3 Cara meningkatkan keintiman rohani dalam pernikahan
Daftar isi:
Dalam ikatan pernikahan, tenyata tidak cukup hanya kedekatan fisik dan emosi. Factor lain yang sangat penting adalah keintiman spiritual/rohani suami-isteri.
Pada dasarnya keintiman spiritual dalam pernikahan adalah mengenai bersekutu dengan Tuhan.
Mempergunakan kekuatan kasih-Nya dalam pernikahan.
Ke intiman ini tidak terjadi begitu saja, namun harus dibuat bersama keputusan komitmen secara spesifik.
Bagaimana memulainya?
1.Bersekutu dengan Tuhan
Suami-isteri, perlu melakukan “bisnis” dengan Tuhan yaitu satu komitmen yang kuat untuk hidup didalam Tuhan, dan mengikut Yesus dengan setia.
Suami isteri membuat pola segitiga, Tuhan berada dipuncak segitiga itu, dan suami-isteri diantara kedua sisi segitiga itu.
Kemudian anda berdua bergerak secara bersama-sama keatas kearah Yesus sebagai puncak segitiga itu.
2.Berdoa bersama
Salah satu kegiatan yg paling intim suami-isteri adalah berdoa bersama. Berbicara kepada Tuhan bersama-sama, membagikan pemikiran anda berdua kepada Tuhan sebagai tim, dapat mengikat anda secara rohani.
Kolaborasi doa ini akan melahirkan satu kuasa untuk menyatukan mimpi-mimpi pernikahan anda.
Bagi anda yang tidak terbiasa berdoa bersama, anda dapat memulainnya sekarang, dan semakin terbiasa melakukannya maka itu menjadi budaya hidup suami isteri.
Sebelum berdoa, daftarkan pokok2 doa yang rindu didoakan bersama. Doa bersama akan saling menguatkan suami-isteri dan memperdalam ikatan spiritual.
3. Melayanai bersama-sama
Dengan menerjunkan diri bersama dalam pelayanan digereja dan diluar gereja, dapat memperkuat ikatan rohani suami-isteri.
Suami-isteri tidak hanya sekedar rajin menghadiri ibadah, namun turut serta mengambil bagian.
Suami-isteri memerlukan gereja untuk terhubung dengan orang lain, dan dapat belajar bersama-sama, melalui pengajaran dan berbagi pengalaman.
Keintiman spiritual dapat membawa keuntungan besar bagi suami-isteri. Hubungan rohani yang terjalin erat akan menumbuhkan tidak hanya bagi suami-isteri, tp juga ikatan yang erat dengan Tuhan.
Dimana hanya Tuhan yang mampu menciptakan keintiman rohani suami isteri.
Pernikahan yang seimbang, tidak hanya dekat secara fisik, namun kedekatan spiritual.
Kedekatan spiritual bukan hnya masalah satu keyakinan atau tidak, tapi lebih pada kemampuan membangun persekutuan bersama, berdoa bersama, dan melayani bersama.
Jim Mueller