10 Pembunuhan Berencana di Alkitab, Motif dan Latar Belakangnya

Dalam diri manusia ada sifat kejam. Sifat ini dimiliki sejak manusia jatuh dalam dosa. Sifat kejam itu salah satunya adalah keinginan membunuh atau mencabut nyawa sesamanya.

Keinginan membunuh itu ada yang direncanakan, itu maka disebut pembunuhan berencana. Dan tidak semua pembunuhan itu terencana.

Ada yang spontanitas karena membela diri. Tidak ada pilihan kecuali membunuh atau terbunuh.

Ada juga membunuh tidak disengaja. Kemungkinan karena kelalaian atau keteledoran sehingga tanpa sengaja orang lain terbunuh.

Selanjutnya adalah bunuh diri. Tindakan mengakhiri hidup sendiri dengan tangan sendiri dan inipun terencana.

Sekarang mari kita lihat didalam Alkitab, 10 pembunuhan berencana, daftar ini mungkin bisa lebih banyak, silahkan tambahkan lagi.

1. Pembunuhan berencana Kain kepada Habel (Kejadian 4).

Pembunuhan berencana pertama di bumi dilakukan oleh Kain. Dia bunuh saudaranya sendiri. Pembunuhan ini dilatarbelakangi oleh kumpulan dosa lain: cemburu, marah, benci, dan dendam.

Kisahnya ditulis dalam Kejadian 4:1-16. Latar belakang pembunuhan ini ada di ayat 4-5.

“Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu, tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.”

Morifnya adalah Karena Tuhan menerima persembahan Habel, maka Kain menjadi iri dan merencanakan pembunuhan terhadapnya. Dia mengajak Habil ketempat yang sepi dan membunuhnya.

“Kata Kain kepada Habel, adiknya: “Marilah kita pergi ke padang.” Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia.” (ayat 8).

Hukuman Tuhan kepada Kain “terkutuklah engkau, terbuang jauh dari tanah..” (Ayat 11). Hidup Kain akan susah dan menderita.

Apabila engkau mengusahakan tanah itu, maka tanah itu tidak akan memberikan hasil sepenuhnya lagi kepadamu..” (Ayat 12).

2. Pembunuhan Berencana Anak-anak Yakub (Kejadian 34:1-31)

Pembunuhan berencana ini dilatar belakangi oleh sakit hati dan dendam. Adik mereka Dina diperkosa oleh Sikhem. Dia juga suka kepada Dina. Dia ingin melamarnya.

Ketika anak-anak Yakub tahu berita ini, mereka sakit hati, marah. Karena Sikhem ingin menikahi Dina, maka mereka mengatur strategi untuk menghabisi Sikhem.

Mereka membuat tipu muslihat yaitu dengan meminta mereka disunat sebagai syarat anak-anak gadis mereka boleh dinikahi oleh orang-orang negeri itu.

Syarat itu disetujui, bahkan semua laki-laki di kota itu turut disunat. Sementara mereka semua kesakitan, anak-anak Yakub membunuh semua laki-laki dikota itu.

Pembunuhan ini membuat Yakub takut dan memarahi anak-anaknya. Dia memperhitungkan jumlah mereka sedikit dan mereka sekeluarga bisa dibinasakan. Anak-anak Yakub membela diri karena adik mereka diperkosa.

3. Pembunuhan Berencana Firaun terhadap bayi-bayi Israel (Keluaran 1)

Firaun merencanakan membatasi jumlah Israel yang pertumbuhannya begitu cepat. Bila jumlah Israel terlalu banyak dapat menimbulkan ancaman. Firaun berkata.

“Bangsa Israel itu sangat banyak dan lebih besar jumlahnya dari pada kita.. supaya mereka jangan bertambah banyak lagi dan — jika terjadi peperangan — jangan bersekutu nanti dengan musuh kita dan memerangi kita, lalu pergi dari negeri ini.” (Keluaran 1:8)

Firaun memerintahkan para bidan untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang lahir. Tapi skenario ini gagal. Skenario kedua adalah membuang setiap bayi laki-laki yang lahir ke sungai Nil.

