3 Mujizat Yesus di Salib Sesaat Setelah Dia Mati
Daftar isi:
Yesus Mati Mengubah Hidup Ku
Saya akan mengajak kita untuk berjalan-jalan kebukit Golgota tempat dimana Yesus disalibkan sekitar 2000 tahun yang lalu. Untuk itu kita pelajari Alkitab kita dalam Matius 27:27-66.
Bagi kita Golgota bukan tempat yang asing, semua kita tahu bahwa ini adalah tempat Yesus disalibtkan.
Dalam Matius 27:33, “Maka sampailah mereka di suatu tempat yang bernama Golgota, artinya: Tempat Tengkorak.”
Kita semua tau bahwa penyaliban Yesus adalah peristiwa yang mengerikan. Itu adalah cara mati yang menyiksa dan menyakitkan, tanpa obat penghilang rasa sakit – Mat 27:32-35
Itu adalah cara yang memalukan untuk mati, diejek oleh mereka yang menonton, disalibkan diantara dua penjahat.
Apakah yang Alkitab katakan tentang kematian Yesus? Alkitab katakan Yesus mati karena dosa..
“Bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci,”– 1 Kor 15:3;
Yes 53:5-6, “Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.
”Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.”- 1 Pe 2:24.
Jadi, Yesus mati karena dosa kita, supaya kita selamat..
Penyaliban Yesus dibukit Golgota, dicatat dalam seluruh kitab Matius 27:35-56, Markus 15:20-17, Lukas 23:26-56, Yoh 19:16-42.
Dan masing-masing penulis saling melengkapi didalam memberikan gambaran tentang penyaliban.
I. Keramaian di Golgota.
Matius salah satu yang menulis kisah penyaliban Yesus, dia menampilkan beberapa gambar tentang kisah-kisah yang terjadi diseputar penyaliban Yesus. Fokus utama adalah penyaliban Yesus, tetapi ada beberapa kejadian yang menarik diseputar penyaliban itu.
Pertama, dia menggambarkan tentang, sketsa seorang pria bernama Simon dari Kirene. Kita membaca tentang dia di ayat 32 dan 33,
“Ketika mereka berjalan ke luar kota, mereka berjumpa dengan seorang dari Kirene yang bernama Simon. Orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus.”
Simon tidak berniat untuk membantu Yesus memikul salib-Nya. Markus 15:21 menceritakan, Simon hanya orang yang sedang melintas daerah itu dan secara kebetulan dia menyaksikan peristiwa penyaliban itu.
Dia tidak punya rencana untuk berada di Golgota. Dia tidak tertarik, pada apa yang terjadi di sana, namun Alkitab mengatakan bahwa dia terpaksa memikul salib Yesus.
Tetapi peristiwa itu telah membawa dia untuk mengenal dan percaya kepada Yesus. Dia melihat kematian Kristus. Dia melihat pengorbanan Yesus sebagai anak domba Allah.
Di Markus 15:21, diayat ini ada informasi bahwa Simon adalah ayah dari Rufus dan Alexander.
Sekarang kita konfirmasi kepada Paulus di Roma 16:13, rasul Paulus dalam suratnya menyapa beberapa orang percaya. Salah seorang yang ia sapa adalah seorang pria bernama Rufus. Rufus ini adalah anak Simon dari Kirene dalam Markus 15:21.
Maka Simon, adalah gambaran orang yang tidak ingin berada disalib Yesus, tetapi dia ada disana dan dia melihat apa yang terjadi di Golgota dan disanalah dia berjumpa dengan Yesus, menerima Kristus sebagai Juruselamat pribadinya. Sehingga anak-anaknyapun menjadi orang percaya.
Simon adalah ilustrasi dari mereka yang datang ke salib karena paksaan. Mereka datang karena seseorang menekan mereka untuk datang.
Mungkin ada diantara kita yang mengikuti KKR ini, tetapi sebenarnya anda tidak ingin berada di sini hari ini.
Anda dipaksa, untuk berada di sini. Tetapi saya mau katakan, saudara harus bersyukur karena ada seseorang yang tertarik pada Anda.
