Pastordepan Media Ministry
Beranda Bible Studi Sistematis 3 Fase Proses Penghakiman di Akhir Zaman Atas Manusia

3 Fase Proses Penghakiman di Akhir Zaman Atas Manusia

Daftar isi:

[Sembunyikan] [Tampilkan]

    Pelajaran 12

    Ayat Inti: “Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.” 2 Korintus 5: 10

    Semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya, baik ataupun jahat.

    Alkitab menegaskan realitas penghakiman.

    Tuhan akan menghakimi dunia. Keadilan yang sangat kurang di dunia ini suatu hari kelak akan ditegakkan.

    Tuhan mengetahui dengan sempurna apa yang terjadi di dunia ini, apa yang dilakukan oleh seorang manusia. Tidak ada yang tersembunyi di hadapannya.

    TUHAN tidak memerlukan penghakiman bagi diri-Nya sendiri untuk mengetahui kehidupan setiap manusia.

    Penghakiman TUHAN merupakan bantuan Ilahi yang dijalankan demi ciptaan-Nya, baik di sorga maupun di bumi.

    Proses ini memiliki sifat sejarah alam semesta karena Lusifer memulai pemberontakannya di surga dan akhirnya menyebarkannya ke dunia.

    Proses penghakiman terakhir itu terdiri dari tiga fase yakni: penghakiman pra advent, penghakiman seribu tahun dan penghakiman eksekutif (pelaksanaan/api neraka).

    Seluruh proses penghakiman berakhir dengan pembenaran bagi orang benar dan kematian kedua bagi orang jahat.

    Penghakiman Terakhir

    Baca Matius 25:31-46; Yohanes 5:21-29.

    Ide penghakiman bukan hanya memiliki sisi negatif tapi juga positif karena dalam penghakiman itu melibatkan pemulihan bagi orang benar.

    Penghakiman akhir zaman itu demi kepentingan orang-orang kudus dari Yang Maha Tinggi (Daniel 7:22).

    Dalam penghakiman ini TUHAN akan bertindak serta mengadili hamba-hamba-Nya yakni menyatakan bersalah orang jahat dengan menanggungkan perbuatannya kepada orang jahat itu sendiri.

    Kemudian menyatakan benar orang yang benar dengan memberi pembalasan kepadanya sesuai dengan kebenarannya (1 Raja-raja 8:32).

    Benarkan orang yang di dalam Kristus tidak akan dihakimi? (Yohanes 5:24; 3:18).

    Ungkapan ini mengartikan bahwa orang percaya tidak dihukum dalam penghakiman. Intinya, takdir manusia ditentukan dalam kebiasaan hidup saat ini.

    Mereka yang ada di dalam Kristus telah dipastikan pembenarannya pada saat penghakiman dan mereka yang tidak berada di dalam Kristus tetap berada di bawah penghukuman.

    Semua orang, entah kambing atau domba, akan menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patutu diterimanya sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya, baik jahat ataupunn baik (2 Korintus 5:10).

    Dalam penghakiman ada tiga hal yang harus diingat:

    1. Manusia diselamatkan oleh kasih karunia (Efesus 2:8-10).
    2. Manusia dibenarkan oleh iman (Roma 5:1).
    3. Manusia dihakimi menurut perbuatan (Matius 25:31-46).

    Sementara dasar dari proses penghakiman adalah hukum moral TUHAN yaitu 10 Hukum TUHAN.

    Pekerjaan manusia adalah bukti-bukti lahiriah dari pengalaman sejati penyelamatan manusia. Ini menjadi faktor-faktor yang harus dipertimbangkan selama penghakiman.

    Dalam penghakiman TUHAN tidak sewenang-wenang dalam memutuskan. Setiap orang akan bertanggungjawab atas apa yang dilakukannya.

    Penghakiman bukanlah saat TUHAN memutuskan untuk menerima atau menolak manusia, tetapi saat TUHAN menyelesaikan pilihan yang manusia telah buat untuk menerima atau menolak Yesus.

    Berikut 3 fase utama proses penghakiman akhir zaman

    1. Penghakiman Pra-Advent

    Baca Daniel 7:9-14; Matius 22:1-14; Wahyu 11:1,18,19; 14:6,7.

    Konsep penghakiman sebelum kembalinya Kristus ke dunia ini disebut penghakiman pra advent.

