10 Ayat Alkitab Tentang Ayah, Untuk Menjadi Ayah yang Setia
Daftar isi:
Dalam Alkitab ada banyak ayat tentang ayah dan hikmat tentang mengasuh anak. Berikut 10 ayat-ayat Alkitab, yang memberi Anda keberanian bahwa Tuhan akan memberi Anda semua yang Anda butuhkan untuk menjadi seorang ayah dalam merawat anak-anak Anda.
Mazmur 103:13
“Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.”
Kasih sayang seorang ayah, harus mencerminkan kasih Tuhan. Tuhan mengasihi kita anak-anaknya sehingga dia mati untuk kita. Seorang ayah, harus berkorban bagi anak-anaknya, bahkan Ketika mereka melakukan kesalahan.
Efesus 6:4
“Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.”
Seorang ayah yang setia, mengajarkan anak-anaknya dengan Firman Tuhan. Melalui cara yang lemah lembuh, sabar, tidak kasar, tegas dan penuh kasih. Sehingga anak-anak itu tidak jengkel dan memberontak kepada didikan.
Amsal 20:7
“Orang benar yang bersih kelakuannya — berbahagialah keturunannya.”
Seorang Ayah penting sekali memiliki integritas. Hati yang tulus, bersih, jujur, sehingga sifat itu akan tertanam dalam hati anak-anaknya.
Kolose 3:21
“Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.”
Seorang ayah yang setia akan memperlakukan anak-anaknya dengan lembut. Tidak bertindak kasar, baik lewat perbuatan maupun kata-kata. Sehingga mereka bangga memiliki seorang ayah.
Amsal 4:1-9
“Dengarkanlah, hai anak-anak, didikan seorang ayah, dan perhatikanlah supaya engkau beroleh pengertian, karena aku memberikan ilmu yang baik kepadamu; janganlah meninggalkan petunjukku.
Karena ketika aku masih tinggal di rumah ayahku sebagai anak, lemah dan sebagai anak tunggal bagi ibuku, aku diajari ayahku, katanya kepadaku: “Biarlah hatimu memegang perkataanku; berpeganglah pada petunjuk-petunjukku, maka engkau akan hidup.
Perolehlah hikmat, perolehlah pengertian, jangan lupa, dan jangan menyimpang dari perkataan mulutku.
Janganlah meninggalkan hikmat itu, maka engkau akan dipeliharanya, kasihilah dia, maka engkau akan dijaganya. Permulaan hikmat ialah: perolehlah hikmat dan dengan segala yang kauperoleh perolehlah pengertian.
Junjunglah dia, maka engkau akan ditinggikannya; engkau akan dijadikan terhormat, apabila engkau memeluknya.
Ia akan mengenakan karangan bunga yang indah di kepalamu, mahkota yang indah akan dikaruniakannya kepadamu.”
Seorang ayah perlu meninggalkan teladan dan warisan yang baik, karena suatu saat anak-anak itu akan ingat Ketika mereka tumbuh dewasa.
Kejadian 18:19
“Sebab Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, dengan melakukan kebenaran dan keadilan, dan supaya TUHAN memenuhi kepada Abraham apa yang dijanjikan-Nya kepadanya.”
Seorang ayah yang setia mengajar anak-anaknya untuk menurut kepada Tuhan. Namun sebelumnya dia harus meghidupkan penurutan itu dalam diri mereka.
Amsal 13:24
“Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya.”
Seorang ayah yang setia, tidak memanjakan anak, atau membiarkan dia melakukan kehendaknya sendiri. Seorang ayah, mendisiplin anak-anaknya dengan kasih, supaya menjadi anak yang tertib, disiplin.
3 Yohanes 1:4
“Bagiku tidak ada sukacita yang lebih besar dari pada mendengar, bahwa anak-anakku hidup dalam kebenaran.”
Seorang ayah memiliki beban rohani bagi anak-anaknya. Mengajarkan mereka tentang Tuhan. Sukacita seorang ayah yang setia adalah Ketika anak-anaknya setia kepada Tuhan.
Mazmur 127:3-4
“Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah. Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda.”
Seorang ayah setia memperlakukan anak-anaknya sebagai milik pusaka dari Tuhan. Karena itu dia akan menghargai karunia ini dan mendidiknya dalam Tuhan.
Amsal 13:22
“Orang baik meninggalkan warisan bagi anak cucunya, tetapi kekayaan orang berdosa disimpan bagi orang benar.”
Seorang ayah setia, punya perencanaan bagi masa depan anak-anaknya. Tidak menghamburkan uang dan harta. Tidak bermalas-malasan. Dia bekerja keras supaya ada berkat yang kelak dapat ditinggalkan untuk anak-anak mereka.