Anda harus bersyukur ada seseorang yang memberi sedikit tekanan pada Anda untuk hadir diacara ini…
Selanjutnya, Matius menggambarkan tentang para prajurit yang ada di sana. Mereka orang-orang yang keras dan tanpa belas kasihan. Mereka tidak tertarik kepada Yesus..
Apa yang mereka lakukan kepada Yesus?
Matius 27:28 Mereka menelanjangi Yesus..
Ayat 29, Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya…mengolok-olok..
Ayat 30. Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya
Diayat 34 dikatakan, “Lalu mereka memberi Dia minum anggur bercampur empedu. Setelah Ia mengecapnya, Ia tidak mau meminumnya.”
Mayoritas para penafsir mengatakan bahwa anggur campur empedu itu semacam obat mematikan rasa sakit.
Ini diberikan untuk membantu mereka yang sekarat demi mengurangi rasa sakit Ketika mereka disalib.
Namun, Alkitab mengatakan Yesus menolak untuk minum. Kenapa? Karena Yesus mau mengalami penderitaan penuh dan rasa sakit penuh karena dosa.
Ketika tangan dan kaki Yesus ditusuk oleh paku paku itu, menembusi tulang dan pembuluh darahnya, darah tercurah..
Dan Ketika salib itu diangkat untuk ditancapkan ketanah, beban tubuh Yesus membuat tangan dan kakinya yang terpaku robek dan tendon kakinya hancur. Dia merasakan penu rasa sakit itu, tetapi dia menikmati rasa sakit itu, demi kita semua.
Betul, tentara itu hanya melakukan tugas mereka, namun mereka tidak tergerak untuk mengenal Yesus lebih dekat.
Ada banyak orang mungkin seperti para prajurit. Sekalipun melihat dan mendengar tentang Yesus, mereka tidak tergerak untuk mengenal dia lebih dekat. Gantinya menerima, mereka menyalibkan Yesus untuk kesekian kalinya.
Sekarang kita melihat gambar yang lain di ayat 37- diinformasikan tentang plakat yang ada di atas kepala Yesus. Plakat itu ditulis dalam tiga bahasa – Latin, Yunani dan Ibrani. Dikatakan, ”Ini lah Yesus raja orang Yahudi.”
Itu mungkin disebut traktat Injil yang pertama. Tulisan ini telah bersaksi bahwa Dia memang raja orang Yahudi. Bahkan raja segala raja.
Lebih lanjut Matius melukiskan dua pencuri yang berada di kedua sisi Yesus. Dan dari semua cerita penyaliban, cerita dua pencuri dikiri dan kanan Yesus merupakan salah satu yang paling popular.
Dua orang ini disalib karena kejahatan mereka. Mereka layak menerima hukum itu.
Tetapi Yesus, Dia bukan penjahat, Dia pemberi hidup..tidak ada kesalahan yang membuat dia pantas dihukum mati.
Tetapi sekarang dia tergantung di salib diantara dua penjahat. Mereka ingin menunjukkan seolah-olah Yesus kepala para penjahat tersebut. Kepada-Nya ditimpakan semua yang jahat..
Yesaya telah menubuatkan hal itu, “Ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak.” Yes 53:12
Tetapi yang menarik dari dua penjahat ini, diawal mereka sama-sama menghujat Yesus. Tetapi kemudian mereka terbelah menjadi dua bagian.
“Bahkan penyamun-penyamun yang disalibkan bersama-sama dengan Dia mencela-Nya demikian juga.” (44).
Tetapi dalam Lukas 23:40, salah seorang diantara mereka kemudian bertobat dan mengakui kejahatannya, dan mengakui Yesus tidak bersalah dan dia Me-Rajakan Yesus dalam hidupnya. Dia katakan, ingatlah aku apabila Engkau datang sebagai raja. (Lukas 23:42).
Dan Yesus merespon pertobatannya dengan sebuah Janji bahwa dia akan Bersama dengan Yesus. “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.” Lukas 23:43.
Sketsa tentang penjahat ini menunjukkan bahwa kesempatan bertobat masih ada sekalipun kita hanya memiliki waktu sedikit..dia berjumpa dengan Yesus disaat hidupnya akan berakhir…
Sekarang kita melihat gambar orang-orang yang lewat disana..
