25 Ayat-Ayat Alkitab Mengelola Keuangan Secara Alkitabiah
Kita hidup dalam budaya yang mengatakan bahwa memiliki lebih banyak akan lebih baik.
Kecenderungan kita sebagai manusia berdosa adalah menginginkan lebih banyak uang, rumah yang lebih besar, telepon baru, dan harta benda yang lebih mahal.
Jika kita mencoba menemukan kebahagiaan dalam uang, kita tidak akan pernah puas.
Sebelum kita dapat mengelola apa yang Tuhan berikan kepada kita, kita perlu memiliki hubungan yang sehat dengan uang.
Umat Kristen dipanggil untuk merasa puas dengan apa yang telah Tuhan berikan kepada mereka dalam setiap tahap kehidupan.
Lihatlah 25 ayat-ayat Alkitab tentang mengelola keuangan ini.
1. Siapa yang mencintai uang, tidak akan pernah merasa cukup atau puas (Pengkhotbah 5:10)
“Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Ini pun sia-sia.”
2. Tuhanlah yang memberi kemampuan untuk memperoleh kekayaan (Ulangan 8:18)
“Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.”
3. Kita tidak bisa mengabdi pada Tuhan dan uang (Matius 6:24)
“Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.”
4. Jangan mencari keuntungan sendiri (1 Petrus 5:2)
“Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.”
5. Orang yang serakah menyusahkan rumah tangganya (Amsal 15:27)
“Siapa loba akan keuntungan gelap, mengacaukan rumah tangganya, tetapi siapa membenci suap akan hidup.”
6. Uang yang tidak jujur tidak menjadi berkat (Amsal 13:11)
“Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya.”
7. Jangan Menahan upah atau menguragi bagian orang lain (Yakobus 5:4-6)
Sesungguhnya telah terdengar teriakan besar, karena upah yang kamu tahan dari buruh yang telah menuai hasil ladangmu, dan telah sampai ke telinga Tuhan semesta alam keluhan mereka yang menyabit panenmu.
Dalam kemewahan kamu telah hidup dan berfoya-foya di bumi, kamu telah memuaskan hatimu sama seperti pada hari penyembelihan. Kamu telah menghukum, bahkan membunuh orang yang benar dan ia tidak dapat melawan kamu.
8. Orang bijak memikirkan masa depan, tidak menghabiskan apa yang ada (Amsal 13:16)
“Orang cerdik bertindak dengan pengetahuan, tetapi orang bebal membeberkan kebodohan.”
9. Rencana orang rajin mendatangkan keuntungan (Amsal 21:5)
“Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan.”
10. Duduklah dan perkirakan biayanya (Lukas 14:28)
“Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu?”
11. Menyimpan atau menabung harta adalah bijaksana (Amsal 30:24-25)
“Ada empat binatang yang terkecil di bumi, tetapi yang sangat cekatan: semut, bangsa yang tidak kuat, tetapi yang menyediakan makanannya di musim panas,”
12. Menafkahi rumah tanggamu (1 Timotius 5:8)
“Tetapi jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman.”
13. Janganlah menjadi penjamin hutang orang lain (Amsal 22:26-27)
“Jangan engkau termasuk orang yang membuat persetujuan, dan yang menjadi penanggung hutang. Mengapa orang akan mengambil tempat tidurmu dari bawahmu, bila engkau tidak mempunyai apa-apa untuk membayar kembali?”
14. Tuhan mengasihi orang yang memberi dengan sukacita (2 Korintus 9:6-8)
“Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga. Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.”
15. Jangan pelit terhadap orang miskin (Ulangan 15:7)
“Jika sekiranya ada di antaramu seorang miskin, salah seorang saudaramu di dalam salah satu tempatmu, di negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, maka janganlah engkau menegarkan hati ataupun menggenggam tangan terhadap saudaramu yang miskin itu,”
16. Lebih berbahagia memberi daripada menerima (Kisah 20:35)
Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.”
17. Jika telah memberi jangan pamer kebaikan (Matius 6:2-4)
“Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”
18. Aku akan memberikan sepersepuluh penuh kepadamu (Kejadian 28:20-22)
Lalu bernazarlah Yakub: “Jika Allah akan menyertai dan akan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai, sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka TUHAN akan menjadi Allahku. Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu.”
19. Hormatilah Tuhan dari hartamu (Amsal 3:9-10)
“Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.”
20. Menerima kekayaan dari Tuhan adalah hal yang baik (Pengkhotbah 5:19)
“Setiap orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda dan kuasa untuk menikmatinya, untuk menerima bahagiannya, dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya — juga itu pun karunia Allah.”
21. Kita akan membawa hasil sulung kita kepada Tuhan (Nehemia 10:35)
“Lagipula setiap tahun kami akan membawa ke rumah TUHAN hasil yang pertama dari tanah kami dan buah sulung segala pohon.”
22. Jangan menaruh harapan pada ketidakpastian kekayaan (1 Timotius 6:17-19)
“Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati.
Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya.”
23. Tuhan akan memenuhi semua kebutuhan mu (Filipi 4:19)
“Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.”
24. Bawalah persepuluhan kepada Tuhan (Mazmur 81:10)
“Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.”
25. Jangan Kuatir akan kebutuhan mu (Lukas 12:28-29)
“Jadi, jika rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api demikian didandani Allah, terlebih lagi kamu, hai orang yang kurang percaya! Jadi, janganlah kamu mempersoalkan apa yang akan kamu makan atau apa yang akan kamu minum dan janganlah cemas hatimu.”