3 Keuntungan dan Kekurangan Hidup Melajang
Daftar isi:
Banyak pelajaran yang telah dipresentasikan tentang rumah dan keluarga. Ada banyak topik yang didiskusikan mengenai tantangan dalam pernikahan dan mendidik anak-anak.
Kita juga dapat menemukan begitu banyak topik-topik dan pembahasan tentang tanggung jawab suami dan istri, orang tua dan anak-anak dalam rumah tangga.
Tetapi Ketika kita berbicara tentang tidak menikah, lajang, jomblo, single, belum menikah, sangat sedikit dibahas dan didiskusikan. Topik mengenai hak ini tidak banyak kita temukan sumbernya.
Kemungkinan karena berumah tangga dianggap sebagai kehidupan yang normal, sementara hidup sendiri dianggap kurang normal.
Ada banyak orang-orang yang masih sendiri merasa ditinggalkan.
Ada beberapa hal yang dikatakan Alkitab tentang kehidupan melajang. Kita perlu memperhatikannya, supaya kita tidak salah memahami hidup melajang.
Karena itu kita perlu menanyakan beberapa pertanyaan, yaitu pertanyaan tentang orang Kristen tidak menikah dan mengapa tidak menikah?
I. MENGAPA SESEORANG TIDAK MENIKAH?
1. Beberapa orang mungkin melajang karena keadaan.
Pertama, bila dia seorang Wanita, karena tidak ada yang mengajaknya untuk menikah.
Kedua, bila itu seorang laki-laki, dia belum menemukan wanita yang bersedia menerima lamarannya untuk menikah.
Ketiga, seseorang yang bercerai, mungkin bukan karena kesalahannya sendiri.
Keempat, mereka yang menjanda, menderita karena kehilangan pasangannya oleh kematian.
2. Beberapa orang tidak menikah karena pilihan sendiri
A. Mungkin mereka lebih memilih kehidupan lajang karena merasa tidak mampu.
B. Mungkin mereka memilih untuk tetap melajang karena alasan lain, seperti alasan Fisik, karna dibuat orang lain, kemauan sendiri dan karena kerajaan Sorga.
Yesus berkata ada orang yang tidak menikah demi kerajaan Sorga.
“Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti.” Mat 19:11-12
Paulus menganggap kelajangannya sebagai “karunia dari Allah”
“Namun demikian alangkah baiknya, kalau semua orang seperti aku; tetapi setiap orang menerima dari Allah karunianya yang khas, yang seorang karunia ini, yang lain karunia itu.“ 1 Kor 7:7-8
C. Beberapa orang mungkin melajang karena tidak tertarik pada lawan jenis.
3. Terkadang, keadaan membuat menjadi lajang adalah pilihan terbaik. Seperti pada saat datang penganiayaan.
Paulus katakan, “Aku berpendapat, bahwa, mengingat waktu darurat sekarang, adalah baik bagi manusia untuk tetap dalam keadaannya.” 1 Kor 7:25-28
Pada saat keadaan perang, tragedi, dll, kesempatan untuk menikah mungkin menjadi penghalang, sehingga memilih untuk tetap melajang.
Dengan begitu banyaknya kemungkinan yang menjadi alasan seseorang tidak menikah, kita harus berhati-hati untuk tidak berasumsi mengapa seseorang masih lajang.
II. APA KEUNTUNGAN HIDUP MELAJANG?
1. Bebas dari kesusahan kehidupan rumah tangga.
a. Bila anda perempuan, anda bebas dari susah dan sakit mengandung, melahirkan, menyusui dan merawat membesarkan anak.
b. Bila anda laki-laki, anda bebas dari tanggung jawab seorang suami. Tidak perlu pusing dengan istri dan anak-anak. Anda bebas pergi kemana saja tanpa ditanyai dan tidak ada yang control.
c. Anda juga bebas dari kesusahan kenakalan anak-anak anda.
d. Pada saat terjadi kesusahan atau penganiayaan, anda bebas menyelamatkan diri sendiri, tanpa beban anak-anak dan istri – lih. 1Kor 7:26-28, 32a
Di saat seperti itu, adalah suatu berkah untuk tidak perlu khawatir tentang pasangan dan anak-anak
2. Bebas untuk melayani Tuhan
a. Seperti yang dijelaskan Paulus dalam 1 Korintus 7:32b-35
“Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya.
Orang yang beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan isterinya,
dan dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya.
Semuanya ini kukatakan untuk kepentingan kamu sendiri, bukan untuk menghalang-halangi kamu dalam kebebasan kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu melakukan apa yang benar dan baik, dan melayani Tuhan tanpa gangguan.”
b. Ada kesempatan untuk melayani Tuhan yang mungkin tidak terbuka untuk mereka yang memiliki tanggung jawab keluarga.
Misalnya, menjadi missionaris atau pengkhotbah di luar negeri. Atau menjadi missionaris ketempat-tempat terpencil dengan medan yang sulit.
Misalnya, berbuat lebih banyak untuk orang lain di sidang setempat.
III. APA KEKURANGAN HIDUP MELAJANG…?
1. Bahaya godaan. Keinginan fisik bisa sangat kuat. Dorongan seks misalnya. Kalau ini kuat, maka seseorang tidak boleh melajang karena pilihan.
Sangat berbahaya bila Hasrat seks anda tidak dapat dikendalikan, maka anda bisa saja jatuh kepada dosa percabulan dan hubungan terlarang lainnya.
Pernikahan adalah untuk mereka yang tidak memiliki “karunia” melajang – 1Kor 7:8-9. Artinya, kalau anda tidak punya karunia selibat/melajang, jangan coba hidup sendiri. Menikahlah..
