2 Jenis Pengharapan, Manakah Harapan Anda?

HIDUP DALAM PENGHARAPAN ADVENT

Teks: Roma 15:13

Salam sejahtera kepada kita semua, bpk,ibu sdr.sdri dimanapun berada..

Hidup tanpa pengharapan seperti tubuh tanpa makanan. Jika seorang penderita kanker tidak lagi punya harapan maka dia akan segera mati. Tanpa harapan tidak ada usaha manusia yang akan berhasail.

Ilustrasi: ambil gerjaji, pahat, jarum. Kita tidak akan pernah menggunakan benda ini jika kita tidak punya harapan bahwa dengan alat ini akan keluar benda yang bermanfaat.

Harapan bahwa sesuatu yang lebih baik akan dicapai adalah api yang membuat manusia terus berusaha.

Jika harapan tidak ada maka manusia akan berhenti berusaha dan bertindak.

Oleh karena itu harapan adalah hal yang mendasar yang membuat manusia hidup dan tinggal. Namun tidak semua harapan itu sama.

Dua jenis harapan

Mempelajari tentang harapan manusia, paling sedikit ada 2 jenis harapan.

Pertama adalah harapan kecil dan kedua harapan besar.

1. Harapan Kecil

Harapan kecil adalah harapan kebanyakan manusia. Ciri utama harapan kecil adalah tujuannya jangka pendek.

Mereka yang hidup dengan haparan kecil, tujuan utaman hidup dan pekerjaan mereka untuk mencapai cita-cita jangka pendek.

Mereka akan menghabiskan waktu untuk diri, keluarga dan teman dekat tanpa harapan akhir tentang tujuan hidup diri sendiri dan dunia ini dimasa mendatang.

2. Harapan Besar

Harapan besar adalah harapan yang langka. Tidak banyak orang memiliki harapan besar. Ciri utama harapan besar adalah tujuan jangka panjang.

Mereka yang hidup dengan harapan besar, cita-cita mereka melebihi pemenuhan cita-cita pribadi, mereka memandang kedepan kepada dunia baru dimana kasih dan keadilan akan ditemukan.

Dimana cita-cita pribadi dan cita-cita semua orang akan digenap dibawah pemerintahan Tuhan yang penuh kasih.

Jadi singkatnya. Harapan kecil bersifat sementara, jangka pendek, fokusnya kepada diri dan kehidupan dunia yang sementara.

Harapan besar, bersifat jangka panjang, fokusnya melebihi diri sendiri, sampai ke dunia yang akan datang.

Kalau begitu, harapan yang manakah yang akan memberikan makna dan kepuasan dalam hidup?

Jawabanya hanya harapan besar.

Hidup dengan harapan kecil, kita hanya mengejar tujuan hidup hanya sebagian.

Hal itu hanya seputar pemenuhan hidup masa kini dan cenderung hanya bersifat hal materialisme.

Kisah Pria muda

Ada seorang pria muda baru saja lulus dari sekolah menengah. Pamannya bertanya kepadanya tentang rencana masa depannya.

“Aku akan belajar hukum,” jawab pemuda itu. “Bagus,” kata pamannya, “

Lalu kemudian?” “Aku akan menjadi pengacara atau jaksa.”

“Bagus,” kata paman, “

Lalu kemudian?”

“Aku akan menikah dan memulai sebuah keluarga.”

“Bagus, “Kata paman,”

Lalu kemudian? “

” Semoga aku akan menjadi terkenal. ” ” Bagus, “kata paman,”

Lalu kemudian? “

” Aku akan bertambah tua dan akan pensiun. “

” Bagus, “kata paman,”

Lalu kemudian? “

” Aku akan pindah ke daerah yang bagus, membangun rumah baru, dan menanam stroberi. “

” Bagus, “kata paman,”

Lalu kemudian?

“Pria muda itu marah dengan pertanyaan pamannya dan menjawab “Suatu hari semua orang akan mati.”