Jadi motif Firaun melakukan pembunuhan berencana adalah merasa terancam dan ketakutan kerajaannya di dominasi orang asing. Jadi ini merupakan kebencian terhadap Ras.

4. Pembunuhan Berencana Izebel Kepada Nabot (1 Raja-raja 21:1-19)

Ini salah satu pembunuhan berencana yang sangat keji. Dilakukan seorang penguasa, raja terhadap rakyatnya. Ahab menginginkan kebun Nabot. Dia mau beli atau tukar guling. Nabot menolak. Ahab kesal. Terganggu harga dirinya karena ditolak.

Istrinya Izebel tidak tahan melihat kekesalan suaminya. Dia mengambil alih. Merencanakan pembunuhan kepada Nabot supada dapat menguasai kebunnya.

Skenarionya sebagai berikut:

“Kemudian ia menulis surat atas nama Ahab, memeteraikannya dengan meterai raja, lalu mengirim surat itu kepada tua-tua dan pemuka-pemuka yang diam sekota dengan Nabot. Dalam surat itu ditulisnya demikian: “Maklumkanlah puasa dan suruhlah Nabot duduk paling depan di antara rakyat.

Suruh jugalah dua orang dursila duduk menghadapinya, dan mereka harus naik saksi terhadap dia, dengan mengatakan: Engkau telah mengutuk Allah dan raja. Sesudah itu bawalah dia ke luar dan lemparilah dia dengan batu sampai mati.” 1 Raja-raja 21:8-10.

Jadi ini acara puasa palsu. Diadakan hanya untuk menjerat Nabot. Izebel melibatkan para tua-tua dan pemuka kota.

Dia mempersiapkan 2 saksi palsu. Tugasnya membuat tuduhan palsu terhadap Nabot. Para waktu mereka berkumpul dan Nabot yang seolah ditempatkan posisi terhormat. Paling depan.

Kemudian 2 saksi berdiri dan melontarkan tuduhan palsu. Akibat tuduhan itu, orang-orang yang berkumpul menyeret dan melempari Nabot hingga tewas.

Setelah Nabot mati, dia merampas tanah nabot dan memberikan kepada Ahab. Istrinya Izebel adalah otak pembunuhan berencana ini. Ahab turut terlibat dengan menikmati scenario istrinya.

Pembunuhan ini motifnya adalah sakit hati karena ditolak, perampasan harta benda dengan kekerasan.

Ancaman hukumannya adalah Tuhan akan melenyapkan garis keturunan Ahab. Dia dan istrinya serta keturunannya akan terbunuh dengan keji. Mayatnya akan dimakan anjing dan dimakan burung. (ayat 22-24).

5. Pembunuhan Berencana Daud kepada Uria (2 Samuel 11)

Ketika mata tidak bisa dijaga, timbul niat dan ada kesempatan. Situasi itulah yang dimiliki Daud. Dia raja. Bisa berbuat apa saja. Dia tidak bisa jaga kemurnian pikirannya.

Dia tertarik kepada istri prajuritnya. Betsyeba namanya. Molek dan cantik. Dia memanggil untuk menemuinya di istana. Besyeba datang dan menidurinya.

Karena hubungan itu, Betsyeba mengandung. Takut dan malu kalau sampai ketahuan. Daud membuat scenario untuk menutupi aib tersebut. Dia suruh Uria (suami Betsyeba) untuk cuti dari tugas dan pulang kerumahnya.

Bila Uria pulang dan tidur dengan Betsyeba, maka kehamilan Betsyeba tidak akan dicurigai.

Tapi scenario Daud itu tidak berjalan. Uria tidak mau pulang. Dia loyal kepada komandan dan teman-temannya yang masih berjuang di medan perang.