Paulus mengamarkan, “Tetapi kepada orang-orang yang tidak kawin dan kepada janda-janda aku anjurkan, supaya baiklah mereka tinggal dalam keadaan seperti aku.”
Tetapi kalau mereka tidak dapat menguasai diri, baiklah mereka kawin. Sebab lebih baik kawin dari pada hangus karena hawa nafsu.” 1 Kor 7:8-9.
2. Bahaya kesepian
Memang ada banyak orang yang menikmati kesendirian mereka dan mereka tidak kesepian. Tetapi setiap orang tidaklah sama.
Kesepian dapat menyebabkan depresi, yang dapat membuat seseorang tidak efektif dalam melayani Tuhan.
Kesepian juga dapat meningkatkan penyakit jantung. Sebuah riset di Harvard pada tahun 2012 memperlihatkan bahwa orang dewasa yang hidup sendirian dan merasa kesepian memiliki risiko kematian akibat penyakit jantung sebanyak 24 persen.
Penumpukan hormon stres. Di dalam tubuh juga dapat turut menaikkan penumpukan endapan kolesterol pada organ hati. Orang-orang yang kesepian juga cenderung kurang minat untuk berolahraga dan biasanya tidak aktif bergerak.
Penurunan sistem kekebalan tubuh. Penelitian tahun 2013 oleh Ohio State University memperlihatkan bahwa seseorang yang kesepian cenderung memiliki sistem imunitas tubuh yang lebih lemah.
Kesepian bisa bikin cepat meninggal. Rasa kesepian yang berlarut-larut memang berdampak buruk bagi kesehatan. Bahkan hal itu dapat mempercepat kematian.
Maka anda harus dapat mengatasi situasi ini dengan cara yang kreatif.
3. Bahaya mementingkan diri sendiri
Seseorang yang hidup sendiri, dia sangat mudah mengatur hidupnya dengan caranya sendiri.
Tetapi mereka yang biasa hidup sendiri, mungkin akan segera melupakan bagaimana atau kebutuhan untuk mengakomodasi orang lain.
Jadi, Kehidupan lajang mungkin tidak lebih baik atau lebih buruk daripada kehidupan pernikahan, hanya berbeda situasi.
Menikah atau melajang masing-masing memiliki tantangannya sendiri-sendiri, yang harus disadari oleh semua orang Kristen (menikah atau lajang). Sekarang jika saya boleh, tawarkan beberapa..
IV. NASEHAT KEPADA MEREKA YANG HIDUP MELAJANG DALAM GEREJA
1. Manfaatkan keuntungan hidup melajang tersebut. Gunakan kebebasan hidup lajang untuk meningkatkan pelayanan Anda kepada Tuhan – 1Co 7:32-35
“Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya..” 1 Kor 7:32.
“..Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus.” 1 Kor 7:34
“…tetapi sebaliknya supaya kamu melakukan apa yang benar dan baik, dan melayani Tuhan tanpa gangguan.” 1 Kor 7:35
Jangan egois dengan waktu ekstra dan kebebasan yang kamu miliki
Jangan iri pada orang lain yang mungkin tidak melakukan sebanyak yang Anda lakukan karena tanggung jawab mereka yang lain seperti mengurus anak-anak dan pasangan mereka.
2. Waspadai bahaya menjadi lajang
Waspada terhadap Pencobaan – berusahalah untuk mengembangkan hubungan yang dekat dengan Tuhan
Waspada terhadap Kesepian – menerima undangan untuk bersama orang lain, memulai kesempatan untuk bersama orang lain
Waspada Keterpusatan pada diri sendiri – tawarkan diri Anda untuk melayani orang lain; jadilah fleksibel.
3. Ingatlah bahwa Anda berada dalam “keluarga Allah”
Anda memiliki banyak ibu, ayah, saudara laki-laki, saudara perempuan, anak-anak di dalam gereja – lih. Mrk 10:29-30
Berusahalah untuk mengembangkan dan memanfaatkan hubungan ini.
V. NASEHAT KEPADA MEREKA YANG BUKAN LAJANG..
Kita harus dapat menerima mereka yang hidup lajang karena pilihan mereka. Hargai keputusan mereka dan jangan berpikir negatif.
Jika mereka memiliki “karunia Tuhan” untuk melajang, jangan anggap mereka aneh dan tidak normal.
Kita harus berterimakasih kepada Tuhan atas keragaman pemberian-Nya kepada umat-Nya
Manfaatkan mereka yang menggunakan kelajangannya untuk meningkatkan pelayanan kepada Tuhan
Bagi mereka yang melajang karena keadaan, kita harus bersikap mengerti keadaan mereka.
Mereka menghadapi tantangan yang berat, karena itu bukan pilihan mereka tetapi keadaan yang memaksa.
Kita harus peka terhadap semua yang lajang, baik karena pilihan atau keadaan. Mereka memiliki Kebutuhan yang sama dengan mereka yang menikah yaitu menjadi bagian dari “keluarga” Allah di dalam Kristus
Mereka memiliki Kebutuhan akan persahabatan dan keterlibatan dalam setiap kegiatan pelayanan jemaat.
KESIMPULAN
Tidak peduli apa posisi kita dalam hidup, menikah atau tidak menikah. Tuhan dapat memberi kita kekuatan dan kebijaksanaan untuk menjalani kehidupan yang produktif dan menyenangkan!
Semoga kita semua peka terhadap kebutuhan khusus satu sama lain, dan saling membantu untuk memuliakan Tuhan dengan hidup kita, yang berbeda-beda!
Kiranya Tuhan dimuliakan dengan setiap pilihan hidup kita.