Ayat 40 “mereka berkata: “Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu jikalau Engkau Anak Allah, turunlah dari salib itu!”
Mereka mengejek Yesus supaya turun dari salib kalau Dia bisa. Bukannya Yesus tidak bisa turun, tapi untuk tujuan ini Dia tidak melakukannya? Filipi 2:8 “Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.” Karena kalau Dia turun, maka rencana penebusan akan gagal, kita akan binasa.
William Booth mengatakan bahwa justru karena Yesus tidak mau turun, kita percaya pada-Nya. Bukan paku yang menahan Yesus di kayu salib. Bukan ketakutan akan tombak Romawi yang menahan Tuhan kita di salib.
Tetapi Kasihlah yang membuat Yesus tetap di salib itu. Dia membayar harga untuk dosa-dosa kita, itulah yang menahannya di sana.
“Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Roma 5:8.
1 Yoh 3:16; “Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita..”
II. Teriakan Golgota.
Sekarang kita tinggalkan kisah-kisah seputar penyaliban..kita mengalihkan mata kita kepada Juruslamat di kayu salib. Karena inilah fokus dari seluruh kisah penyaliban.
Kita akan menjumpai banyak kejadian-kejadian yang luar biasa. Dimulai dengan peristiwa matahari tertutup awan gelap, ayat 45 dikatakan “Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga..”
Yesus disalibkan pada pukul 9.00 pagi. Pada pukul 12:00 siang selama tiga jam ada kegelapan di seluruh negeri. Saya anggap ini sebagai kegelapan supranatural.
Saya menganggap ini sebagai sesuatu yang Tuhan lakukan. Ketika Yesus lahir kegelapan menjadi lampu. Ketika Yesus mati, terang menjadi gelap.
Seolah-olah ciptaan berduka atas penciptanya. Seolah matahari menolak untuk bersinar ketika penciptanya mati karena dosa.
Seolah-olah Tuhan membungkus tabir kegelapan di sekitar salib supaya mata manusia tidak dapat melihat kesucian pemandangan yang terjadi hari itu.
Disana ada kegelapan, Yesus berseru dengan suara nyaring. Ada 7 kali Yesus berbicara disalib, matius mencatat 2 seruan.
Dikatakan dalam ayat 46 Sekitar jam kesembilan dari kegelapan itu Yesus berseru dengan suara nyaring, ”Eli, Eli, lama sabachthani? yang artinya, Tuhanku, Tuhanku, mengapa Engkau meninggalkan aku?” Sungguh seruan yang misterius.
Kita tidak dapat memahami apa yang terjadi Ketika Yesus berseru, Allahku Allahku mengapa Engkau meninggalkan Aku?
Bagaimana kita bisa menjelaskan bahwa Yesus ditinggalkan oleh Tuhan?
Kata-kata ini merupakan puncak dari segala penderitaan-Nya bagi dunia yang terhilang. Seruan-Nya dalam bahasa Aram, “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” menunjukkan bahwa Dia sedang mengalami pemisahan dari Allah sebagai pengganti orang berdosa.
Pada tahap ini semua kesedihan, penderitaan, dan rasa sakit mencapai puncaknya. Ia tertikam oleh karena pemberontakan kita (Yes 53:5) dan Ia telah memberikan diri-Nya sebagai “tebusan bagi banyak orang” (Mat 20:28; 1Tim 2:6).
Dia yang tidak mengenal dosa “telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita” (2Kor 5:21); Dia mati sebagai yang ditinggalkan, agar kita tidak ditinggalkan oleh-Nya.
2 Kor 5:21. “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.”
Itulah makna seruan Yesus didalam kegelapan saat itu, ”Mengapa Engkau meninggalkan Aku?’
Seruan Yesus yang lain, yang diucapkan di ayat 50 “ Yesus berseru pula dengan suara yang nyaring dan menyerahkan nyawanya..” Seruan itu adalah,” sudah selesai” (Yohanes 19:30)
Dia telah menyerahkan nyawa-Nya, Itu adalah seruan kemenangan. ”Sudah selesai.”
