Pastordepan Media Ministry
Beranda Artikel 10 Langkah Membuat Keputusan Alkitabiah Untuk Menyenangkan Hati Tuhan.

10 Langkah Membuat Keputusan Alkitabiah Untuk Menyenangkan Hati Tuhan.

Membuat keputusan dalam hidup menyangkut masa depan kita sendiri. Kadang tidak mudah membuat keputusan. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan. Membuat keputusan tidak boleh terburu-buru, walaupun terkadan kita harus membuat keputusan dengan cepat.

Beberapa orang mengambil keputusan untuk hidupnya tanpa pertimbangan yang baik. Beberapa bergantung pada perasaan sendiri. Sebagian bergantung pada pendapat orang lain. Tentu tidak salah meminta pandangan orang lain.

Demi terhindar dari kesusahan karena pengambilan keputusan yang salah, berikut 10 langkah alkitabiah, yang dapat menjadi panduan dalam membuat keputusan:

1. Mulailah dengan doa.

Saat akan mengambil keputusan dimulai dengan doa, memohon bimbingan Tuhan pada sesuatu yang kita belum tahu pasti. Mempercayakan kepada Tuhan yang tahu segala sesuatu dengan iman dan ketaatan.

Pada saat kita telah berdoa, tidak ada alasan untuk takut dalam pengambilan keputusan, karena kita mengetahui ada Tuhan, sehingga kita merasa aman dalam pengetahuan bahwa Tuhan memiliki rancangan terbaik bagi kita.

Yeremia 29:11,” Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu..”

2. Defenisikan apa yang akan anda putuskan

Tanyakan pada diri Anda sendiri apakah keputusan tersebut berhubungan dengan masalah moral atau non-moral.

Sangat mudah membedakan mana kehendak Tuhan yaitu dengan melihat apakah keputusan yang akan dibuat itu melanggar hukum moral atau tidak?

Karena kalau tidak sesuai dengan Firman Tuhan maka kita dapat mengetahui bahwa itu bukan keputusan yang harus diambil.

Jika Allah telah menyatakan kehendak-Nya dalam Kitab Suci, satu-satunya tanggapan Anda adalah menurut.

Jika pun itu non-moral tetap memerlukan penerapan prinsip-prinsip alkitabiah, dan ini yang sulit dibedakan.

Karena itu kita harus menggunakan terang Firman Tuhan sebagai panduan. Mazmur 119:105 Firman-Mu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.

3. Bersiaplah untuk menerima dan menaati jawaban Tuhan.

Kecil kemungkinannya Tuhan akan mengungkapkan rencananya jika Dia sudah tahu bahwa Anda tidak akan taat kepada rencana-Nya.

Sangatlah penting bahwa kita akan sepenuhnya tunduk kepada Tuhan. Ketika kehendak kita dengan rendah hati dan sepenuhnya diserahkan kepada Tuhan, kita dapat memiliki keyakinan bahwa Dia akan menerangi jalan kita.

Amsal 3:5-6,” Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.”

4. Latihan iman.

Kita harus ingat bahwa pengambilan keputusan adalah proses yang membutuhkan waktu. Anda mungkin harus menyerahkan kembali keinginan Anda berulang kali kepada Tuhan selama proses berlangsung.

Kemudian dengan iman, percayalah kepada-Nya dengan hati yang yakin bahwa ia akan menyatakan kehendaknya.

Ibrani 11:6, “Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.”

5. Carilah arah yang nyata.

Mulailah menyelidiki, mengevaluasi, dan mengumpulkan informasi. Cari tahu apa yang Alkitab katakan tentang situasinya?

Dapatkan informasi praktis dan pribadi yang berkaitan dengan keputusan tersebut, dan mulailah menuliskan apa yang Anda pelajari.

6. Mintalah Nasehat.

Dalam keputusan yang sulit, adalah bijaksana untuk mendapatkan nasihat rohani dan praktis dari para pemimpin yang saleh yang anda ketahui.

Seorang pendeta, penatua, orang tua, atau orang percaya yang dewasa rohaninya sering kali dapat menyumbangkan wawasan penting, menjawab pertanyaan, menghilangkan keraguan, dan menegaskan kecenderungan bagaimana.

Pastikan untuk memilih orang yang akan memberikan nasihat alkitabiah yang baik dan tidak hanya mengatakan apa yang ingin Anda dengar.

Amsal 15:22, “Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan, tetapi terlaksana kalau penasihat banyak.”

7. Buatlah daftar.

Pertama, tuliskan prioritas utama apa yang akan anda percayakan kepada Tuhan. Ini bukanlah hal-hal yang penting bagi Anda, melainkan hal-hal yang paling penting bagi Tuhan dalam keputusan ini.

Akankah hasil keputusan Anda membuat Anda lebih dekat dengan Tuhan? Apakah itu akan memuliakan Tuhan dalam hidup Anda? Bagaimana dampaknya bagi orang-orang di sekitar Anda?

Jangan sampai keputusan itu merugikan, bukan hanya anda, tetapi juga orang disekitar anda.

8. Timbang keputusan yang akan dibuat.

Buatlah daftar pro dan kontra terkait dengan keputusan tersebut. Anda mungkin menemukan bahwa sesuatu dalam daftar Anda jelas-jelas melanggar kehendak Allah yang dinyatakan dalam Firman-Nya.

Jika demikian, kita telah menemukan jawabannya. Itu bukan kehendak Tuhan.

Dengan demikian, sekarang kita memiliki gambaran yang realistis tentang pilihan kita dan membuat keputusan yang bertanggung jawab.

9. Pilih apa yang menjadi prioritas rohani Anda.

Pada saat ini Anda seharusnya memiliki informasi yang cukup untuk menetapkan prioritas spiritual Anda yang berkaitan dengan keputusan tersebut.

Tanyakan pada diri Anda keputusan mana yang paling memenuhi prioritas tersebut?

Jika ada lebih dari satu pilihan yang sesuai dengan kriteria, maka pilihlah satu yang merupakan keinginan terkuat Anda!

Terkadang Tuhan memberimu pilihan. Dalam hal ini, tidak ada keputusan benar dan salah, melainkan kebebasan dari Tuhan untuk memilih, berdasarkan preferensi Anda.

Kedua pilihan tersebut berada dalam kehendak Tuhan yang sempurna bagi hidup Anda dan keduanya akan mengarah pada pemenuhan tujuan Tuhan bagi hidup Anda.

10. Lakukan apa yang anda telah putuskan.

Jika Anda telah sampai pada keputusan Anda dengan niat tulus untuk menyenangkan hati Tuhan, menggabungkan prinsip-prinsip alkitabiah dan nasihat yang bijaksana, Anda dapat melanjutkan dengan keyakinan mengetahui bahwa Tuhan akan mengerjakan tujuan-Nya melalui keputusan Anda.

Roma 8:28, “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”

Biarlah setiap keputusan yang kita akan buat, semuanya menyenangkan hati Tuhan.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

22 pelajaran Alkitab

Iklan