    Konsep penghakiman pra-advent dari umat TUHAN didasarkan pada tiga ajaran dasar Alkitab:

    1. Semua orang akan mati, benar atau tidak benar, tetapi tidak sadarkan diri di kuburan sampai kebangkitan (Yohanes 5:25-29).
    2. Adanya penghakiman universal atas semua manusia (Wahyu 20:11-13).
    3. Fakta bahwa kebangkitan pertama akan menjadi ganjaran berkat bagi orang benar dan kebangkitan kedua akan menjadi kematian kekal bagi orang fasik (Wahyu 20:4-6,12-15).

    Intinya, jika semua manusia akan dihakimi, manusia harus diadili sebelum kebangkitan masing-masing, karena pada kebangkitan itulah manusia akan menerima upahnya.

    Kitab Daniel menjelaskan penghakiman pra-advent itu dimulai pada akhir nubuatan 2300 petang dan pagi ketika tempat kudus surgawi akan dibersihkan (Daniel 8:14).

    Penghakiman ini adalah mendukung orang-orang kudus dari Yang Maha Tinggi. Ini adalah kabar baik bagi umat TUHAN.

    Ini sama dengan perumpamaan Yesus dalam Matius 22:1-14 di mana Tuan si empunya pesta mengadakan penyelidikan terhadap semua tamu yang datang sebelum pesta benar-benar dimulai.

    Dalam buku Wahyu, penghakiman pra-advent ini dirujuk dengan tugas menilai mereka yang menyembah di Bait TUHAN (Wahyu 11:1) dan dalam pengumuman telah tiba saat penghakiman-Nya (Wahyu 14:6,7).

    2. Penghakiman Seribu Tahun

    Baca 1 Korintus 6:2,3 dan Wahyu 20:4-6,11-13.

    Apa yang terjadi pada kedatangan Yesus yang kedua kali?

    1. Baik orang kudus yang hidup maupun orang-orang kudus yang dibangkitkan akan menemui TUHAN di angkasa.
    2. Semua orang kudus akan dibawa ke surga untuk tinggal di surga yang telah Yesus siapkan bagi umat-Nya.
    3. Hanya pada akhir seribu tahun Yerusalem Baru akan turun ke bumi ini dan menjadi rumah abadi orang-orang kudus.

    Intinya, selama seribu tahun, orang-orang kudua akan berada di surga, bumi ini kosong. Orang kudus akan memerintah bersama dengan Kristus di surga.

    Apa tujuan orang-orang kudus memerintah bersama Kristus?

    Memerintah yang dimaksud ialah orang-orang kudus turut dalam penghakiman tahap kedua yaitu penghakiman selama 1000 tahun.

    Apa yang terjadi dalam penghakiman 1000 tahun itu?

    1. Ini untuk membuktikan karakter TUHAN terhadap tuduhan Iblis bahwa TUHAN tidak adil dalam cara Dia memperlakukan makhluk-Nya.
    2. Ini untuk menegaskan upah orang benar yang secara adil.
    3. Ini untuk menunjukkan keadilan hukuman bagi orang jahat.
    4. Ini untuk menghilangkan semua keraguan yang dapat mengarah pada pemberontakan lain di alam semesta.

    Dalam penghakiman praadvent atas orang benar, hanya penghuni surga yang terlibat (Daniel 7:9,10).

    Tetapi selama penghakiman 1000 tahun atas orang jahat dan malaikat yang jatuh, orang-orang kudus itu sendiri akan berpartisipasi.

    Penghakiman praadvent dimulai tahun 1844 (Daniel 7:9,10). Penghakiman 1000 tahun dimulai setelah orang-orang kudus dibawa ke surga.

    Dalam penghakiman ini kembali kitab-kitab surgawi dibuka dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka.

    Orang-orang kudus diberi kesempatan untuk mengeavaluasi catatan surgawi dan melihat perlakukan adil TUHAN dalam semua kasus.

    TUHAN menjelaskan kepada manusia mengapa Dia memberikan upah hidup kekal kepada orang-orang kudus.

    3. Penghakiman Eksekutif

    Baca 2 Petrus 2:4-6; 3:10-13.

    Di masa perkembangan kekristenan abad pertengahan, ada kecenderungan menggambarkan TUHAN sebagai TUHAN yang kejam dan menghukum.

    Di masa kekristenan modern, ada pemahaman yang menggambarkan TUHAN yang penuh kasih dan permisif yang tidak pernah menghukum anak-anak-Nya.

    Namun cinta tanpa keadilan akan berubah menjadi kekacauan dan pelanggaran hukum, dan keadilan tanpa cinta akan menjadi penindasan dan penaklukan.

    Proses penghakiman TUHAN adalah perpaduan antara keadilan dan belas kasihan.