Artinya pertempuran telah dimenangkan, setan telah dikalahkan.
Mujizat diatas kayu salib
Dan apakah yang terjadi saat Yesus mengatakan Sudah Selesai? Maka muncul tiga keajaiban/mujizat yang terjadi satu demi satu.
Mujizat pertama adalah, “ tabir bait suci terbelah 2 dari atas sampai kebawah.” (51) Tabir bait suci itu memiliki ukuran yang sangat besar 60 kaki x 20 kaki, sangat tebal. Kain itu sangat kuat, saking kuatnya bahkan sekelompok lembu tidak dapat memisahkan tirai itu, karena begitu kuat.
Untuk menangani tirai itu saja dibutukan 300 imam. Tabir adalah penutup antara tempat suci dan tempat maha suci di bait suci.
Tabir itulah yang menjauhkan manusia dari Tuhan.
Tabir itu melambangkan dosa manusia. Tetapi sekarang ketika Yesus mati di kayu salib Dia menjadi dosa kita. Dalam Kitab Ibrani 10:19-20, kita diberitahu tentang apa tabir ini..
“Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,”
Ketika Yesus Kristus menjadi dosa bagi kita, Allah berurusan dengan dosa.
Sekarang Tuhan meruntuhkan yang lama dan membangun yang baru. Jadi, oleh tangan Tuhan (itulah sebabnya dikatakan dari atas ke bawah) tabir yang menjauhkan manusia, dosa yang memisahkan Tuhan dan manusia, Tuhan merobeknya.
Ketika Tuhan merobek selubung bait suci, Dia menghapuskan semua upacara korban. Karena semua yang dilambangkan selama ini telah digenapi, Yesuslah korban sesungguh-Nya.
Karena itu, kita tidak perlu lagi pergi kepada Imam, kita tidak perlu pergi ke kaabah membawa domba. Sekarang kita punya akses langsung ke hadirat Tuhan dengan darah Yesus yang telah tercurah.
Keajaiban/mujizat kedua adalah gempa bumi dan bukit-bukit terbelah. Bumi bergetar saat pencipta-Nya dihukum mati. Gempa Golgota adalah jawaban Tuhan untuk gempa Sinai. Di Sinai, bumi berguncang saat hukum Tuhan diberikan.
Di Golgota bumi berguncang ketika hukum upacara dipenuhi sepenuhnya.
Keajaiban ketiga ada di ayat 52, “Dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit..”
Dan sesudah kebangkitan Yesus,(Buah Sulung) mereka pun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang.
Itu berarti kebangkitan Yesus Kristus adalah jaminan bahwa kita akan mengalami kebangkitan juga. Itu semua karena Golgota.
III. Mahkota Golgota
Sekarang Kembali kita melihat gambar sketsa orang-orang disekitar Salib. Pertama, kita melihat Kembali para tentara yang mengeksekusi Yesus. Apa yang terjadi sekarang kepada mereka?
Ayat 54, “Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: “Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah.”
Sebelum Yesus disalib, mereka tidak tertarik kepada Yesus, bahkan mereka mengejek dan mempermainkan Yesus.
Tetapi setelah mereka melihat Yesus dengan segala yang Dia lakukan di kayu salib, mereka berkata, ‘Sungguh, ini adalah anak Allah yang hidup.”
Kita tidak memiliki catatan apakah mereka bertobat dan mengikut Yesus, kita tidak tahu, tetapi kesaksian mereka menunjukkan pengakuan mereka kepada Yesus sebagai anak Allah yang hidup.
Hanya, Ketika kita memandang Yesus yang tersalib, kita diubahkan..dari orang yang keras menjadi lembut, dari orang yang jahat menjadi baik.
Selain prajurit, ayat 55-56 menceritakan, “Dan ada di situ banyak perempuan yang melihat dari jauh, yaitu perempuan-perempuan yang mengikuti Yesus dari Galilea untuk melayani Dia.”
Disana ada Maria Magdalena, Maria, ibu Yakobus dan Yusuf, dan ibu anak-anak Zebedeus. Sebelumnya mereka hanya mengikuti Yesus dari jauh, mereka tidak berani. Tetapi salib Yesus membuat mereka datang lebih dekat.