Tujuan harapan kecil

Harapan kecil tujuan hidup terbatas hanya untuk diri mereka sendiri.

Mereka yang memiliki harapan besar akan menjadi seorang dokter, guru, pedagang, pengusaha, karyawan, petani yang akan memberikan makna hidup yang berarti.

Bicara soal harapan besar, salah satu ciri yang menonjol dalam dunia kekafiran kuno masa lalu, filosofinya datang dari para filsuf Yunani kuno adalah “Marilah kita makan dan minum, karena besok kita akan mati..

Kemudian Filosofi ini dikutip oleh Paulus dalam 1 Korintus 15:32,

“Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka “marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati..”

Dalam kepercayaan Yunani kuno, harapan akan hidup kekal setelah kematian tidak ada. Bagi mereka setelah manusia mati, tidak ada harapan kebangkitan.

Manusia yang mati akan berada didunia bawah tanah yang jauh yang disebut Hades.

Jadi kalau semua orang akan mati dan akan pergi kedunia orang mati, dibawah tanah yang jauh..

Buat apa kita hidup menjadi orang baik, marilah kita makan dan minum, memuaskan keinginan daging..

Pesta pora, bersenang-senang dengan segala kepelesiran hidup dunia ini, toh besok kita akan mati..

Jadi mereka yang punya filosofi ini hanya mengejar kesenangan sesaat, mengejar materialisme semata.

Garis besar harapan manusia sepanjang sejarah

Saya akan kembali ulangi garis besar harapan manusia dari abad ke abad hingga hari kiamat.

1. Harapan zaman renaisance

Pada abad ke 15 zaman renaissance di Eropa. Pada era ini harapan manusia kepada Tuhan digantikan dengan kepercayaan kepada sumber daya manusia. Disebut juga gerakan humanistik.

Perlahan-lahan harapan manusia kepada Tuhan digantikan dengan kemampuan manusia untuk mengendalikan masa depan.

Harapan bahwa tanpa Tuhan kita bisa mencapai kemajuan dengan kecerdasan dan kepintaran manusia.

2. Harapan zaman pencerahan

Lalu pada abad ke 19 disebut sebagai jaman pencerahan. Pada jaman ini ide sekularisme muncul.

Harapan manusia pada jaman ini bahwa hari esok akan jauh lebik seiring dengan perkembangan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan.

Dan manusia melihat dengan pengetahuan dan teknologi yang mulai berkembang maka hari esok akan jauh lebih baik.

3. Harapan abad 20

Kemudian pada abad ke 20, optimisme harapan pada abad 19 perlahan mulai menurun.

Pada abad ke 20, manusia melihat kerusakan yang mengerikan terhadap nyawa dan harta benda.

Jutaan nyawa melayang akibat perang dunia, senjata-senjata yang ditemukan menjadi alat untuk membinasakan.

Kerusakan lingkungan akibat industry tak terelakkan, meningkatnya kerusakan lingkungan akibat ulah manusia.

Konflik antar bangsa terjadi, perang saudara terjadi, terorisme dan apa yang terjadi pada abad ke 20 telah menghancurkan harapan manusia untuk kemajuan manusia.

Demokrasi, sosialisme, kapitalisme, kemajuan pendidikan dan teknologi yang sebelumnya diharapkan sebagai pilar-pilar tumpuan kemajuan manusia telah runtuh dibawah rezim totaliter dan otoriter.

Kemiskinan, kelaparan, penindasan, kriminalitas, gejolak social semakin meningkat dari waktu ke waktu.

Harapan untuk terjadinya kesetaraan social, kekebasan dan kemakmuran hidup bagi seluruh manusia melalui kemajuan zaman menjadi mimpi yang hilang.

Manusia semakin dilanda keputusasaan, kekwatiran, banyak orang mulai gelisah tentang ancaman kehancuran dunia yang ditimbulkan oleh nuklir,,

Ledakan penduduk, kelaparan, menipisnya pasokan enegeri, makanana, air, polusi udara, menipisnya lapisan ozon, perubahan ilkim, dll.

