah menjadi jumlah yang besar di bumi.”(17)

3. Yakub memberi tahu mereka 4 janji Tuhan (ayat 4).

a. Kekayaan. Lihatlah, aku akan membuatmu beranak cucu. b. Pengaruh. bertambah banyak c. Bangsa. “Aku akan menjadikanmu menjadi satu bangsa.”

d. Tanah. Memberikan negeri kepada keturunan menjadi milik mereka sampai seterusnya..

Kakek dan nenek perlu memberitahu cucu mereka bahwa jika kita setia kepada Tuhan, kita akan mendapatkan warisan iman yaitu negeri baru, sorga.

4. Yakub memberi tahu mereka tentang nenek mereka.

“Pada waktu perjalananku dari Padan, aku kematian Rahel di tanah Kanaan di jalan, ketika kami tidak berapa jauh lagi dari Efrata, dan aku menguburkannya di sana, di sisi jalan ke Efrata” — yaitu Betlehem.” (ayat 7).

Kakek dan nenek perlu menceritakan orang-orang yang sudah lebih dahulu beristirahat, terutama tentang iman mereka kepada Tuhan.

C. Ada 4 hal yang dilakukan kakek Yakub kepada mereka

  1. Dia mengadopsi cucunya. “Maka sekarang kedua anakmu yang lahir bagimu di tanah Mesir, sebelum aku datang kepadamu ke Mesir, akulah yang empunya mereka;”(5)

Mengapa? Sebab anak Yusuf, Manasye dan Efraim, mereka sudah setengah Mesir dan setengah Ibrani. Jadi Yakub mengadopsi mereka sebagai anak rohani untuk menanamkan identitas mereka sebagai keluarga perjanjian Tuhan.

Kakek dan nenek dapat melakukan ini kepada cucu-cucu kita, boleh jadi mereka telah separoh duniawi dan separuh Kristen.

  1. Jacob mencium dan memeluk mereka. Yakub menunjukkan kasih sayangnya (Kemudian Yusuf mendekatkan mereka kepada ayahnya: dan mereka dicium serta didekap oleh ayahnya. 10)
  2. Yakub meletakkan tangannya di atas mereka. (14)
  3. Yakub memberkati cucunya. “Karena iman maka Yakub, ketika hampir waktunya akan mati, memberkati kedua anak Yusuf, lalu menyembah sambil bersandar pada kepala tongkatnya.” Ibrani 11:21

Bagaimana cara memberkati cucu, ada 4 langkah:

  1. Memberikan sentuhan yang bermakna, bisa pegang pundaknya, tangannya,
  2. Ucapkan kata-kata berkat
  3. Lampirkan nilai tinggi pada orang yang diberkati.
  4. Bayangkan masa depan yang istimewa bagi orang yang diberkati.

D. Ada 4 hal yang diberikan kakek Yakub kepada cucunya

  1. Yakub memberikan namanya kepada mereka. Dia katakana di ayat 5, mereka adalah milikku. Perhatikan ayat 16, “Dialah kiranya yang memberkati orang-orang muda ini, sehingga namaku serta nama nenek dan bapaku, Abraham dan Ishak, termasyhur oleh karena mereka..”

Yang dimaksud disini adalah sifat, karakter rohani yang dimiliki Abraham, Ishak..ini adalah warisan iman, rohani, warisan karakter yang benar yang harus diteruskan kepada cucu..

  1. Berikan janji Tuhan akan masa depan yang lebih baik. “sehingga mereka bertambah-tambah menjadi jumlah yang besar di bumi.” (16)
  2. Yakub memberikan kasihnya kepada mereka
  3. Yakub memberikan teladan bagaimana beribadah kepada Tuhan. (12)

Ini penting para kakek dan nenek berikan kepada cucu mereka. Jadi ini bukan saja tanggung jawab anak mereka.

E. Ada 4 pelajaran yang bisa kita ambil dari pengalaman kakek Yakub

  1. kakek dan nenek harus peduli kepada kondisi rohani cucu mereka
  2. Kakek dan nenek harus menjadi teladan rohani/iman bagi cucu-cucu mereka.
  3. Kakek dan nenek harus memberikan kesaksian iman/rohani mereka kepada cucu-cucu mereka. Jangan Cuma ceritakan kenakalan pada waktu masih muda dulu..
  4. Kakek dan nenek harus memberkati cucu-cucu mereka, tumpangkan tangan keatas kepada mereka dan berdoa untuk mereka.

Namun semua ini bisa terjadi, jika kita adalah kakek dan nenek yang setia kepada Tuhan. Kakek dan nenek yang telah menerima Yesus sebagai juruslamat pribadi dan hidup dalam Yesus.

Warisan terbaik kakek dan nenek kepada cucunya bukan materi, tetapi warisan iman, teladan rohani yang benar.

Warisan rohani apakah yang bisa saudara berikan ke`pada mereka jika kita tidak memiliki pengalama rohani berjalan bersama dengan Tuhan.

Setelah saya renungkan pelajaran malam ini, walaupun saya belum menjadi kakek, itu masih jauh, tetapi sejak masa muda sekarang.

Saya ingin mempersiapkan diri saya dengan pengalaman rohani/iman bersama Tuhan, supaya saya bisa bersaksi kepada cucu saya suatu waktu nanti, tentang penyertaan Tuhan dalam hidup saya.

Renungan ini bukan hanya untuk kakek dan nenek saat ini, tetapi untuk semua orang muda calon kakek dan nenek, 20-30 tahun yang akan datang..persiapkan warisan rohani anda hari ini.

Salah satu saat yang menyenangkan bagi saya pada waktu kecil adalah mendengarkan kesaksian kakek dan nenek saya tentang pengalaman hidup mereka dan bagaiaman Tuhan menyertai mereka.

Walau kakek dan nenek saya tidak sempurna, semasa hidup kesaksian hidup mereka sangat berpangaruh kepada saya. Mereka mengajarkan kesetiaan, penurutan, bagaimana bekerja denga rajin, berteman, berbakti, dll.

Saya bisa saksikan saya juga adalah produk dari didikan Kakek dan nenek saya.

Kakek-nenek bisa membuat perbedaan besar dalam kehidupan cucunya. JADI… Para kakek-nenek, luangkanlah waktumu untuk mengajari cucu Anda tentang Yesus!

Beri mereka akar iman! Ajari mereka tentang Tuhan dan hal-hal spiritual. Bimbing mereka menuju pernikahan yang baik dengan menjadi teladan pernikahan yang baik.

Bermainlah dengan mereka. Katakan kepada mereka bahwa Anda selalu mencintai mereka.

Bagikan pengalaman hidupmu, yang baik dan yang buruk, yang bisa jadi pelajaran bagi mereka. Biarkan mereka melihat bagaimana Kristus telah bekerja dalammu

Arahkan pandangan mereka ke surga karena waktu kita di bumi kemungkinan besar lebih pendek daripada waktu mereka, beri tahu mereka bagaimana keluarga dapat hidup bersama selamanya.

“Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu dan di dalam ibumu dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu.” 2 Timotius 1: 5

Tuhan memberkati

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

22 pelajaran Alkitab

Iklan