    Penghakiman eksekutif adalah intervensi hukuman terakhir dan tidak dapat diubah dari TUHAN dalam sejarah manusia.

    Ada penghakiman eksekutif orang jahat pada akhir sejarah manusia. Kebaikan dan kesabaran serta kasih-Nya yang diberikan kepada manusia tidak menghalangi TUHAN untuk menghukum orang berdosa yang menolak untuk menuruti persyaratan-Nya.

    Semua yang dapat dilakukan TUHAN untuk menyelamatkan manusia dari kebinasaan selamanya telah Dia lakukan, bahkan dengan biaya yang mahal.

    Gagasan yang menyatakan bahwa penghakiman TUHAN atas mereka yang tersesat bertentangan dengan karakter TUHAN yang maha kasih adalah salah.

    Hukuman adalah bentuk kasih TUHAN dan hanya kasih TUHAN yang menuntut keadilan juga.

    Kematian Kedua

    Baca Maleakhi 4:1; Wahyu 20:14,15; 21:8.

    Pada akhir masa seribut tahun semua orang jahat yang mati akan dibangkitkan dari kubur untuk menerima hukuman terakhir yaitu kematian kekal.

    Setelah proses ini maka orang-orang jahat akan mengakui keadilan TUHAN. Seluruh jagad raya akan berseru adil dan benar segala jalan TUHAN, Raja segala raja.

    Kehancuran terakhir Iblis dan semua malaikat jahat dan orang jahat akan membersihkan alam semesta dari dosa dan akibat-akibatnya.

    Tindakan terakhir TUHAN terhadap orang jahat tetaplah merupakan bukti tindakan kasih TUHAN baik bagi orang benar maupun orang jahat.

    Orang jahat itu lebih baik mati daripada hidup di harirat TUHAN yang merupakan api yang menghanguskan bagi dosa-dosa mereka.

    Nasib orang fasik ditentukan oleh pilihan mereka sendiri. Tidak masuknya orang jahat ke surga adalah atas kemauan mereka sendiri dan keadilan serta kemurahan di pihak TUHAN.

    Jadi pemusnahan terakhir atas dosa dan orang berdosa memberikan hukuman yang adil dan proporsional untuk apa pun yang telah dilakukan oleh orang jahat.

    Ini menunjukkan bahwa dosa memiliki awal dan akhir.

    Akhirnya seluruh alam semesta akan kembali ke kesempurnaan aslinya. TUHAN sebagai Hakim yang adil telah membuat keputusan yang adil untuk memberikan keabadian kepada orang benar dan kehancuran bagi orang jahat.

    Kesimpulan

    1. Pada hari penghukuman terakhir nanti, setiap jiwa yang hilang akan mengerti sifat penolakannya akan kebenaran.

    Di hadapan penglihatan akan Golgota dengan Korbannya yang penuh rahasia itu, orang berdosa akan berdiri dengan terkutuk. Setiap kebohongan akan disapu bersih.

    Kemurtadan manusia akan tampak dalam keadaannya yang keji. Manusia melihat apa yang telah menjadi pilihan mereka.

    2. Tiap pertanyaan tentang kebenaran dan kesalahan dalam pertikaian yang sudah sejak lama berlangsung akan jelas dibukakan.

    Dalam pengadilan alam semesta, TUHAN bersih dari kesalahan atas adanya atau lanjutnya kejahatan.

    Akan ditunjukkan bahwa segala titah TUHAN bukanlah alat-alat yang menimbulkan dosa. Tidak ada cacat dalam pemerintahan TUHAN, tiada sebab untuk perdurhakaan.

    3. Melalui penghakiman TUHAN memulihkan kamuliaan-Nya dan mempertahankan karakter-Nya. TUHAN melakukannya secara terbuka dan konsisten sehingga setiap orang dapat mengetahui siapa Dia.

    4. Yesus menjamin keselamatan manusia secara legal, terbuka dan di depan umum, dan secara transparan di hadapan semua penghuni semesta alam, sehingga tidak seorang pun selama kekekalan yang akan mempertanyakan sesuatu yang dilakukan secara diam-diam atau sebagian.

    5. Iblis akan memimpin semua orang yang berdosa ke dalam serangan putus asa terakhir terhadap Kota Suci.

    Karakter jahat mereka akan terbukti dan ditunjukkan sekali lagi. Hanya ada satu solusi yaitu pemusnahan kejahatan dalam segala bentuknya.

    Api neraka merupakan penghakiman yang menghancurkan, kematian terakhit yang abadi dan tidak dapat dibalikkan.

    Komentar
    Bagikan:

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    22 pelajaran Alkitab

    Iklan