4. Harapan abad 21

Harapan masa kini juga sangat suram. Harapan akan hidup lebih baik seiring kemajuan teknologi digital.

Tetapi apa yang terjadi saat ini, dunia dilanda pandemic virus corona. Dunia mengalami kesusahan.

Ekonomi lumpuh, krisis kesehatan terus terjadi. Grafik virus corona terus menanjak belum menunjukkan penurunan.

Apakah penyebab kekacauan ini?

Pertanyaannya mengapa semua ini terjadi? Penyebab utama terjadinya kekacauan ini adalah anggapan bahwa manusia adalah tuan atas takdirnya sendiri.

Anggapan bahwa manusia dapat membangun masa depan yang berhasil tanpa keterlibatan Tuhan didalammya.

Dengan kemajuan teknologi disegala bidang baik udara, darat, laut, komunikasi, internet dll, manusia berharap dunia akan lebih baik.

Ternyata kemajuan itu tidak menjawab harapan manusia. Seiring teknologi makin hebat, kejahatan manusia juga semakin hebat.

Teknologi yang diciptakan manusia telah menjadi alat membinasakan manusia itu sendiri.

Emil Brunner memberikan gambaran sbb:

“Manusia modern, yang demi kebebasannya, membebaskan dirinya dari Tuhan dan menjadi tidak bertuhan, dengan demikian menjadi penghancur tatanan ciptaan ilahi, perusak kehidupan dan akhirnya perusak dirinya sendiri.

“Semakin besar sumber daya yang berkembang di tangannya, semakin mengerikan pula pekerjaan penghancurannya. “

Terbukti bahwa kemajuan teknologi tidak dapat menjadi tumpuan harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Pengharapan Alkitab

Melihat kondisi ini, tidak ada cara lain bagi kita untuk kembali kepada pengharapan Alkitabiah.

Dimana kita akan menemukan pengharapan sejati hanya pada Yesus.

Di dalam Alkitab kita temukan pengharapan sejati sejak Adam dan Hawa berdosa adalah pada Yesus.

Setelah berdosa, hubungan mereka dengan Tuhan terputus. Sorga hilang dari hidup mereka.

Mereka akan mati tanpa pengharapan. Penderitaan demi penderitaan akan melanda hidup mereka dan semua keturunannya.

Dan mereka akan mati binasa tanpa harapan kebangkitan.

Tetapi Yahweh didalam kasih Nya yang Maha Besar kepada Manusia Yang Maha Besar Dosanya, menerbitkan harapan, laksana fajar yang terbit disebelah timur.

Pwmazmur berkata,

“Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah HARAPANKU. Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah. (Mazmur 62:5-6).

Petrus katakan,

“Oleh Dialah kamu percaya kepada Allah, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan yang telah memuliakan-Nya, sehingga imanmu dan PENGHARAPANMU tertuju kepada Allah.(1 pet 1:21)

Semoga Allah, sumber PENGHARAPAN, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan. Roma 15:13

“….Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!” Kolose 1:27

Jadi, Harapan Alkitabiah itu hebat, karena tidak berakar pada sumber daya manusia, bukan pada teknologi, kepintaran, bukan pada harta, kecantikan, jabatan dll, tetapi kepada Allah.

HARAPAN Alkitabiah adalah berpusat pada kedatangan Yesus kedua kali

1Petrus 1:3.

Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,

Untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.

Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.

Penutup

Harapan manusia telah gagal. Satu-satunya harapan kita yang pasti adalah harapan Alkitab atau harapan besar.

Harapan akan kedatangan Yesus kedua kali. Dimana kedamaian abadi kita bisa temukan.

Baca juga: Waktunya sudah dekat!

2 Petrus 3:10-11

Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.

Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup.

Bagikan:

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *