35 Perumpamaan Yesus di Injil, Dibagi Pada 3 Poin
Sekitar sepertiga dari ajaran Yesus dapat ditemukan dalam perumpamaan. Bahkan orang yang belum familiar dengan Alkitab pun biasanya pernah mendengar tentang perumpamaan anak yang hilang atau perumpamaan orang Samaria yang baik hati.
Istilah Perumpamaan artinya “melempar disamping” Perumpamaan merupakan cerita pendek yang mempunyai dua tingkatan makna.
Misalnya perumpamaan anak yang hilang. Ayah melambangkan Tuhan.
Dalam kisah orang Samaria yang baik hati, Imam dan orang Lewi mewakili pemimpin agama yang menggunakan status agamanya sebagai alasan untuk tidak mencintai orang lain.
Kadang-kadang sulit untuk mengetahui berapa banyak detail dalam cerita-cerita ini yang bisa mewakili hal-hal lain.
Perumpamaan-perumpamaan Yesus biasanya menyampaikan lebih dari satu poin tetapi tidak boleh dipahami secara alegoris.
Aturan praktis yang baik adalah bahwa ada satu poin utama untuk setiap karakter utama atau kumpulan karakter. Semua detail lainnya dimaksudkan untuk menyempurnakan cerita.
Contoh Perumpamaan anak yang hilang dalam Lukas 15:11–32 menyampaikan poin-poin utama berikut:
Adik laki-laki → Orang berdosa yang mengakui dosanya dan berbalik kepada Tuhan dalam pertobatan.
Kakak laki-laki → Mereka yang mengaku umat Tuhan tetapi merasa kesal ketika Tuhan melimpahkan kasih karunia-Nya yang tidak layak; gantinya mereka seharusnya bersukacita.
Ayah yang pemaaf → Tuhan menawarkan pengampunan kepada orang-orang yang tidak layak menerima.
Berikut Perumpamaan Yesus yang dibagi menjadi perumpamaan satu poin, dua poin, dan tiga poin.
I. Perumpamaan satu poin
1. Biji sesawi (Mat. 13:31–32; Markus 4:30–32; Lukas 13:18–19)
2. Ragi (Mat. 13:33; Luk. 13:20–21)
3. Harta terpendam (Mat. 13:44)
4. Mutiara yang sangat berharga (Mat. 13:45–46)
5. Pembuat menara (Lukas 14:28–30)
6. Raja yang berperang (Lukas 14:31–33)
II. Perumpamaan dua poin:
1. Menaburkan benih secara diam-diam (Markus 4:26–29)
2. Pembangun yang bijaksana dan bodoh (Mat. 7:24–27; Lukas 6:47–49)
3. Penghuni rumah dan pencuri (Mat. 24:42–44; Lukas 12:35–40)
4. Teman di tengah malam (Lukas 11:5–8)
5. Orang kaya yang bodoh (Lukas 12:16–21)
6. Pohon ara yang kering (Lukas 13:6–9)
7. Tempat terendah dalam pesta (Lukas 14:7–11)
8. Hamba yang tidak berguna (Lukas 17:7–10)
9. Hakim yang tidak adil (Lukas 18:1–8)
III. Perumpamaan tiga poin:
1. Anak-anak di pasar (Mat. 11:16–19; Lukas 7:31–35)
2. Penabur dan benih (Mat. 13:1–9, 18–23; Markus 4:1–9, 13–20; Lukas 8:5–8, 11–15)
3. Gandum dan lalang (Mat. 13:24–30, 36–43)
4. Jala (Mat. 13:47–50)
5. Hamba yang tidak mau mengampuni (Mat. 18:23–35)
6. Pekerja di kebun anggur (Mat. 20:1–16)
7. Dua anak (Mat. 21:28–32)
8. Penggarap yang jahat (Mat. 21:33–46; Markus 12:1–12; Lukas 20:9–18)
9. Pesta pernikahan (Mat. 22:1–14)
10. Hamba yang setia dan tidak setia (Mat. 24:45–51; Lukas 12:42–48)
11. Sepuluh gadis (Mat. 25:1–13)
12. Talenta (Mat. 25:14–30; Luk. 19:12–27)
13. Domba dan kambing (Mat. 25:31–46)
14. Dua orang berhutang (Lukas 7:41–43)
15. Orang Samaria yang Baik Hati (Lukas 10:25–37)
16. Perjamuan besar (Lukas 14:15–24)
17. Domba yang hilang dan dirham yang hilang (Lukas 15:4–10)
18. Anak yang hilang (hilang) (Lukas 15:11–32)
19. Bendahara yang tidak jujur (Lukas 16:1–13)
20. Orang kaya dan Lazarus (Lukas 16:19–31)
21. Orang Farisi dan pemungut cukai (Lukas 18:9–14)
Melalui perumpamaan, Yesus menjelaskan hakikat kerajaan Allah yang sebenarnya. Seringkali, dia memulai sebuah cerita dengan kata-kata, “Kerajaan Allah itu seumpama . . .” (misalnya, Mat. 13:44–45, 47; Markus 4:26; Lukas 13:18).
Kerajaan Allah adalah tema utama perumpamaan Yesus. Melalui kisah-kisah yang penuh kuasa ini kita belajar tentang siapa Tuhan itu, apa arti hidup sebagai anggota kerajaan-Nya, dan apa yang akan terjadi jika kita hidup sebagai anggota masyarakat kerajaan-Nya kita memilih untuk menolak Raja.
Dalam perumpamaan, Yesus menggunakan hal-hal dalam kehidupan sehari-hari: hubungan keluarga, praktik bisnis, pernikahan, pesta, pertanian, politik, untuk mengajari kita tentang Tuhan dan kerajaan-Nya serta bagaimana seharusnya kita hidup dalam kerajaan Allah..
Sumber: The Baker Illustrated Guide to The Bible, 402.