Salib Yesus menarik orang kepada Yesus.
Di ayat 57 kita melihat gambar yang lain, seorang kaya Bernama Yusuf dari Arimatea, dia anggota shanhedrin, dia datang menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus. Lalu dia menguburkan Yesus dipekuburannya sendiri.
“Menjelang malam datanglah seorang kaya, orang Arimatea, yang bernama Yusuf dan yang telah menjadi murid Yesus juga.”
Yusuf dikenal sebagai murid yang mengikuti Yesus secara sembunyi-sembunyi karena takut kepada orang Yahudi (Yoh 19:38). Tetapi Semenjak memandang salib di Golgota, dia terus terang menunjukkan dirinya sebagai pengikut Yesus.
Hanya dengan melihat salib Yesus, kita dapat percaya kepada-Nya.
Ada banyak orang juga seperti Yusuf, tidak berani menunjukkan imannya. Mereka ingin kesurga dengan menggunakan rel kereta bawah tanah.
Mereka seperti orang yang berkata, “Saya akan bergabung dengan angkatan laut tetapi saya tidak akan naik kapal.”
Tetapi setelah Yusuf melihat Salib Yesus, sekarang dia berani menyatakan Imannya dan meminta tubuh Yesus. Bukankah itu indah?
Dengan memandang salib Yesus kita dapat membuat pengakuan iman, hanya dengan melihat salib Yesus kita akan menerima Dia sebagai Juruslamat kita.
Yesus memiliki seorang Yusuf pada saat kelahirannya dan sekarang, Dia memiliki seorang Yusuf pada saat kematian-Nya.
YESUS ADALAH SATU-SATUNYA HARAPAN KITA…YESUSLAH KEPASTIAN KITA ZAMAN INI.
- Dia adalah satu-satunya jalan menuju Bapa – Yoh 14:6 Hanya dalam nama-Nya keselamatan dapat ditemukan – Kis 4:12.
Kita telah melihat orang-orang diubahkan Ketika mereka memandang ke salib Yesus. Simon orang Kirena, penjahat dikanan Yesus, para prajurit, Yusuf arimatea, para perempuan2 itu..Salib Yesus juga dapat mengubah saudara dan saya.
Ada 3 perubahan yang perlu kita alami. Perubahan status, dari manusia lama menjadi manusia baru (2 5:17), dari orang berdosa menjadi orang benar. Kedua perubahan perilaku/tabiat (Kol 3:9-10). Ketiga perubahan dalam pelayanan dan beban kita. Kita sadar kita dipanggil untuk menjadi berkat bagi orang lain.
Marin Luther King, adalah seorang pendeta kulit hitam. Dia tokoh pemimpin perjuangan hak-hak sipil masyarakat kulit hitam di AS. Dalam perjuangannya dia banyak mendapat ancamam pembunuhan. Rumahnya beberapa kali di bom, namun dia tidak pernah berhenti dengan perjuangannya. Tetapi akhirnya dia mati ditembak oleh orang yang tidak mengakui kesetaraan warna kulit. Tetapi kematiannya telah membawa perubahan di AS, krn untuk pertama kalinya kulit hitam menjadi presiden AS.
Terlebih lagi kematian Yesus, telah membawa perubahan dalam hidup kita. Dari kebinasaan kekal kepada kehidupan yang kekal. Salib Yesus dapat membawa perubahan bagi hidup kita. Mungkin anda sedang bergumul dengan dosa kesayangan anda, dibawah salib Yesus anda dapat diubahkan.
Mungkin saat ini anda jauh dari Tuhan, Salib Yesus dapat menarik anda lebih dekat. Anda sedang mengalami krisis hidup, krisis ekonomi, dll, Salib Yesus dapat mengubah krisis menjadi berkat.
Ditengah ketidak pastian dunia saat ini, Hanya ada satu yang pasti: yaitu Yesus kepastian jaman ini. Karena itu terima Yesus sekarang ini. Ibrani 3;15, “Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu.” Tuhan memberkati.
Oleh Deddy Panjaitan