Akhirnya Daud Menyusun scenario kedua. Menempatkan Uria di garda terdepan pertempuran. Tujuannya supaya Uria terbunuh dalam pertempuran itu. Dan benar. Uria terbunuh.

Kematian Uria tampak normal. Mati di medan perang. Tetapi itu adalah scenario pembunuhan berencana Daud.

Motifnya adalah merampas istri orang untuk diperistri. Apa yang dilakukan Daud kejahatan dimata Tuhan.

6. Pembunuhan Berencana Absalom kepada Amnon (2 Samuel 13)

Absalom dan Amnon masih bersaudara. Satu ayah (Daud) beda ibu. Absalom dendam kepada Amnon. Dia memperkosa Tamar adik Absalom. Melihat dari silsilah, Tamar itu juga masih saudara Amnon.

Tetapi moralnya yang bejat membuat dia tertarik secara seksual kepada Tamar. Dan membuat scenario pura-pura sakit supaya dapat mendekati Tamar. Pemerkosaan pun terjadi.

Absalom kakak kandungnya mengetahui perbuatan Amnon. Sakit hati dan dendam membara dihatinya. Amnon harus dibunuh. Tapi tidak saat itu. Dua tahun kemudian baru terlaksana.

Absalom merencanakan pembunuhan Amnon. Skenarionya, Absalom membuat acara peresmian pengguntingan bulu domba. Semua anak raja diundang. Raja diundang. Dia minta restu dari raja Daud.

Karena raja tidak dapat hadir, dia meminta Amnon untuk ikut. Diijinkan.

Absalom melibatkan anak buahnya dalam scenario membunuh Amnon. “Perhatikan! Apabila hati Amnon menjadi gembira karena anggur, dan aku berkata kepadamu: Paranglah Amnon, maka haruslah kamu membunuh dia. Jangan takut.” (28)

Motif Absalom membunuh saudaranya dendam pribadi, karena adiknya diperkosa.

7. Pembunuhan Berencana Herodias kepada Yohanes Pembaptis (Markus 6:14-29)

Yohanes Pembaptis menegur perilaku amoral Herodes dan Herodias. Keduanya selingkuh. Herodias istri dari Filipus saudara Herodes.

Ditegur, mereka sakit hati. Dendam. Karena itu Yohanes ditangkap dan dijebloskan kepenjara. Tetapi Herodias tidak puas. Dia ingin membunuh Yohanes. Tapi tidak punya kesempatan.

Herodias cerdik dan licik. Dia menggunakan momen ulang tahun Herodes. Waktu itu semua pejabat hadir. Didepan Herodes dan pejabat negeri, anak gadis Herodias menari. Penampilannya memukau Herodes dan semua tamunya.

Menghargai penampilannya, Herodes mengatakan, “Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun setengah dari kerajaanku!” (ayat 22).

Anak itu bingung mau minta apa. Dia tanya ibunya Herodias. “Apa yang harus kuminta?” Jawabnya: “Kepala Yohanes Pembaptis!”

“Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!” (25).

Herodes sedih. Tapi karena sudah berjanji. Dia lakukan. Yohanes dipenggal kepalanya. Dibawa kepada Herodias.

Herodias, Wanita jahat dan kejam. Membunuh Yohanes dengan licik, menggunakan tangan orang lain. Motifnya sakit hati. Dendam.

8. Pembunuhan Berencana Pemuka Agama kepada Yesus (Matius 26-27).

Sejak kemunculannya, Yesus dianggap ancaman bagi eksistensi para pemuka agama Yahudi. Kerena itu mereka ingin membunuhnya.

Bahkan sejak kelahirannya, Dia telah diincar Herodes. Tetapi luput.

“Lalu keluarlah orang-orang Farisi itu dan bersekongkol untuk membunuh Dia. Tetapi Yesus mengetahui maksud mereka lalu menyingkir dari sana.” Matius 12:14-15.

Puncaknya menjelang hari raya paskah. Mereka membuat rencana membunuh Yesus.

“Pada waktu itu berkumpullah imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi di istana Imam Besar yang bernama Kayafas, dan mereka merundingkan suatu rencana untuk menangkap Yesus dengan tipu muslihat dan untuk membunuh Dia.” Matius 26:3-4.

Rencana membunuh Yesus melibatkan seorang murid-Nya. Yudas Iskariot. Dia mendapat imbalan 30 keping perak.

Yudas yang memberitahukan dimana Yesus berada. Di Getsemani. Mereka menangkapnya. Membawa untuk diadili. Mereka membuat tuduhan palsu, menghujat Allah.

Terakhir, Yesus diadili Pilatus. Tidak ditemukan kesalahan. Mereka menekan Pilatus. Yesus harus dikukum mati. Tidak tahan tekanan massa yang kesetanan. Pilatus tunduk. Menyerahkan Yesus disalibkan. Yesus mati.

Motif pembunuhan Yesus adalah kebencian dan iri hati para pemuka agama.

9. Pembunuhan Berencana Jemaat Libertini dan beberapa orang Yahudi kepada Stefanus (Kisah 6-7)

Kematian Stefanus sudah direncanakan. Pemicunya karena kalah berdebat dengan Stefanus yang penuh hikmat dan Roh Allah.

Mereka menghasut orang banyak. Membuat tuduhan palsu menghujat Allah dan Musa.

Kisah 6:12 mengisahkan mereka menggerakkan orang banyak, tua-tua, ahli taurat. Menyeret Stefanus ke Mahkamah Agama.

Saksi-saksi Palsu sudah disiapkan bersaksi, “Orang ini terus-menerus mengucapkan perkataan yang menghina tempat kudus ini dan hukum Taurat.. dia mengatakan, bahwa Yesus, orang Nazaret itu, akan merubuhkan tempat ini dan mengubah adat istiadat yang diwariskan oleh Musa kepada kita.” (Ayat 14).

Stefanus membela diri. Pembelaannya membuat mereka sakit hati dan marah. Apalagi Ketika Stefanus mengatakan, “Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.” Kisah 7:56.

Mereka menyeret Stefanus keluar kota. Melempari stefanus dengan batu hingga tewas. Motif pembunuhan adalah kebencian, karena perbedaan pemahaman agama.

10. Pembunuhan Berencana Paulus kepada Orang-Orang Kristen (Kisah 8-9).

Tidak jelas apa sebab Paulus membenci orang-orang Kristen. Tetapi dia merencanakan membunuh dan membinasakan Ke Kristenan yang bertumbuh pesat saat itu.

“Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar, dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem”. Kisah 9:1-2

Tidak ada laporan berapa banyak yang terbunuh. Tetapi semangat Paulus sangat jelas dan legal. Direstui oleh imam besar, mejelis Yahudi.

Tetapi Tuhan bertindak kepada Paulus sebelum dia terlalu jauh membunuh orang-orang Kristen. Tuhan menangkap Paulus dan berbalik arah. Dari pembunuh orang Kristen menjadi juru kabar Yesus.

Setelah kita mengulas 10 pembunuhan berencana dalam Alkitab. Kita dapat rangkumkan apa sebab terjadi pembunuhan berencana.

Berbagai jenis motif ditampilkan. Sebagian karena, sakit hati. iri hati. Cemburu. Balas Dendam. Marah. Ingin memiliki milik orang lain. Perbedaan keyakinan.

Pembunuhan berencana juga karena sebab dan akibat.

Tetapi apapun alasannya, Tuhan melarang manusia membunuh sesamannya. Dia membuat pagar pelindung. Menjaga manusia untuk menghargai nyawa sesama.

Itu sebabnya Tuhan menuliskan hukumnya yaitu “Jangan Membunuh.” Keluaran 20:13.

Silahkan ditambahkan jika adan menemukan peristiwa pembunuhan berencana dalam Alkitab.

Bagikan:

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *